Uniknya Manambang, Tradisi Anak-anak di Padang Berburu THR Saat Lebaran

Liputan6.com, Jakarta Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi khas yang muncul saat perayaan Lebaran. Tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari budaya setempat, tetapi juga menciptakan momen kebersamaan yang tak terlupakan. Di Sumatera Barat, khususnya di Padang, terdapat tradisi unik yang dikenal dengan nama Manambang. Tradisi ini diikuti oleh anak-anak dan menjadi salah satu ciri khas perayaan Idul Fitri di daerah tersebut.

Manambang merupakan kegiatan di mana anak-anak berkumpul dalam kelompok kecil, biasanya terdiri dari 5 hingga 10 orang. Mereka akan berkeliling mengunjungi rumah-rumah warga di sekitar mereka setelah melaksanakan salat Idul Fitri. 

Tujuan utama dari tradisi ini adalah untuk bersilaturahmi dan menerima uang tunjangan hari raya (THR) dari pemilik rumah. Jumlah uang yang diberikan bervariasi, mulai dari beberapa ribu rupiah hingga puluhan ribu, tergantung pada kedermawanan pemilik rumah.

Selain sebagai ajang untuk mendapatkan uang, Manambang juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Anak-anak belajar untuk berinteraksi dengan orang dewasa, mengucapkan salam, dan memperkenalkan diri dengan sopan. 

Ini adalah pembelajaran sosial yang penting bagi mereka, terutama dalam membangun hubungan baik dengan lingkungan sekitar. Tradisi lebaran ini juga menjadi kesempatan bagi warga yang dikunjungi untuk berbagi kebahagiaan dan rezeki di hari yang suci.

Meskipun seiring berjalannya waktu ada kecenderungan tradisi ini mulai memudar, Manambang tetap menjadi bagian penting dari perayaan Idul Fitri di Padang. Hal ini menunjukkan bahwa meski zaman terus berubah, nilai-nilai kebersamaan dan saling berbagi dalam masyarakat tetap terjaga. Tradisi ini adalah warisan budaya yang unik dan patut untuk dilestarikan.

Manambang bukan sekadar kegiatan mencari uang, tetapi juga sarana untuk memperkuat tali silaturahmi antarwarga. Melalui tradisi ini, anak-anak diajarkan untuk menghargai orang-orang di sekitar mereka. Mereka belajar bahwa memberi dan menerima adalah bagian dari kehidupan sosial yang harus dijalani dengan penuh rasa syukur.

Selain itu, Manambang juga mengajarkan anak-anak tentang nilai gotong royong. Dalam proses berkeliling dari rumah ke rumah, mereka saling membantu dan mendukung satu sama lain. Hal ini menciptakan rasa kebersamaan yang kuat di antara mereka. Anak-anak yang terlibat dalam tradisi ini biasanya akan merasa bangga dan bahagia saat melihat senyum di wajah orang-orang yang mereka kunjungi.

Di sisi lain, bagi para pemilik rumah, menerima kunjungan anak-anak yang Manambang adalah kesempatan untuk berbagi rezeki. Mereka merasa senang bisa memberikan sedikit kebahagiaan kepada anak-anak yang datang. Dalam konteks ini, Manambang juga menciptakan interaksi positif antara generasi muda dan orang dewasa, yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang harmonis.

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak tradisi yang mulai tergerus oleh modernisasi. Manambang tidak luput dari tantangan ini. Banyak anak-anak yang sekarang lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan gadget atau kegiatan lain yang dianggap lebih menarik. Hal ini membuat jumlah anak yang mengikuti tradisi Manambang semakin berkurang.

Namun, beberapa komunitas di Padang berusaha untuk melestarikan tradisi ini dengan cara mengadakan acara khusus yang mengajak anak-anak untuk berpartisipasi. Mereka mengadakan lomba atau kegiatan yang berkaitan dengan Manambang, sehingga anak-anak tetap tertarik untuk ikut serta. Dengan cara ini, diharapkan tradisi ini tidak akan hilang begitu saja dan tetap bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

Selain itu, peran orang tua juga sangat penting dalam menjaga tradisi Manambang. Dengan memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang makna dan nilai dari tradisi ini, diharapkan mereka akan lebih menghargai dan ingin melanjutkannya. Di sinilah letak pentingnya peran keluarga dalam melestarikan budaya lokal.