Liputan6.com, Jakarta - Rusia semakin serius menertibkan aktivitas penambangan kripto ilegal. Badan anti-pencucian uang negara tersebut, Rosfinmonitoring, saat ini sedang menyusun rencana untuk mengenakan hukuman pidana terhadap individu atau pihak yang menambang kripto secara ilegal. Menurut mereka, kegiatan penambangan ilegal berpotensi dimanfaatkan untuk mencuci uang hasil kejahatan.
Informasi dari Lembaran Berita Parlemen Rusia, dilansir dari Coinmarketcap, Sabtu (3/5/2025) rencana ini merupakan inisiatif dari Rosfinmonitoring dan sedang dibahas bersama Kementerian Keuangan Rusia serta Bank Sentral.
Penambangan ilegal dianggap sebagai ancaman serius. German Neglyad, Wakil Direktur Rosfinmonitoring, telah menyampaikan rencana tersebut kepada anggota Dewan Federasi majelis tinggi dalam parlemen Rusia pada awal bulan ini. Menurutnya, selain hukuman pidana, pihaknya juga ingin menerapkan sanksi administratif untuk pelaku.
Wakil Ketua Dewan Federasi, Nikolai Zhuravlev menegaskan legislator harus terus mengikuti perkembangan teknologi dan keuangan digital. Ia menyatakan, para anggota parlemen perlu tetap menjadi yang terdepan jika mereka ingin secara efektif menghilangkan kerentanan sistem keuangan modern.
Senada dengan itu, Osman Kabaloev dari Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa revisi undang-undang telah disiapkan. Ia menyatakan bahwa aturan baru ini nantinya akan memperluas jenis hukuman yang bisa diberikan oleh pengadilan kepada penambang ilegal.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Status Hukum Penambangan Kripto di Rusia Saat Ini
Saat ini, penambangan kripto tidak secara nasional dilarang di Rusia, tetapi terdapat larangan di beberapa wilayah tertentu, terutama selama musim dingin atau sepanjang tahun di wilayah seperti Irkutsk selatan, yang dikenal sebagai pusat penambangan Bitcoin. Di sana, larangan berlaku hingga 2031.
Namun, belum ada undang-undang pidana khusus yang bisa menjerat penambang ilegal. Selama ini, mereka hanya dikenai dakwaan pencurian listrik atau penyalahgunaan listrik bersubsidi. Akibatnya, banyak pelaku hanya dikenai sanksi ringan, seperti membayar kembali biaya listrik tanpa hukuman penjara.
Di wilayah lain, warga Rusia masih diperbolehkan menambang kripto di rumah selama tidak melampaui konsumsi listrik 6.000 kWh per bulan. Jika melebihi batas itu, mereka harus mendaftar dalam daftar nasional yang dikelola oleh Layanan Pajak Federal.
Menurut Rosfinmonitoring, regulasi yang sedang disiapkan akan mengatur dengan lebih tegas siapa pun yang tidak mematuhi ketentuan terkait peredaran aset kripto. Aturan baru ini juga akan mencakup dua jenis sanksi: administratif dan pidana, tergantung pada tingkat pelanggaran.
Popularitas Penambangan Kripto di Rusia Masih Tinggi
Bulan ini, Kementerian Energi Rusia mengungkapkan mereka sedang mempertimbangkan untuk memperluas larangan penambangan ke tiga wilayah baru, yaitu Karelia Utara, Oblast Penza, dan beberapa bagian wilayah Khakassia. Keputusan final diperkirakan akan diumumkan pada Mei.
Meski ancaman sanksi makin nyata, aktivitas penambangan kripto justru semakin populer di Rusia, terutama karena naiknya harga Bitcoin secara global. Pada Januari lalu, seorang pakar menyebutkan bahwa permintaan terhadap perangkat dan jasa penambangan telah meningkat tiga kali lipat dibanding kuartal terakhir tahun 2023.