Liputan6.com, Jakarta Para peneliti memperkirakan bahwa terdapat sekitar 8,7 juta spesies hewan yang telah diidentifikasi di seluruh dunia, namun jumlah ini diyakini belum mencerminkan keseluruhan keanekaragaman hayati di Bumi. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya besar dalam mengklasifikasikan spesies, masih ada sekitar 5 juta spesies lain yang belum terdokumentasi secara lengkap.
Penelitian mengenai berbagai spesies hewan terus berkembang, tetapi belum semua aspek kehidupan mereka sepenuhnya terungkap. Bahkan, banyak hewan yang telah diidentifikasi namun masih minim pemahaman ilmiah tentang perilaku, habitat dan peran ekologisnya. Keterbatasan ini juga berdampak pada pengetahuan masyarakat umum, yang sering kali hanya mengenal spesies yang lebih umum atau populer.
Oleh karena itu, eksplorasi dan penelitian lebih lanjut sangat diperlukan, untuk mengungkap keanekaragaman hayati yang masih tersembunyi serta memahami bagaimana setiap spesies berkontribusi terhadap keseimbangan ekosistem. Berikut adalah beberapa hewan yang masih menjadi misteri pengetahuan ilmiah, dikutip dari a-z-animals.com pada Senin (10/2/2025).
Elang Ular Madagaskar (Eutriorchis astur)
Burung ini dianggap telah punah pada era 1930-an dan kemudian ditemukan kembali pada tahun 1993 oleh Peregrine Fund.
Gorila Gunung (Gorila beringei beringei)
Populasi gorila gunung hanya tersisa dua ekor. Satu di antaranya terlihat di pegunungan vulkanik Virunga dan Taman Nasional Bwindi Impenetrable.
Sesilian (Gymnophiona)
Caecilian mungkin memiliki penampilan mirip cacing, tetapi sebenarnya mereka termasuk dalam kategori amfibi.
Kumbang Berbalut Besi yang Jahat (Phloeodes diabolicus)
Ini merupakan serangga kecil, ukurannya kurang dari tiga inci, tetapi memiliki ketangguhan dan umur yang panjang.
Ikan Kelelawar (Ogcocephalidae)
Batfish sering memiliki kepala yang datar dan ramping serta kerap memiliki tonjolan di tulang punggungnya.
Salp (Salpidae)
Meskipun kurang dikenal, hewan ini sering ditemukan di dekat permukaan laut yang dingin dan beriklim sedang.
Ikan Bareleye (Opisthoproctidae)
Mata mereka berbentuk silinder yang mengarah vertikal.
Larvasea (Copelata)
Bahkan setelah mencapai kedewasaan, larvacea terlihat seperti tadpole kecil.
Cumi-Cumi Raksasa (Arsiteuthis dux)
Cumi-cumi raksasa memang terkenal, tetapi masih banyak yang belum diketahui tentang mereka oleh para ilmuwan.
Ikan Pengamat Bintang (Uranoscopidae)
Pengamat bintang adalah ikan dengan kepala, mata, dan mulut menghadap ke atas.
Paus Beras (Balaenoptera ricei)
Paus ini memiliki berat mencapai 60.000 pon.
Tokek Hari Jackie (Cnemaspis jackieii)
Tokek ini pertama kali ditemukan pada tahun 2021, dan diberi nama Jackie Chan terkenal karena kepiawaiannya.
Demodex folikulorum
Ini adalah tungau kecil yang telah dikenal oleh semua orang karena mereka tinggal di wajah Anda.
Hiu Berjumbai (Chlamydoselachus anguineus)
Siifatnya yang primitifnya membuat hiu berjumbai disebut sebagai fosil hidup.
Cacing Cumi (Teuthidodrilus samae)
Cacing ini meluncur bebas dan dijumpai di perairan di bawah 6.690 kaki.
Paus Pembunuh Palsu (Pseudorca crassidens)
Paus pembunuh palsu dinamai demikian karena kemiripan strukturnya dengan orca.
Hiu Goblin (Mitsukurina owstoni)
Hiu Goblin merupakan fosil hidup, keturunan dari garis keturunan yang berusia lebih dari 125 juta tahun.
Katak Kaca Manduriacu (Nymphhargas balionotus)
Katak ini hanya tercatat dua kali kehadirannya dalam habitat alami sejak tahun 1975.
Trenggiling (Pholidota)
Ada delapan spesies trenggiling yang semuanya dilindungi.
Ikan Viper Pasifik (Chauliodus macouni)
Spesies ikan ini termasuk dalam kategori mesopelagis atau batipelagis.
Kucing Emas Afrika (Caracal aurata)
Kucing emas Afrika hanya menyebar di hutan hujan Afrika Barat dan Tengah.
Tikus Gajah (Macroscelididae)
Tikus gajah dikenal dari hidungnya yang panjang dan penampilannya yang menyerupai tikus.
Katak Darwin Selatan (Rinoderma darwinii)
Katak ini diberi nama berkat penemuan oleh Charles Darwin.
Kumbang Jerapah (Trachelophorus giraffa)
Serangga jangkrik adalah spesies endemik di Madagaskar.
Bunglon Etiopia Wolfgang Böhme (Trioceros wolfgangboehmei)
Bunglon ini mencapai panjang sekitar enam inci.