Orang Tua, Ini Cara Menghadapi Anak Hiperaktif agar Tenang

10 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Masa anak-anak adalah saat yang penuh dengan keceriaan dan aktivitas. Anak-anak biasanya sangat aktif, bermain, dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Namun, ada kalanya aktivitas ini berlebihan hingga menjadi masalah, yang dikenal sebagai hiperaktif.

Hiperaktif adalah kondisi di mana anak bergerak dengan cara yang tidak biasa atau tidak normal. Hal ini membuat mereka sulit untuk diam, mudah terganggu, dan terkadang bersikap agresif.

Melansir dari Very Well Health, Selasa (13/5/2025), penyebab umum dari hiperaktif adalah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang merupakan gangguan perkembangan saraf yang dapat terjadi pada anak-anak.

Gangguan ini membuat anak kesulitan untuk fokus dan memusatkan perhatian. Meskipun ADHD seringkali didiagnosis di usia muda, penyebab hiperaktif bisa bervariasi, mulai dari gangguan otak, gangguan psikologis, penggunaan obat, hingga hipertiroidisme.

Orang tua perlu mengenali tanda-tanda anak hiperaktif untuk bisa memberikan penanganan yang tepat. Dengan pendekatan yang benar dan dukungan yang baik, anak-anak ini bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. 

Tanda Anak Hiperaktif

Hiperaktif sering kali terlihat dari perilaku anak yang tidak bisa diam dan selalu bergerak. Beberapa tanda yang bisa diperhatikan antara lain:

  • Kesulitan untuk fokus pada satu aktivitas.
  • Sering berbicara berlebihan.
  • Kesulitan untuk menunggu giliran.
  • Sering mengganggu atau menginterupsi orang lain.

Perlu diingat bahwa perilaku hiperaktif bukanlah indikasi bahwa anak tersebut nakal. Ini adalah kondisi medis yang memerlukan pemahaman dan penanganan yang tepat. Oleh karena itu, reaksi yang tenang dan sabar dari orang tua jauh lebih efektif dibandingkan dengan kemarahan.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengeklaim banyak orangtua yang menitipkan anak-anak mereka untuk ikut program pendidikan karakter ala militer yang digagasnya.

Cara Menghadapi Anak Hiperaktif untuk Orang Tua

Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan untuk membantu anak hiperaktif:

1. Disiplin Positif

Fokuslah pada penguatan perilaku positif daripada hukuman. Berikan pujian dan hadiah ketika anak menunjukkan perilaku yang diinginkan. Hindari hukuman fisik atau verbal yang keras, karena ini bisa berdampak negatif pada kepercayaan diri anak.

2. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

Terapi ini dapat membantu anak belajar mengelola impuls dan emosi. Dengan dukungan profesional, anak dapat memahami dan mengatasi perasaannya.

3. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

Minimalkan gangguan visual dan suara di sekitar anak. Lingkungan yang tenang dan teratur dapat membantu anak lebih fokus dan merasa lebih nyaman.

Setiap anak itu unik, sehingga pendekatan yang tepat perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional jika Anda merasa kewalahan.

Cara Menghadapi Anak Hiperaktif untuk Guru

Menghadapi anak hiperaktif di ruang kelas bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para guru. Namun, dengan pendekatan yang tepat, energi anak-anak ini bisa disalurkan secara positif tanpa mengganggu proses belajar. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan di sekolah.

1. Sediakan Pilihan Berdiri atau Duduk

Beberapa anak lebih nyaman belajar sambil berdiri. Memberikan mereka pilihan seperti meja berdiri atau area kerja dengan kursi beanbag (bantal duduk besar) bisa membantu.

Kursi beanbag sangat bermanfaat untuk anak dengan gangguan integrasi sensorik karena memberi rasa nyaman dan aman.

Guru dapat memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih posisi yang paling nyaman bagi mereka—duduk atau berdiri—selama aktivitas belajar berlangsung.

2. Gunakan Alat Bantu Seperti Stress Ball

Mainan seperti stress ball atau squishy yang tidak mengeluarkan suara bisa menjadi alat bantu efektif. Anak dapat meremasnya secara diam-diam saat merasa gelisah atau sulit fokus.

Alat ini membantu menyalurkan energi berlebih sekaligus mempertahankan konsentrasi selama kegiatan belajar.

3. Berikan Waktu Istirahat Fisik

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang tidak mendapat kesempatan untuk bergerak atau bermain fisik cenderung menunjukkan perilaku hiperaktif yang lebih intens di dalam kelas. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memberikan waktu istirahat secara berkala.

Istirahat tidak harus lama, cukup beberapa menit setiap jam untuk berjalan, melakukan peregangan ringan, atau latihan pernapasan. Aktivitas ini membantu anak-anak menenangkan diri dan memahami bahwa bergerak aktif dapat dilakukan sesuai dengan waktu dan aturan yang berlaku.

4. Pasangkan dengan Teman Saat Bekerja

Melibatkan anak hiperaktif dalam aktivitas kelas bersama teman, seperti membagikan kertas atau membersihkan papan tulis, bisa menjadi cara efektif untuk mengalihkan energi mereka.

Selain memberikan kesempatan untuk bergerak, kegiatan ini juga membantu membangun rasa tanggung jawab dan kerja sama.

Pentingnya Kesabaran dan Konsistensi

Mengatasi anak hiperaktif memerlukan kesabaran dan konsistensi. Anda mungkin merasa kewalahan menghadapi tingkah laku anak yang tak pernah berhenti bergerak, namun penting untuk tetap tenang.

Ingat, anak hiperaktif membutuhkan perhatian ekstra, dan dengan dukungan yang tepat, mereka bisa belajar untuk mengelola perilakunya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |