Liputan6.com, Jakarta Masalah rezeki merupakan salah satu persoalan yang sering dihadapi banyak orang. Dalam hal ini, Islam menawarkan berbagai solusi, baik melalui amalan, doa, maupun wirid sebagai pembuka pintu rezeki.
Selain itu, para ulama juga turut memberikan solusi atas permasalahan rezeki, salah satunya adalah Syaikh Nawawi al-Bantani. Sebagai informasi, beliau adalah salah seorang ulama besar dari Tanara, Banten.
Syaikh Nawawi al-Bantani dikenal sebagai ulama yang sangat produktif dalam menulis kitab. Tak kurang dari 115 kitab telah beliau hasilkan dalam berbagai bidang, seperti fiqih, tauhid, tasawuf, dan tafsir. Karya-karyanya hingga kini masih banyak dipelajari di berbagai pesantren di Indonesia. Simak informasi lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (14/3/2025).
Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi memiliki tradisi khusus saat Ramadan. Yakni bertadarus dengan mushaf Al Quran raksasa usai tarawih.Al Quran yang berada di masjid tersebut memiliki ukuran 2 x 1,5 meter. Sedangkan bobotnya mencapai 4 kwintal.
Rezeki Perspektif Syaikh Nawawi al-Bantani
Mengutip dari laman NU Online, Syekh Nawawi al-Jawi dalam Qatru al-Ghais fi Syarh Masail Abi Laits mengartikan rezeki segala sesuatu yang dapat bermanfaat bagi binatang baik berupa makanan, minuman, pakaian dan sebagainya.
أَلرِّزْقُ لَايُخْتَصُّ بِالْمَأْكُوْلِ وَالْمَشْرُوْبِ بَلْ كُلُّ مَا إِنْتَفَعَ بِهِ الْحَيَوَانُ مِنْ مَأْكُوْلٍ وَمَشْرُوْبٍ وَمَلْبُوْسٍ وَغَيْرِهَا وَمِنْ أَعْظَمِ الرِّزْقِ التَّوْفَيْقُ لِلطَّاعَاتِ
“Rezeki tidak terbatas pada makanan dan minuman, akan tetapi segala sesuatu yang bermanfaat bagi hayawan (makhluk bernyawa) termasuk makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Rezeki yang paling utama adalah at-taufiq (pertolongan Allah) kepada ketaatan.”
Secara umum Syekh Nawawi membagi rezeki menjadi dua bagian yaitu rezeki lahir dan rezeki batin.
والرزق قسمان ظاهر وهو الأقوات والأطعمة وذلك للأبدان وباطن وهي المعارف والمكاشفات وذلك للقلوب والاسرار
“Rezeki terdiri dari dua macam, pertama, rezeki lahir yaitu berupa kekuatan dan makanan untuk badan. Kedua, rezeki batin, yaitu makrifat dan mukasyafat (tersingkapnya tabir) hati dan rahasia-rahasia” (Syekh Nawawi, Qatru Al-Ghais fi Syarh Masail Abi Laits, Indonesia: Darul Ihya, hal. 4).
Berdasarkan penjelasan Syekh Nawawi tersebut dapat dipahami bahwa rezeki adalah segala bentuk kenikmatan yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya, baik berupa lahir maupun batin. Di antara kenikmatan lahir adalah kesehatan, fungsi panca indera dan anggota badan lainnya; makanan, minuman, pakain, tempat tinggal, dan segala hal yang dapat bermanfaat untuk manusia secara fisiologis. Lebih besar lagi rezeki yang diberikan Allah berupa kenikmatan batin, yaitu berupa petunjuk, keimanan dan makrifat kepada Allah.
3 Amalan Pembuka Pintu Rezeki
Syekh Nawawi menambahkan tiga hal menjadi sebab luasnya rezeki yaitu memperbanyak shalat, shalawat, dan istighfar.
من أسباب سعة الرزق كثرة الصلاة والصلاة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم والإستغفار
“Sebagian dari sebab keluasan rezeki adalah memperbanyak shalat, shalawat, dan istighfar.”
Pernyataan ini didasarkan firman Allah
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى (١٣٢) ـ
“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, kamilah yang memberi rezeki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa” (QS Thaha [20]: 132.).
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (١٠) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (١١) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (١٢) ـ”
Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya, Dia adalah Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sugai”. (QS. Nuh[71]: 10-12).
Keluasan rezeki dapat berupa kenikmatan lahir yang bersifat duniawi seperti harta, kesehataan, anak-anak shaleh, dan kecukupan hidup, maupun kenikmatan batin seperti keimanan, makrifat kepada Allah, ketenangan, dan sebagainya.
Kunci Sukses Mendapatkan Rezeki yang Halal dan Berkah
Penting untuk diingat bahwa amalan-amalan tersebut harus diiringi dengan usaha dan ikhtiar yang sungguh-sungguh. Mencari rezeki merupakan kewajiban setiap muslim, dan Allah SWT menjanjikan rezeki kepada hamba-Nya yang berusaha dengan sungguh-sungguh.
Jangan sampai kita hanya bergantung pada amalan saja tanpa diimbangi dengan usaha yang maksimal. Usaha dan ikhtiar merupakan wujud dari kesungguhan kita dalam mencari rezeki, sedangkan amalan-amalan tersebut merupakan upaya untuk memohon pertolongan dan keberkahan dari Allah SWT.
Bersedekah, menjaga silaturahmi, dan bersyukur juga merupakan amalan yang dianjurkan untuk memperlancar rezeki. Sedekah merupakan bentuk kepedulian sosial dan berbagi kepada sesama, sedangkan menjaga silaturahmi akan memperluas jaringan dan kesempatan. Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT akan menambah keberkahan dalam hidup.
Rezeki yang baik adalah rezeki yang halal dan berkah. Oleh karena itu, usahakanlah untuk selalu mencari rezeki melalui jalan yang halal dan menghindari segala bentuk perbuatan yang haram. Dengan demikian, rezeki yang kita peroleh akan membawa keberkahan dan kebaikan bagi diri kita dan orang lain.