Kenapa Bau Amis Sering Kembali Meski Sudah Dicuci Bersih? Ini Penjelasan dan Solusinya

2 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena bau amis yang kembali meskipun sudah dicuci bersih adalah masalah umum yang sering dihadapi di dapur. Banyak orang bertanya-tanya kenapa bau amis ini begitu membandel, terutama setelah mengolah ikan atau makanan laut. Ini bukan sekadar masalah kebersihan biasa, melainkan melibatkan reaksi kimia kompleks yang perlu dipahami.

Bau amis yang sering kembali ini disebabkan oleh senyawa kimia spesifik dan interaksinya dengan berbagai permukaan. Senyawa trimetilamina (TMA) adalah biang keladi utama di balik aroma tak sedap tersebut. Memahami sifat kimia TMA dan bagaimana ia terbentuk menjadi langkah awal untuk menemukan solusi yang tepat.

Berikut pembahasan mendalam seputar bau amis begitu persisten, mulai dari proses pembentukannya hingga cara ia menempel pada material. Melansir dari berbagai sumber, Selasa (23/12/2025), simak ulasan informasinya berikut ini.

Mengenal Trimetilamina (TMA): Biang Kerok Bau Amis

Bau amis yang khas pada ikan dan makanan laut umumnya berasal dari senyawa kimia bernama trimetilamina (TMA). Senyawa ini bukan serta merta ada pada ikan hidup, melainkan terbentuk dari pemecahan trimetilamina N-oksida (TMAO). TMAO sendiri merupakan senyawa alami dalam tubuh ikan, terutama ikan laut, yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam sel di lingkungan air asin.

Trimetilamina (TMA) adalah amina tersier tidak berwarna, higroskopis, dan mudah terbakar dengan rumus N(CH3)3. Pada konsentrasi rendah, TMA memiliki bau "amis" yang sangat kuat, namun pada konsentrasi tinggi, baunya bisa menyerupai amonia.

Keberadaan TMAO dalam ikan laut sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka di habitatnya. Namun, setelah ikan mati, senyawa inilah yang akan menjadi prekursor bagi munculnya bau amis yang sering kita alami. Proses transformasi ini menjadi kunci mengapa bau amis begitu identik dengan kesegaran ikan.

Proses Kimiawi di Balik Munculnya Bau Amis yang Membandel

Ketika ikan mati, bakteri dan enzim yang ada di dalam tubuh ikan mulai bekerja mengubah TMAO menjadi TMA. Proses ini dipercepat oleh paparan panas dan oksigen, menjadikannya respons alami terhadap pembusukan. TMA yang terbentuk ini bersifat basa dan sangat mudah menguap (volatile), sehingga aroma amisnya mudah tercium oleh indra penciuman manusia.

Bau amis yang kuat seringkali menjadi indikator awal bahwa ikan mulai membusuk. Selain TMA, bau amis juga dapat timbul dari proses oksidasi lipid atau lemak pada ikan, khususnya asam lemak omega-3. Ketika lemak ini terpapar oksigen, mereka teroksidasi dan terurai menjadi molekul-molekul kecil yang mudah menguap dan berbau.

Kombinasi dari pembentukan TMA dan oksidasi lipid inilah yang menyebabkan bau amis menjadi begitu kompleks dan sulit dihilangkan. Sifat volatil TMA membuatnya cepat menyebar di udara, sementara produk oksidasi lemak juga berkontribusi pada profil bau yang tidak diinginkan.

Mengapa Bau Amis Sulit Hilang? Peran Permukaan dan Material

Salah satu alasan utama kenapa bau amis sering kembali adalah kemampuan senyawa TMA untuk menempel kuat pada berbagai permukaan. Material berpori atau yang memiliki sifat tertentu sangat rentan menyerap molekul TMA, sehingga bau tersebut sulit dihilangkan hanya dengan pencucian biasa.

Permukaan seperti plastik dan kayu adalah contoh material berpori yang dapat menyerap molekul TMA ke dalam strukturnya. Selain itu, lendir alami pada ikan juga dapat berbau amis dan menjadi media ideal bagi bakteri penyebab bau untuk berkembang biak. Jika lendir ini tidak dibersihkan secara tuntas, bau amis akan tetap ada dan bahkan menyebar.

Sisa protein hewani dan lemak yang menempel pada peralatan dapur juga berkontribusi pada bau membandel. Ketika tidak segera dibersihkan dengan benar, protein ini dapat bereaksi dengan udara dan menghasilkan bau. Kain lap, spons, atau kain pel yang lembap dan tidak bersih juga bisa menjadi sarang bakteri, menahan bau amis, dan bahkan memindahkannya ke permukaan lain yang sedang dibersihkan.

Kesalahan Umum dalam Pencucian yang Membuat Bau Amis Bertahan

Banyak orang mengandalkan sabun cuci piring biasa untuk menghilangkan bau amis, namun seringkali metode ini tidak cukup efektif. Sabun cuci piring umumnya dirancang untuk mengangkat lemak dan kotoran, tetapi mungkin tidak sepenuhnya mampu menetralkan atau menghilangkan molekul TMA yang sudah menempel.

TMA memiliki sifat basa, sehingga sabun dengan pH netral atau sedikit basa tidak akan bereaksi secara efektif untuk mengubah struktur kimia TMA menjadi senyawa yang tidak berbau. Ini berarti, meskipun permukaan terlihat bersih, molekul penyebab bau masih bisa tertinggal.

Selain itu, pengeringan yang salah juga dapat memperparah masalah. Lap pengering yang tidak bersih atau proses pengeringan yang tidak sempurna dapat meninggalkan lapisan tipis yang menjebak bakteri dan bau. Penggunaan spons atau kain pel yang sudah kotor dan berbau amis justru dapat memindahkan bau tersebut ke peralatan atau lantai yang sedang dibersihkan, menciptakan siklus bau yang tak berkesudahan.

Solusi Efektif: Manfaatkan Kekuatan Bahan Asam untuk Menetralkan Bau Amis

Untuk mengatasi bau amis yang membandel, bahan-bahan yang bersifat asam terbukti sangat efektif karena kemampuannya menetralkan TMA. Asam, seperti asam sitrat dalam lemon atau asam asetat dalam cuka, bereaksi dengan TMA yang bersifat basa untuk membentuk garam trimetil amonium. Garam ini tidak mudah menguap dan tidak berbau, sehingga bau amis berkurang atau bahkan hilang sepenuhnya.

Lemon dan jeruk nipis adalah pilihan populer karena kandungan asam sitratnya. Anda bisa memeras airnya dan menggosokkannya pada permukaan berbau amis seperti tangan, talenan, atau piring. Diamkan selama 10-15 menit untuk peralatan, atau 20-30 menit untuk ikan, lalu bilas bersih. Kulit lemon juga bisa direbus dan airnya digunakan untuk merendam.

Cuka putih juga merupakan agen penetral bau amis yang ampuh. Campurkan cuka dengan air, lalu rebus dan diamkan di area berbau amis, atau gunakan untuk merendam peralatan. Cuka juga bisa dicampur dengan garam untuk meningkatkan efektivitasnya. Tomat, dengan kandungan asamnya, juga dapat membantu menetralkan bau amis serupa.

Alternatif Ampuh: Bahan Penyerap Bau dan Metode Lainnya

Selain bahan asam, ada beberapa bahan lain yang efektif dalam menyerap atau menetralkan bau amis. Baking soda atau soda kue adalah penyerap bau alami yang sangat baik. Anda bisa menaburkan baking soda pada peralatan, diamkan beberapa saat, lalu cuci bersih. Untuk area dapur, semangkuk baking soda yang diletakkan semalaman dapat membantu menyerap bau di udara.

Garam memiliki tekstur abrasif yang membantu mengangkat sisa bau dan dapat dicampur dengan cuka atau lemon untuk hasil maksimal. Ampas kopi atau teh juga memiliki aroma kuat yang dapat menggantikan dan menyerap bau amis; rendam peralatan dalam air panas yang dicampur ampas kopi/teh. Pasta gigi, dengan bahan pembersihnya, juga dapat meluruhkan bau amis, terutama pada tangan atau peralatan dapur.

Untuk makanan laut, merendam ikan dalam susu sebelum dimasak dapat membantu menyerap bau amis. Jahe dan rempah-rempah beraroma kuat seperti bawang putih, serai, dan daun jeruk juga bisa digunakan dalam masakan untuk menutupi bau amis. Daun kemangi yang diremas dan digosokkan pada tangan atau digunakan untuk merendam peralatan dalam air kemangi juga efektif.

Pencegahan adalah Kunci: Praktik Terbaik Menghindari Bau Amis

Mencegah bau amis menempel sejak awal adalah strategi terbaik. Pilihlah ikan segar dengan ciri-ciri insang merah cerah dan mata jernih, karena ikan segar memiliki aroma laut yang ringan, bukan bau amis menyengat. Jika tercium aroma amonia yang kuat, kemungkinan ikan sudah tidak segar.

Setelah mengolah ikan, segera bersihkan peralatan makan dan masak secara menyeluruh. Buang jeroan dan insang ikan, lalu bilas ikan dengan air bersih minimal tiga kali untuk menghilangkan lendir dan bakteri. Bilas peralatan dengan air panas setelah dicuci untuk membantu menghilangkan sisa-sisa dan bakteri.

Keringkan peralatan makan dan gelas dengan benar di tempat yang kering dan bersih. Jemur alat pel di bawah sinar matahari untuk membunuh bakteri dan kuman yang menempel. Pastikan dapur memiliki ventilasi yang baik saat memasak ikan. Gunakan talenan dari bahan kurang berpori seperti kaca atau plastik non-pori, atau sabun cuci piring dengan kandungan jeruk nipis atau lemon untuk membantu menetralkan bau amis.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik

1. Apa penyebab utama bau amis yang sulit hilang?

Jawaban: Bau amis disebabkan oleh senyawa trimetilamina (TMA) yang bersifat basa dan mudah menguap, terbentuk dari pemecahan TMAO pada ikan mati. TMA ini menempel kuat pada permukaan berpori.

2. Mengapa sabun cuci piring biasa tidak efektif menghilangkan bau amis?

Jawaban: Sabun cuci piring biasa hanya mengangkat lemak dan kotoran, namun tidak menetralkan molekul TMA yang bersifat basa. pH netral sabun tidak bereaksi efektif dengan TMA.

3. Bahan alami apa saja yang ampuh menghilangkan bau amis?

Jawaban: Bahan alami yang ampuh meliputi lemon, jeruk nipis, cuka (karena sifat asamnya), baking soda, garam, ampas kopi/teh, pasta gigi, susu, jahe, dan daun kemangi.

4. Bagaimana cara mencegah bau amis menempel pada peralatan dapur?

Jawaban: Pencegahan meliputi memilih ikan segar, membersihkan peralatan segera dengan air panas, membilas ikan secara menyeluruh, mengeringkan dengan benar, ventilasi dapur, dan menggunakan talenan non-pori.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |