Sudah Rutin Sholat Dhuha, Tapi Kok Rezeki Belum Lancar?

6 days ago 8

Sholat Dhuha dikenal sebagai salah satu ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan, termasuk sebagai amalan yang dapat membantu melancarkan rezeki. Namun, dalam mengamalkannya, sering kali terdapat kesalahan pemahaman yang perlu diperbaiki agar ibadah ini tidak kehilangan esensinya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sholat dhuha yang kita lakukan benar-benar bermanfaat dan tidak keliru dalam niat maupun praktiknya.

1. Salah Niat dalam Beribadah

Salah satu kesalahan yang kerap terjadi adalah keliru dalam menetapkan niat. Sholat dhuha memang memiliki banyak keutamaan, salah satunya dapat membuka pintu rezeki, tetapi niat utama dalam menjalankannya haruslah karena Allah Ta’ala semata. Jika seseorang mengerjakan sholat dhuha hanya untuk tujuan duniawi, seperti ingin mendapatkan rezeki yang lancar tanpa mengutamakan ibadah kepada Allah, maka esensi dari sholat tersebut menjadi berkurang.

Ibadah yang dilakukan dengan niat yang tulus akan bernilai lebih di sisi Allah. Jika kita beribadah dengan hati yang ikhlas, niscaya Allah akan memberikan balasan terbaik, termasuk dalam hal rezeki. Namun, rezeki itu sendiri tidak datang begitu saja, tetap diperlukan usaha dan doa agar hasilnya menjadi lebih berkah.

2. Enggan Bersedekah

Sedekah adalah salah satu bentuk ibadah yang memiliki banyak keutamaan dalam Islam, termasuk dalam memperlancar rezeki. Sayangnya, masih banyak orang yang rajin menjalankan sholat dhuha, tetapi enggan untuk berbagi dengan sesama. Padahal, dalam banyak dalil disebutkan bahwa bersedekah dapat melipatgandakan rezeki.

Jika seseorang berharap rezekinya semakin lancar, maka selain berdoa dan berusaha, ia juga perlu menyertai usahanya dengan sedekah. Memberikan sebagian kecil dari harta yang dimiliki tidak akan mengurangi kekayaan, justru dapat menjadi sebab turunnya keberkahan dalam hidup.

Keutamaan sedekah ini dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Hadid ayat 18:

إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.”

3. Mengabaikan Ibadah Lain dan Melakukan Maksiat

Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah menganggap bahwa dengan rajin sholat dhuha, maka rezeki akan otomatis lancar, tanpa perlu menjaga ibadah lainnya. Tidak sedikit orang yang bersemangat menjalankan sholat dhuha tetapi sering melalaikan kewajiban utama seperti sholat lima waktu, puasa, atau ibadah wajib lainnya.

Selain itu, ada pula yang tetap melakukan maksiat, seperti berbohong, menipu, atau terlibat dalam perbuatan dosa lainnya. Padahal, keberkahan rezeki tidak hanya bergantung pada ibadah tertentu, tetapi juga pada ketaatan seseorang secara menyeluruh kepada Allah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara ibadah sunnah dan kewajiban utama agar keberkahan hidup tetap terjaga.

4. Menganggap Rezeki Hanya Berupa Uang

Kesalahpahaman lain yang sering terjadi adalah menganggap bahwa rezeki hanya sebatas uang atau kekayaan materi. Padahal, rezeki yang diberikan Allah bisa dalam berbagai bentuk, seperti kesehatan, kebahagiaan, keluarga yang harmonis, ketenangan jiwa, dan kemudahan dalam menjalani hidup.

Banyak orang yang memiliki kekayaan berlimpah tetapi tidak bisa menikmatinya karena berbagai masalah, baik itu penyakit, stres, atau konflik dalam rumah tangga. Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita bersyukur atas segala bentuk rezeki yang diberikan Allah, baik yang bersifat materiil maupun non-materiil.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |