Liputan6.com, Jakarta Asam urat adalah kondisi medis yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat dalam tubuh, terutama di sendi. Kristal ini terbentuk ketika tubuh memecah purin, suatu zat yang terdapat dalam beberapa jenis makanan. Biasanya, tubuh mengeluarkan asam urat melalui urine, namun jika proses ini terganggu, asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal yang menyebabkan peradangan pada sendi.
Gejala asam urat umumnya meliputi nyeri pada sendi, terutama di area jari, pergelangan tangan, lutut, dan kaki. Sendi yang terinfeksi sering terlihat merah, bengkak, dan sangat sensitif saat disentuh. Gejala lain yang dapat muncul termasuk kemerahan atau kulit yang tampak bersinar di sekitar sendi yang terpengaruh, serta pembengkakan yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
Untuk mengatasi asam urat, selain pengobatan medis, penting juga untuk menerapkan pola makan yang sehat. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar asam urat adalah dengan menghindari makanan yang mengandung purin tinggi. Lalu, apa saja makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat?
Untuk mengetahui makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita asam urat, simak penjelasan lengkapnya berikut ini, yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (7/3/2025).
1. Jeroan
Jeroan merupakan salah satu jenis makanan yang harus dihindari oleh penderita asam urat. Makanan ini meliputi organ dalam hewan seperti ayam, bebek, kambing, dan sapi, yang biasa dikonsumsi sebagai sumber nutrisi. Organ dalam yang termasuk jeroan antara lain otak, hati, kelenjar timus, pankreas, dan ginjal. Jeroan umumnya diolah dengan cara digoreng atau direbus untuk menjaga tekstur dan menambah rasa.
Namun, bagi penderita asam urat, konsumsi jeroan sebaiknya dihindari karena mengandung purin yang tinggi. Zat purin ini akan diubah tubuh menjadi asam urat. Apabila tubuh tidak mampu mengeluarkan asam urat dalam jumlah yang berlebihan, kadar asam urat dalam darah akan meningkat dan menumpuk di persendian, yang akhirnya memicu gejala asam urat.
Walaupun jeroan kaya akan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan berbagai zat gizi lainnya, penderita asam urat disarankan untuk tidak mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Sebagai alternatif, penderita asam urat bisa mengonsumsi makanan yang rendah purin, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan produk susu rendah lemak. Menghindari jeroan adalah langkah penting dalam mengendalikan kadar asam urat.
2. Daging Merah
Pada kondisi asam urat, penderita disarankan untuk menghindari konsumsi daging merah, seperti kambing dan sapi. Meskipun daging merah mengandung protein hewani yang penting bagi tubuh, daging ini juga memiliki kandungan purin yang tinggi.Purin adalah zat yang, saat diproses tubuh, akan diubah menjadi asam urat. Jika purin menumpuk dalam tubuh, asam urat pun akan meningkat. Oleh karena itu, penderita asam urat sebaiknya menghindari makanan yang mengandung purin tinggi, termasuk daging merah.
Bagi pengidap gout, disarankan untuk mengganti daging merah dengan daging putih seperti ayam. Daging putih mengandung purin yang lebih rendah dibandingkan dengan daging merah. Selain itu, penderita asam urat juga bisa mengonsumsi protein nabati dari tempe atau tahu, karena protein nabati memiliki kandungan purin yang lebih rendah dibandingkan protein hewani.
Dengan mengonsumsi protein nabati, penderita asam urat tetap bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tanpa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita asam urat untuk menjaga pola makan dengan menghindari daging merah dan memilih sumber protein yang lebih aman.
3. Seafood
Bagi penderita asam urat, sangat penting untuk menghindari beberapa jenis makanan laut. Salah satunya adalah jeroan yang ditemukan pada makanan laut seperti ikan sarden, teri, udang, kepiting, dan kerang. Mengapa jeroan harus dihindari?Meskipun Anda menyukai makanan laut, menghindari jeroan tetap penting karena makanan ini mengandung purin yang tinggi. Purin adalah senyawa yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Kadar asam urat yang tinggi berisiko memicu serangan asam urat. Oleh karena itu, makanan laut yang mengandung purin tinggi dapat memperburuk kondisi ini.
Namun, jangan khawatir! Bagi pecinta makanan laut, ada alternatif lain. Ikan salmon, misalnya, adalah pilihan yang baik. Ikan salmon memiliki kadar purin yang lebih rendah, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita asam urat. Selain itu, ikan salmon juga kaya akan omega-3, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Kesimpulannya, penderita asam urat sebaiknya menghindari konsumsi jeroan dalam makanan laut. Jika ingin tetap menikmati makanan laut, pilihlah ikan salmon yang rendah purin. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter jika Anda merencanakan diet untuk mengurangi risiko serangan asam urat.
4. Alkohol
Alkohol adalah salah satu pantangan utama bagi penderita asam urat. Meskipun tidak semua minuman beralkohol mengandung purin tinggi, alkohol secara keseluruhan dapat mempengaruhi ginjal dalam proses pengeluaran asam urat dari tubuh.
Ginjal memainkan peran penting dalam mengeluarkan asam urat, tetapi alkohol dapat menghambat kemampuan ginjal untuk melakukan hal ini dengan efisien. Akibatnya, asam urat akan menumpuk dalam tubuh. Selain itu, alkohol juga dapat menarik kembali asam urat yang sudah dikeluarkan oleh ginjal, menyebabkan penumpukan lebih lanjut dan meningkatkan risiko serangan asam urat.
Penderita asam urat sebaiknya menghindari konsumsi alkohol dan menggantinya dengan air putih atau minuman tanpa gula, seperti teh herbal. Menghindari alkohol dan makanan tinggi purin lainnya, seperti jeroan, dapat membantu mengurangi risiko serangan asam urat yang lebih parah.
5. Minuman Manis
Bagi penderita asam urat, menghindari minuman manis sangat disarankan. Minuman kemasan yang mengandung gula tinggi, terutama yang mengandung fruktosa, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Fruktosa merangsang produksi asam urat yang berlebihan, yang dapat memicu serangan asam urat.
Selain menghindari minuman manis, penderita asam urat juga perlu membatasi konsumsi buah-buahan yang mengandung fruktosa tinggi, seperti apel, pir, anggur, dan kurma. Sebagai pengganti, minum air putih atau teh tanpa gula adalah pilihan yang lebih baik untuk menjaga kadar asam urat tetap stabil.
6. Bayam
Bayam mengandung purin dan oksalat, yang dapat memperburuk kondisi asam urat. Purin yang terkandung dalam bayam dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, sedangkan oksalat dapat membentuk kristal di ginjal, berisiko menyebabkan batu ginjal.
Meskipun bayam kaya akan vitamin dan mineral, penderita asam urat sebaiknya mencari alternatif makanan yang lebih aman, seperti sayuran rendah purin dan protein nabati seperti kacang-kacangan. Jika ingin tetap mengonsumsi bayam, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter untuk mendapatkan saran yang sesuai.
7. Asparagus
Asparagus, meskipun dikenal bermanfaat untuk kesehatan, mengandung purin yang dapat meningkatkan kadar asam urat. Mengonsumsi asparagus dalam jumlah berlebihan bisa memperburuk kondisi asam urat dan meningkatkan risiko serangan.
Penderita asam urat sebaiknya mengonsumsi asparagus dengan hati-hati dan dalam jumlah yang terbatas. Jika perlu, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi untuk menyesuaikan konsumsi asparagus sesuai dengan kondisi kesehatan.
8. Brokoli
Brokoli mengandung purin dalam jumlah tertentu yang dapat diubah menjadi asam urat dalam tubuh. Meskipun brokoli mengandung banyak nutrisi penting, seperti serat dan vitamin C, penderita asam urat sebaiknya membatasi konsumsi brokoli agar tidak meningkatkan risiko serangan asam urat.
Penderita asam urat sebaiknya tidak menghindari brokoli sepenuhnya, tetapi lebih bijak dalam mengonsumsinya. Mengonsultasikan jumlah yang tepat dengan ahli gizi atau dokter dapat membantu mengontrol asupan brokoli dan menjaga pola makan yang sehat.
9. Kembang Kol
Kembang kol mengandung purina, yang dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Meskipun tidak sebanyak daging merah atau ikan berlemak, konsumsi kembang kol tetap harus dibatasi untuk mencegah peningkatan kadar asam urat.
Selain kembang kol, penderita asam urat juga sebaiknya menghindari makanan tinggi purin lainnya, seperti jeroan, hati, dan kerang. Dengan menghindari makanan pantangan ini, penderita asam urat dapat lebih mudah mengelola kondisinya dan mencegah serangan asam urat yang menyakitkan.
10. Gorengan
Gorengan seperti tahu, tempe, bakwan, pisang goreng, dan kentang goreng sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat. Makanan ini mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat memperburuk kondisi asam urat. Lemak jenuh dapat menghambat proses pengeluaran asam urat melalui ginjal, yang menyebabkan penumpukan asam urat dalam tubuh.
Selain itu, gorengan juga mengandung purin yang tinggi, yang saat dicerna oleh tubuh akan diubah menjadi asam urat. Peningkatan produksi asam urat ini dapat menyebabkan serangan asam urat yang lebih sering dan lebih parah. Oleh karena itu, sebaiknya penderita asam urat mengganti gorengan dengan makanan yang rendah purin seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian.
11. Makanan Olahan
Makanan olahan seperti sosis, daging asap, dan makanan kalengan atau kemasan sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat. Makanan olahan mengandung pengawet dan garam yang dapat memperburuk gejala asam urat. Pengawet yang digunakan dalam makanan olahan dapat memperlebar pori-pori sel dan memudahkan kristal asam urat mengendap di persendian, yang meningkatkan risiko serangan asam urat.
Selain itu, garam yang terkandung dalam makanan olahan dapat menghambat pengeluaran asam urat melalui ginjal, sehingga kadar asam urat tetap tinggi. Sebagai alternatif, penderita asam urat disarankan untuk mengonsumsi makanan segar seperti buah, sayuran, dan biji-bijian yang rendah purin, serta memperbanyak konsumsi air putih untuk membantu pengeluaran asam urat.
12. Minuman Berkafein
Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat. Kafein dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh, yang memperburuk kondisi asam urat dan memicu serangan. Selain itu, kafein juga memiliki efek diuretik, yang menyebabkan peningkatan produksi urine, sehingga memperburuk kondisi dehidrasi dan meningkatkan konsentrasi asam urat dalam tubuh.
Kafein juga dapat menghambat pengeluaran asam urat dan meningkatkan tekanan darah, yang memperburuk peradangan dan rasa nyeri akibat asam urat. Sebagai pengganti, penderita asam urat dapat mengonsumsi air putih, jus buah tanpa gula, atau minuman herbal yang tidak mengandung kafein untuk menjaga kadar asam urat tetap terkendali.
13. Makanan Tinggi Purin
Penderita asam urat disarankan untuk menghindari makanan yang mengandung kadar purin tinggi, karena zat ini dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan memperburuk gejala yang ada. Purin adalah senyawa alami yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan. Saat tubuh memecah purin, asam urat terbentuk. Meskipun asam urat normal bagi banyak orang, penderita asam urat mengalami kesulitan dalam mengeluarkannya dari tubuh.
Makanan yang kaya purin biasanya berasal dari produk daging seperti hati, ginjal, dan organ lainnya, serta makanan laut seperti ikan sarden, ikan kembung, tiram, dan kerang. Beberapa makanan olahan seperti daging asap dan makanan cepat saji juga tinggi purin. Minuman beralkohol, khususnya bir, juga sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan produksi asam urat.
Makanan yang mengandung purin tinggi dapat menyebabkan penumpukan kristal asam urat di sendi dan jaringan tubuh lainnya, memicu serangan nyeri, terutama pada kaki dan jari tangan. Menghindari makanan tinggi purin adalah langkah efektif untuk menjaga kadar asam urat tetap terkendali dan mencegah serangan nyeri. Sebagai gantinya, penderita asam urat disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah purin seperti buah-buahan, sayuran, dan sumber karbohidrat sehat.
14. Makanan Cepat Saji
Penderita asam urat sebaiknya menghindari makanan cepat saji karena sering mengandung purin tinggi, yang berpotensi meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Selain itu, makanan cepat saji biasanya kaya lemak jenuh dan kalori berlebih, yang dapat meningkatkan produksi asam urat dan mengganggu fungsi ginjal dalam mengeluarkan asam urat. Konsumsi makanan cepat saji juga dapat berkontribusi pada obesitas, yang meningkatkan risiko serangan asam urat.
Banyak makanan cepat saji juga mengandung fruktosa, jenis gula alami yang dapat meningkatkan produksi asam urat, serta MSG (Monosodium Glutamate), bahan penyedap rasa yang berpotensi memicu serangan asam urat. Oleh karena itu, untuk mengendalikan kadar asam urat, penderita asam urat sebaiknya menghindari makanan cepat saji dan menggantinya dengan pilihan sehat seperti buah segar, sayuran hijau, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak.
15. Minuman Kemasan
Penderita asam urat disarankan untuk menghindari minuman kemasan, karena sering mengandung gula tambahan yang tinggi, yang dapat meningkatkan produksi asam urat dan meningkatkan risiko serangan. Minuman kemasan juga kerap mengandung pewarna buatan dan pengawet yang dapat menyebabkan peradangan, memperburuk gejala asam urat.
Selain itu, minuman bersoda mengandung asam fosfat yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan memicu serangan. Untuk mengontrol gejala asam urat, penderita sebaiknya mengurangi atau menghindari minuman kemasan dan soda. Sebagai alternatif, pilihan yang lebih sehat adalah air putih, jus buah segar, atau teh herbal, yang membantu menyeimbangkan kadar asam urat sekaligus memberikan manfaat nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
16. Makanan yang Mengandung Karbohidrat Rafinasi
Penderita asam urat sebaiknya menghindari makanan yang mengandung karbohidrat rafinasi, karena dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Karbohidrat rafinasi adalah jenis karbohidrat yang melalui proses pengolahan yang tinggi, sehingga sebagian besar kandungan serat, mineral, dan vitamin hilang.
Makanan yang mengandung karbohidrat rafinasi meliputi nasi putih, roti putih, pasta, dan makanan ringan berbahan tepung terigu. Mengonsumsi makanan ini dapat mempercepat peningkatan asam urat dalam tubuh karena karbohidrat rafinasi cepat diubah menjadi energi dan meningkatkan produksi asam urat.
Peningkatan kadar asam urat dapat menyebabkan gejala nyeri sendi, terutama di area kaki dan jari tangan. Oleh karena itu, penderita asam urat disarankan untuk menghindari makanan tinggi karbohidrat rafinasi dan memilih sumber karbohidrat lebih sehat, seperti nasi merah, roti gandum, dan biji-bijian utuh.
Selain itu, penting bagi penderita asam urat untuk mengonsumsi makanan rendah purin, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan ikan laut. Konsumsi air yang cukup juga dapat membantu mengeluarkan asam urat melalui urin. Dengan pola makan yang tepat dan menghindari karbohidrat rafinasi, penderita asam urat dapat lebih mudah mengelola kondisinya dan mencegah serangan asam urat yang lebih serius.
17. Makanan Tinggi Gula
Penderita asam urat harus menghindari makanan tinggi gula karena dapat memengaruhi kadar asam urat dalam darah. Ketika tubuh memproses gula, ia akan mengubahnya menjadi asam laktat. Asam laktat ini dapat menghambat penyerapan asam urat oleh ginjal, sehingga meningkatkan risiko penumpukan asam urat dalam tubuh.
Makanan tinggi gula juga cenderung mengandung banyak kalori, yang dapat menyebabkan obesitas, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit asam urat. Gula juga dapat merangsang produksi asam urat, yang memperburuk kondisi penderita asam urat.
Beberapa contoh makanan tinggi gula yang harus dihindari adalah minuman manis seperti soda, sirup, teh manis, dan minuman berenergi. Selain itu, makanan olahan dengan tambahan gula seperti kue, permen, dan cokelat juga harus dihindari.
Penderita asam urat sebaiknya memilih makanan rendah gula, seperti buah-buahan segar tanpa tambahan gula, dan mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah moderat. Menjaga pola makan yang seimbang dan menghindari makanan tinggi gula sangat penting untuk mengontrol kadar asam urat dalam tubuh dan mencegah serangan asam urat yang lebih parah.
18. Durian
Penderita asam urat perlu berhati-hati dalam memilih makanan, dan durian adalah salah satu buah yang sebaiknya dihindari. Durian mengandung asam amino bernama purin yang tinggi, yang dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.
Batas konsumsi purin harian bagi penderita asam urat adalah sekitar 100-150 mg. Durian mengandung 40-60 mg purin per 100 gram, sehingga mengonsumsi lebih dari satu porsi durian dapat meningkatkan kadar purin secara signifikan. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan asam urat dalam tubuh dan memicu gejala seperti nyeri sendi, peradangan, bahkan batu ginjal.
Selain itu, durian juga dapat meningkatkan tekanan darah karena kandungan kalium yang tinggi, yang bisa memperburuk kondisi penderita asam urat yang sudah memiliki risiko hipertensi. Oleh karena itu, untuk menjaga kestabilan tekanan darah dan menghindari gejala asam urat yang lebih parah, penderita asam urat sebaiknya menghindari durian dan memilih buah dengan kandungan purin lebih rendah.