Liputan6.com, Jakarta - Bursa kripto Coinbase mengumumkan pihaknya membuka layanan pinjaman Bitcoin (BTC) di seluruh Amerika Serikat (AS), kecuali Negara Bagian New York.
"Pada tanggal 30 April 2025, pelanggan dapat meminjam hingga USD 1 juta dalam USDC terhadap Bitcoin mereka untuk menutupi biaya hidup apa pun tanpa menjual Bitcoin mereka," tulis Coinbase dalam postingan di platform media sosial X resminya, dikutip dari News.bitcoin.com, Kamis (1/5/2025).
"Pinjaman yang didukung Bitcoin tersedia bagi semua pelanggan di AS, kecuali New York. Kami juga berencana untuk memperluas pinjaman yang didukung BTC ke lebih banyak negara," ungkap Coinbase.
Ini menandai peluncuran resmi pinjaman Bitcoin secara nasional, yang diluncurkan pada Januari 2025 dan sejak itu telah mengalami peningkatan pesat.
Coinbase menyebut, pihaknya melihat permintaan pelanggan yang kuat.
"USD 100 juta USDC dipinjam dalam waktu kurang dari 100 hari. Nikmati suku bunga serendah 5% – 2x lebih rendah daripada opsi pinjaman yang didukung kripto lainnya. Ditambah tanpa biaya tersembunyi," bebernya.
Pinjaman ini memungkinkan pengguna untuk mengakses likuiditas tanpa memicu peristiwa kena pajak dengan menggunakan Bitcoin sebagai agunan.
Setelah pinjaman dimulai, Bitcoin secara otomatis dikonversi ke cbBTC, versi bitcoin Coinbase yang dibungkus, dan disimpan ke Morpho—protokol pinjaman terdesentralisasi yang dibangun di Base, jaringan Ethereum lapis-2 milik perusahaan.
Dana dicairkan dalam USDC hampir seketika, dan ketentuan pembayaran tetap terbuka tanpa jadwal tetap.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Ekosistem Keuangan Onchain yang Lebih Luas
Coinbase memposisikan fitur pinjaman ini sebagai bagian dari ekosistem keuangan onchain yang lebih luas. Perusahaan menekankan fleksibilitas kasus penggunaan bagi peminjam.
"Jika Anda ingin melakukan pembelian besar atau menutupi pengeluaran tak terduga, pinjaman yang didukung BTC memberi Anda akses instan ke uang tunai yang Anda butuhkan. Tanpa harus menjual Bitcoin Anda," jelas Coinbase.
Dengan suku bunga dinamis yang dikaitkan dengan kondisi pasar protokol Morpho dan akses tanpa hambatan melalui aplikasi Coinbase, bursa ini bertujuan untuk menyederhanakan proses peminjaman.
Sementara hambatan regulasi tetap ada di beberapa yurisdiksi, termasuk New York, Coinbase berencana untuk memperluas ketersediaan pinjaman Bitcoin secara internasional.
Coinbase Pertimbangkan Pengajuan Linsensi Perbankan di AS
Sebelumnya, Coinbase dikabarkan tengah mempertimbangkan pengajuan lisensi perbankan. Hal ini menyusul perubahan regulasi pada sektor kripto di Amerika Serikat.
Mengutip Cryptonews, Coinbase mengonfirmasi pihaknya telah secara aktif mempertimbangkan kemungkinan untuk memperoleh lisensi perbankan AS.
"Ini adalah sesuatu yang sedang dipertimbangkan Coinbase secara aktif tetapi belum membuat keputusan resmi apa pun," kata juru bicara Coinbase dalam sebuah pesan di email.
Langkah ini menggemakan pernyataan sebelumnya oleh CEO Coinbase Brian Armstrong, yang mencatat berdasarkan volume dana konsumen yang dikelolanya, Coinbase akan menempati peringkat sebagai bank terbesar ke-21 di Amerika Serikat
Terlebih lagi, bursa tersebut bukan satu-satunya perusahaan kripto yang mempertimbangkan lisensi perbankan.
Pada 21 April, laporan WSJ mengungkapkan bahwa penerbit USDC Circle dan perusahaan penyimpanan kripto BitGo juga menjajaki lisensi perbankan.
Langkah ini akan memungkinkan mereka untuk beroperasi lebih seperti bank tradisional, menawarkan layanan seperti pinjaman, menerima simpanan, dan banyak lagi.
Lisensi perbankan juga akan memberikan akses ke perlindungan Federal Reserve dan asuransi simpanan, yang berpotensi membuat dana nasabah lebih aman. Namun, mendapatkan lisensi tersebut melibatkan pengawasan regulasi yang ketat dan biaya kepatuhan yang tinggi.
Sejauh ini, satu-satunya perusahaan kripto yang memegang lisensi perbankan adalah Anchorage Digital. CEO Nathan McCauley mengungkapkan perusahaan menghabiskan puluhan juta untuk memenuhi persyaratan regulasi.