Liputan6.com, Jakarta Terkadang rasa kecewa dan putus asa bisa muncul saat kita sudah berusaha keras, tapi pencapaian malah dianggap biasa. Di bilang "enggak istimewa" atau lebih sakit lagi, "Dia lebih hebat dari kamu". Jadi bayang-bayang kesuksesan orang lain memang tidak nyaman dan bisa bikin 'down'. Tapi, jangan biarkan itu menghilangkan makna dan setiap perjuanganmu.
Sebenarnya, enggak ada pencapaian yang instan, baik kecil maupun besar, semuanya butuh proses. Selama kamu sudah berusaha maksimal, pasti ada kemampuan dan pelajaran yang kamu dapatkan. Enggak perlu selalu terlihat hebat di mata orang lain. Terpenting, kamu sendiri sadar betul dengan perkembangan yang sudah diraih.
Jangan berkecil hati jika dibandingan dengan kesuksesan orang lain. Jadikan itu motivasi untuk meraih pencapaian yang lebih baik, dengan caramu sendiri. Nah, berikut ini 6 tips yang bisa kamu terapkan buat jadi versi terbaik diri sendiri.
1. Kenali Karakter Diri
Langkah pertama yang dapat kamu lakukan adalah mengenal karakteristik dirimu. Mulai dari mencari tahu hal-hal yang disuka, gali potensi, pahami nilai-nilai yang diyakini, hingga ketahui caramu merespons berbagai situasi. Semua itu penting dipahami untuk memaksimalkan kemampuan yang selaras dengan kepribadian.
Saat sudah mengenal diri sendiri secara mendalam, kamu akan lebih percaya diri dalam menentukan arah hidup. Meskipun orang lain meragukan jalan yang kamu pilih, enggak perlu goyah karena sudah tahu pasti alasan di balik setiap langkah tersebut. Yakinlah bisa mencapai tujuan dan impianmu, bukan cuma sekadar ikut arus atau menyesuaikan dengan keberhasilan orang lain.
2. Sadari Kekurangan dan Temukan Solusinya
Enggak ada manusia yang sempurna. Mengakui kekurangan bukan berarti lemah, justru itu tanda bahwa seseorang cukup dewasa dan berani untuk berkembang. Saat menyadari sisi-sisi yang perlu diperbaiki, peluang untuk belajar dan bertumbuh akan terbuka. Jangan langsung merasa gagal, lihat itu sebagai ruang untuk upgrade kemampuan.
Setelah menyadari kekurangan, carilah solusinya. Misalnya, kamu merasa mudah lupa saat mengerjakan berbagai tanggung jawab. Coba perbaiki melalui cara sederhana, seperti bikin to-do list harian. Atau kalau kamu merasa gampang minder, mulai praktikkan self-affirmation setiap pagi. Solusi itu bisa berbeda-beda tiap orang, jadi cobalah eksplorasi cara yang paling cocok sesuai karakter dan masalahmu.
3. Evaluasi Progres sebagai Pelajaran, Bukan Kompetisi
Evaluasi progres sebaiknya jadi alat untuk memahami perkembangan dan belajar dari kesalahan. Kamu bisa membandingkan pencapaian atau kemampuan saat ini dengan versi diri sebelumnya, namun harus berhati-hati agar tidak menjadi self-competition yang toxic.
Bersaing dengan diri sendiri perlu dilakukan dalam batas wajar, ditandai dengan lebih banyak kemajuan daripada tingkat stres yang dihasilkan. Dengan cara yang jujur dan sehat, kamu bisa melihat perjalananmu sebagai proses pembentukan, bukan perlombaan yang harus dimenangkan.
4. Cari Pertemanan yang Saling Mendukung
Lingkaran pertemanan sangat memengaruhi cara kamu menilai diri sendiri. Perkataan yang meremehkan atau menjatuhkan, meski terdengar sepele, bisa membuat rasa percaya diri perlahan memudar. Terkadang, ada juga yang malah nggak suka kalau kamu mencapai sesuatu yang membanggakan.
Pertemanan yang positif ditandai dengan sikap setia di saat kamu terpuruk dan ikut bahagia ketika kamu berhasil berkembang. Bukannya malah berusaha adu kehebatan setiap saat. Mereka juga lebih suka kalau kamu bertumbuh sesuai jati dirimu, bukan berubah menjadi orang lain yang dianggap sempurna.
5. Berani Keluar dari Zona Nyaman
Bertahan di zona nyaman memang terasa aman, tapi seringkali bikin seseorang sulit berkembang. Untuk naik ke level lebih tinggi, kamu perlu nyobain berbagai pengalaman baru. Mungkin kamu akan bertemu kegagalan serta hal-hal yang menantang, tapi di situlah kamu belajar lebih banyak tentang dirimu dan dunia sekitar.
Mulai saja dari hal kecil terlebih dahulu. Misalnya, kamu lebih sering pasif saat hadir di suatu rapat, berarti ini saatnya mencoba angkat tangan dan sampaikan ide-ide hebat dalam pikiranmu. Atau kalau kamu belum pernah ikut kelas public speaking, coba daftarkan diri meskipun gugup. Tantangan-tantangan itu bisa jadi batu loncatan untuk melampaui batasan yang tanpa sadar kamu ciptakan sendiri selama ini.
6. Tetap Sediakan Waktu untuk Beristirahat
Banyak orang salah paham bahwa produktif itu harus terus bergerak tanpa henti. Padahal, istirahat juga penting banget buat mengisi ulang energi serta menjaga kesehatan mental. Tanpa waktu jeda, kamu justru rentan kelelahan, burn out, bahkan lebih cepat putus asa.
Berhenti sejenak bukan berarti kamu malas, tetapi menjadi bentuk penghargaan terhadap diri sendiri. Dengan istirahat, kamu juga memberi peluang untuk lahirnya ide-ide baru. Jadi, jangan merasa bersalah kalau sesekali kamu perlu mundur sejenak untuk kembali maju lebih kuat.
Enggak ada rumus pasti buat jadi versi terbaik diri sendiri. Sebab, kesuksesan punya makna berbeda di tiap individu. Karena itulah, jangan khawatir soal seberapa besar nilaimu di mata sekitar. Nikmati prosesnya, tetap belajar, dan selalu ingat bahwa istirahat juga bagian dari perjalanan.
Jangan paksakan tubuh dan pikiran yang sudah capek, karena justru bikin kamu stuck di satu titik aja. Ingatlah, kalau kamu adalah seseorang yang berharga tanpa perlu dibandingkan dengan orang lain. Yuk, mulai langkah kecil hari ini dan percaya bahwa jadi diri sendiri adalah pencapaian yang paling berarti!
(*)