Liputan6.com, Jakarta - Tubuh adalah sistem yang sangat cerdas. Tidak hanya menjalankan fungsi vital setiap hari, tetapi juga bisa memberi sinyal jika ada sesuatu yang tidak berjalan semestinya.
Sayangnya, sinyal-sinyal ini sering kali begitu halus hingga kita anggap sepele, padahal bisa jadi merupakan peringatan dini dari masalah kesehatan yang lebih serius.
Mengenali dan menanggapinya lebih awal bisa membuat perbedaan besar dalam menjaga kesehatan jangka panjang. Berikut beberapa tanda yang patut Anda waspadai, seperti dilansir dari Bright Side, Rabu (9/7/2025):
1. Rambut Kering dan Kusut
Jika Anda merasa rambutmu sulit diatur, cepat kering dan tampak kusut meski sudah menggunakan berbagai produk perawatan, bisa jadi bukan hanya soal sampo atau kondisioner yang kurang cocok.
Ini bisa menjadi tanda bahwa rambutmu memiliki porositas tinggi, yakni kemampuan menyerap air dan produk terlalu cepat, tetapi tidak mampu mempertahankannya.
Untuk mengetesnya, letakkan satu helai rambut bersih dan kering ke dalam segelas air. Jika rambut langsung tenggelam, berarti ia menyerap air terlalu cepat—indikasi porositas tinggi.
Penyebabnya, faktor-faktor seperti panas berlebih dari alat styling, pewarnaan, serta kekurangan protein dan kelembapan bisa memperparah kondisi ini.
Solusinya gunakan masker rambut kaya minyak alami (seperti minyak argan, kelapa, atau shea butter)Lakukan deep conditioning rutin mingguanKurangi penggunaan alat pemanasPerhatikan asupan protein dan lemak sehat dari makanan
nda mungkin berjalan untuk mempertahankan berat badan sekaligus menjaga kesehatan. Tapi, Anda juga bisa berjalan kaki untuk memperkuat tulang. Berjalan kaki bisa menurunkan risiko tulang keropos sebanyak 30 persen,
2. Garis Horizontal di Leher
Sering menganggap kerutan di leher hanya sebagai tanda penuaan biasa? Ternyata, menurut beberapa studi, kerutan horizontal yang dalam di leher bisa menjadi tanda awal penurunan kepadatan tulang (osteoporosis), khususnya pada wanita pascamenopause.
Selain itu, kerutan leher juga kerap diasosiasikan dengan fungsi tiroid yang menurun (hipotiroidisme). Ketika hormon tiroid rendah, produksi kolagen melambat, membuat kulit kehilangan elastisitas.
Solusinya, konsumsi makanan tinggi kalsium (susu, yogurt, sayuran hijau). Tambahkan vitamin D dari sinar matahari atau suplemen. Lakukan pemeriksaan tiroid jika muncul gejala lain seperti kelelahan, berat badan naik, atau kulit kering
3. Sariawan Berulang
Munculnya sariawan di lidah atau bibir dalam bisa terasa sepele, apalagi jika hilang dalam beberapa hari. Namun jika terjadi berulang tanpa alasan jelas, tubuh bisa jadi sedang memberi sinyal kekurangan vitamin B12, zat besi, atau folat.
Kekurangan ini bisa berdampak pada sistem kekebalan dan pembentukan sel darah merah, menyebabkan tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi mulut.
Gejala lainnya, yakni kelelahan kronis, pusing ringan, lidah tampak licin atau terasa perih, detak jantung tidak teratur
Solusinya konsumsi makanan tinggi zat besi (hati ayam, bayam, daging merah). Tambahkan sumber B12 dari telur, ikan, atau suplemen .Konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan darah.
4. Bintik Putih di Kuku dan Kuku Mudah Patah
Apakah Anda sering melihat bintik putih pada kuku? Atau kuku terasa rapuh, mudah patah, dan kutikula mengelupas?
Ini bisa menjadi tanda tubuh kekurangan seng, kalsium, atau zat besi. Bahkan, dalam beberapa kasus, bisa berkaitan dengan gangguan tiroid, ginjal, atau paru-paru.
Penyebabnya, cedera ringan, alergi terhadap cat kuku, infeksi jamur, kekurangan nutrisi esensial.
Solusinya perbanyak konsumsi makanan kaya mineral seperti kacang-kacangan, produk susu, dan sayuran hijau. Gunakan krim atau minyak khusus kuku. Jika tak membaik, periksakan ke dokter untuk pemeriksaan darah
5. Tumit Pecah-Pecah
Tumit pecah-pecah sering dianggap akibat dari berjalan tanpa alas kaki atau kulit kering biasa. Namun, kulit kaki yang retak dan keras bisa menjadi gejala awal dari kondisi seperti diabetes, eksim, atau hipotiroidisme.
Jika dibiarkan, retakan ini bisa menjadi luka terbuka yang menyakitkan, bahkan menimbulkan infeksi.
Solusinya rendam kaki dalam air hangat selama 15-20 menit. Gosok perlahan dengan batu apung. Oleskan krim pelembap yang mengandung urea, shea butter, atau minyak jojoba. Gunakan kaus kaki setelah mengoleskan krim untuk menjaga kelembapan.
6. Kemerahan Wajah di Area Tertentu
Jika wajah Anda sering memerah, terutama di area hidung, pipi dan dahi, Anda mungkin mengalami rosacea, kondisi kulit kronis yang sering disalahartikan sebagai jerawat biasa.
Rosacea paling umum menyerang orang dewasa berusia 30-an ke atas, dan gejalanya bisa semakin parah jika tidak ditangani.
Gejalanya di antaranya, kemerahan, muncul benjolan kecil mirip jerawat, Pembuluh darah tampak jelas di permukaan kulit, sensasi terbakar atau perih.
Solusinya hindari pemicu seperti makanan pedas, alkohol, dan paparan sinar matahari. Gunakan produk skincare yang lembut dan tidak mengandung alkohol. Konsultasi ke dokter kulit untuk perawatan topikal atau terapi laser jika perlu.
7. Mata Bengkak dan Mengantuk
Mata yang tampak bengkak di pagi hari bisa jadi bukan hanya karena kurang tidur. Kelebihan garam dalam makanan dapat menyebabkan tubuh menahan air, terutama di area wajah.
Namun, bengkak juga bisa mengindikasikan masalah kesehatan serius seperti penyakit Graves (gangguan tiroid autoimun), saluran air mata tersumbat, atau bahkan masalah ginjal.
Solusinya kurangi asupan garam harian, perbanyak konsumsi makanan tinggi kalium seperti pisang dan bayam, gunakan kompres dingin atau kantong teh bekas sebagai pertolongan cepat. Jika bengkak menetap, segera periksa ke dokter.