- Apa itu Pupuk Organik Cair (POC) dari sisa dapur?
- Mengapa POC dari sisa dapur baik untuk tanaman cabai dan tomat?
- Bahan apa saja yang bisa digunakan untuk membuat POC dari sisa dapur?
Liputan6.com, Jakarta - Pupuk Organik Cair (POC) yang dibuat dari sisa dapur merupakan solusi cerdas dan ramah lingkungan untuk meningkatkan kesuburan tanaman, khususnya cabai dan tomat. Metode ini tidak hanya membantu mengurangi limbah rumah tangga, tetapi juga menyediakan nutrisi esensial serta mikroorganisme baik yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dan kesehatan tanah secara berkelanjutan. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang seringkali dianggap tidak bernilai, Anda dapat menciptakan pupuk berkualitas tinggi tanpa biaya.
Pemanfaatan limbah dapur sebagai pupuk alami adalah praktik yang semakin populer di kalangan pegiat berkebun karena manfaatnya yang besar bagi tanaman dan lingkungan. Berbagai sisa makanan yang seringkali berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) ternyata memiliki potensi besar untuk diubah menjadi nutrisi berharga bagi kebun Anda. Praktik ini tidak hanya mengurangi volume sampah rumah tangga, tetapi juga menyediakan pupuk berkualitas tinggi secara gratis. Proses pembuatannya pun relatif mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja, bahkan bagi pemula.
Artikel ini akan mengulas secara rinci tujuh metode efektif untuk membuat Pupuk Organik Cair dari berbagai jenis sisa dapur. Setiap metode dilengkapi dengan panduan bahan, langkah pembuatan, manfaat spesifik untuk tanaman cabai dan tomat, serta cara aplikasi yang tepat. Melansir dari berbagai sumber, Selasa (16/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. POC dari Sisa Buah dan Sayuran Umum
Memanfaatkan sisa buah dan sayuran dari dapur adalah salah satu metode paling populer dan efektif dalam membuat Pupuk Organik Cair (POC). Limbah organik ini, seperti kulit buah dan potongan sayuran, kaya akan nutrisi esensial serta unsur hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan optimal tanaman cabai dan tomat. Proses fermentasi mengubah limbah ini menjadi sumber daya berharga yang juga mengandung mikroorganisme lokal dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) alami, seperti auksin, sitokinin, dan giberelin.
Untuk memulai pembuatan POC ini, Anda memerlukan beberapa bahan dan alat sederhana. Siapkan sisa buah dan sayuran, air bersih (air cucian beras sangat dianjurkan), gula merah atau molase sebagai sumber karbon, serta EM4 atau Mikroorganisme Lokal (MOL) sebagai aktivator fermentasi. Pastikan juga tersedia wadah tertutup seperti ember atau jerigen untuk proses fermentasi yang kedap udara.
- Langkah pembuatannya dimulai dengan memotong kecil-kecil sisa buah dan sayuran untuk mempercepat dekomposisi.
- Setelah itu, masukkan potongan bahan ke dalam wadah, larutkan gula merah dengan air hangat, dan campurkan dengan EM4 sesuai dosis anjuran.
- Tuangkan campuran ini ke dalam wadah berisi sisa dapur, tambahkan air hingga terendam, dan sisakan ruang untuk gas.
- Fermentasi berlangsung 7-15 hari di tempat teduh, dengan membuka tutup wadah setiap hari untuk membuang gas.
- POC siap digunakan jika sudah tidak berbau busuk dan memiliki aroma manis atau asam.
POC sisa buah dan sayuran ini sangat bermanfaat untuk tanaman cabai dan tomat karena merangsang pertumbuhan, memperkuat daya tahan terhadap hama, dan meningkatkan kesuburan tanah. Setelah disaring dan diencerkan dengan rasio 1:10, POC dapat disiramkan ke media tanam di sekitar akar atau disemprotkan pada daun tanaman pada pagi atau sore hari. Aplikasi dapat dilakukan seminggu sekali untuk hasil terbaik.
2. POC dari Air Cucian Beras
Air cucian beras, atau sering disebut air leri, seringkali dibuang begitu saja padahal merupakan sumber nutrisi yang luar biasa untuk menyuburkan tanaman. POC dari air cucian beras mengandung karbohidrat, protein, vitamin B, serta unsur hara penting seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan besi. Nutrisi ini berperan krusial dalam mempercepat pembentukan akar, meningkatkan daya tahan tanaman, dan memperbaiki kualitas tanah.
Proses pembuatan POC ini sangat sederhana, hanya membutuhkan air cucian beras, gula merah atau molase sebagai sumber energi bagi mikroba, dan EM4 atau ragi tape/Yakult sebagai aktivator fermentasi. Semua bahan dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan diaduk rata. Wadah kemudian disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Fermentasi berlangsung selama 7-10 hari, dengan kewajiban membuka tutup wadah setiap hari untuk mengeluarkan gas yang terbentuk. POC dianggap siap digunakan jika sudah tidak mengeluarkan bau busuk yang menyengat. POC air cucian beras ini sangat efektif dalam meningkatkan pertumbuhan pucuk daun, batang, dan akar tanaman.
Selain itu, POC ini juga memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologis tanah, serta menyediakan hormon auksin, alanin, dan giberelin yang penting untuk pertumbuhan tanaman cabai dan tomat. Setelah disaring dan diencerkan dengan rasio 1:10, POC dapat disiramkan pada media tanam atau disemprotkan pada tanaman, terutama pada masa persemaian bibit hingga tanaman dewasa. Aplikasi rutin seminggu sekali akan memberikan hasil yang signifikan.
3. POC dari Cangkang Telur
Cangkang telur merupakan limbah dapur yang kaya akan kalsium karbonat, sekitar 95%, serta mengandung magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan mangan. Kalsium adalah nutrisi esensial yang sangat penting untuk memperkuat dinding sel tanaman, mencegah busuk ujung buah (blossom end rot) pada tomat dan cabai, serta menetralkan tanah yang bersifat asam. Pemanfaatan cangkang telur menjadi POC adalah cara efektif untuk mengembalikan nutrisi ini ke tanah.
Ada dua metode utama dalam membuat POC dari cangkang telur: metode rebus/infus dan metode fermentasi. Untuk metode rebus, cangkang telur yang sudah bersih dan kering dihancurkan, lalu direbus dalam air dan dibiarkan meresap semalaman. Air rebusan ini kemudian disaring dan siap digunakan sebagai sumber kalsium instan.
Metode fermentasi melibatkan pencampuran bubuk cangkang telur dengan air, EM4, dan gula merah dalam wadah tertutup. Proses fermentasi ini berlangsung sekitar 10 hari pada suhu sekitar 40°C. Kedua metode ini menghasilkan POC yang kaya kalsium, membantu memperkuat batang dan akar tanaman, mencegah kerontokan bunga dan buah, serta meningkatkan pH tanah yang asam.
Aplikasi POC cangkang telur dapat dilakukan dengan menyiramkan air infus secara langsung tanpa pengenceran. Untuk POC hasil fermentasi, encerkan dengan air bersih (rasio 1:10) sebelum disiramkan pada tanaman seminggu sekali. Penggunaan rutin akan membantu tanaman cabai dan tomat tumbuh lebih kuat dan menghasilkan buah yang lebih berkualitas.
4. POC dari Ampas Kopi dan Teh
Ampas kopi dan teh adalah limbah organik yang seringkali terbuang, padahal kaya akan unsur hara penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, serta sulfur, magnesium, dan kalsium. Pemanfaatan ampas kopi dan teh sebagai POC adalah cara cerdas untuk mengurangi limbah dan sekaligus menyediakan nutrisi penting bagi tanaman cabai dan tomat.
Proses pembuatan POC ini melibatkan pencampuran ampas kopi dan/atau teh dengan air cucian beras (jika tersedia, untuk tambahan nutrisi dan mikroba), molase atau gula merah sebagai sumber karbon, dan bioaktivator seperti EM4 atau Mikroorganisme Lokal. Semua bahan ini kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan diaduk rata.
Wadah ditutup rapat dan disimpan di tempat teduh untuk proses fermentasi selama 5-7 hari. Penting untuk membuka tutup wadah setiap hari guna mengeluarkan gas yang terbentuk. Setelah fermentasi selesai, larutan POC disaring untuk memisahkan ampasnya.
POC ampas kopi dan teh ini sangat bermanfaat karena menyediakan nutrisi makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman, meningkatkan kesuburan tanah, dan memperbaiki struktur tanah. Ampas kopi juga memiliki pH sedikit asam (sekitar 6,2) yang cocok untuk banyak tanaman. Setelah diencerkan dengan air bersih (rasio 1:10), POC dapat disiramkan pada media tanam atau disemprotkan pada daun tanaman satu hingga dua kali seminggu untuk merangsang bunga dan buah.
5. POC dari Limbah Ikan
Limbah ikan, seperti jeroan, kepala, ekor, atau ikan yang tidak layak konsumsi, merupakan sumber nitrogen, kalium, dan unsur hara mikro yang sangat kaya. Selain itu, limbah ikan juga mengandung asam amino (FAA - Fish Amino Acid) yang sangat baik untuk menyuburkan tanaman. POC limbah ikan dikenal dapat membuat daun tanaman lebih mengilap dan subur, serta mendukung pertumbuhan vegetatif dan generatif.
Untuk membuat POC ini, sekitar 2 kg limbah ikan dihaluskan hingga menjadi bubur dan ditambahkan 1 liter air.
Bubur ikan ini kemudian dimasukkan ke dalam wadah, lalu ditambahkan gula merah cair/molase/tetes tebu (sekitar 2 liter atau 50 gram) dan EM4 atau pupuk hayati (sekitar 5 tutup botol atau 4 tutup botol). Semua bahan diaduk hingga merata.
Wadah ditutup rapat menggunakan plastik dan tali atau tutup botol, dengan menyisakan ruang kosong untuk gas fermentasi. Proses fermentasi berlangsung selama 1-2 bulan, atau lebih lama untuk hasil yang lebih baik. Selama fermentasi, tutup botol harus dibuka setiap hari, terutama pada hari ke-3, untuk mengeluarkan gas CO2 yang terbentuk. POC limbah ikan yang sudah jadi tidak akan mengeluarkan bau busuk yang menyengat.
POC limbah ikan kaya akan nitrogen, kalium, dan asam amino yang esensial untuk pertumbuhan tanaman cabai dan tomat. Dosis pemakaian sekitar 100-200 ml POC untuk 10 liter air, disiramkan atau disemprotkan pada tanaman setiap seminggu sekali, sebaiknya pada pagi hari. Perlu diperhatikan bahwa proses pembuatan POC limbah ikan dapat menimbulkan bau menyengat, sehingga disarankan dilakukan di lokasi yang jauh dari pemukiman.
6. POC Kombinasi Sisa Dapur dengan Aktivator Cepat
Metode ini merupakan pendekatan yang efisien untuk membuat Pupuk Organik Cair (POC) dengan menggabungkan berbagai jenis sisa dapur dan menggunakan aktivator yang mempercepat proses fermentasi. Dengan demikian, POC dapat digunakan dalam waktu yang relatif singkat, menyediakan spektrum nutrisi yang lebih luas bagi tanaman cabai dan tomat.
Bahan-bahan yang diperlukan meliputi berbagai sisa dapur organik seperti kulit buah, sisa sayuran, air cucian beras, dan ampas kopi/teh. Selain itu, dibutuhkan gula merah atau molase sebagai sumber karbon, EM4 atau ragi tape/Yakult sebagai aktivator, serta air bersih. Semua sisa dapur dikumpulkan dan dipotong kecil-kecil untuk mempercepat dekomposisi.
Sisa dapur dicampur dengan air bersih dalam wadah, dengan perbandingan umum 1 bagian sisa dapur untuk 3-5 bagian air. Larutan gula merah/molase yang sudah dilarutkan dengan air hangat kemudian dicampur dengan aktivator dan dituangkan ke dalam campuran sisa dapur. Setelah diaduk rata, wadah ditutup rapat dan disimpan di tempat teduh.
Fermentasi berlangsung selama 7-15 hari, dengan membuka tutup wadah setiap hari untuk mengeluarkan gas. POC siap digunakan jika sudah tidak berbau busuk dan memiliki aroma fermentasi yang khas. POC kombinasi ini sangat efektif dalam menyediakan spektrum nutrisi yang lebih luas, mempercepat pertumbuhan tanaman, meningkatkan hasil panen, dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Setelah disaring dan diencerkan (rasio 1:10 hingga 1:20), POC dapat disiramkan atau disemprotkan setiap 1-2 minggu sekali.
7. POC dari Sisa Dapur dengan Penambahan Air Kelapa
Air kelapa dikenal luas kaya akan hormon pertumbuhan alami, terutama sitokinin, dan berbagai mineral penting yang sangat baik untuk tanaman. Penambahan air kelapa dalam proses pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dapat secara signifikan meningkatkan kualitas pupuk, mempercepat pertumbuhan tanaman, serta mendukung pembungaan dan pembuahan yang lebih optimal.
Untuk metode ini, bahan-bahan yang dibutuhkan adalah sisa dapur organik seperti kulit buah dan sisa sayuran, air kelapa (penting untuk menggunakan air kelapa muda yang belum asam), gula merah atau molase, serta EM4 atau ragi tape sebagai aktivator. Air bersih dapat ditambahkan jika volume air kelapa tidak mencukupi untuk merendam semua bahan.
Langkah pembuatannya dimulai dengan memotong kecil-kecil sisa dapur organik dan memasukkannya ke dalam wadah. Campurkan air kelapa dengan gula merah/molase yang sudah dilarutkan dan EM4/ragi tape. Tuangkan campuran ini ke dalam wadah berisi sisa dapur, pastikan semua bahan terendam. Wadah kemudian ditutup rapat dan disimpan di tempat teduh.
Fermentasi berlangsung lebih lama, sekitar 15-30 hari, dengan tetap membuka tutup wadah setiap hari untuk mengeluarkan gas. POC siap digunakan jika sudah tidak berbau busuk. Kandungan sitokinin dalam air kelapa merangsang pembelahan sel dan pertumbuhan tunas baru, sementara mineral dari air kelapa dan sisa dapur mendukung kesehatan tanaman secara keseluruhan. Setelah disaring dan diencerkan (rasio 1:10 hingga 1:20), POC dapat disiramkan pada media tanam atau disemprotkan pada daun tanaman setiap 1-2 minggu sekali.
Dosis Aplikasi Umum untuk Cabai dan Tomat:
Penelitian menunjukkan bahwa dosis POC yang efektif untuk tanaman cabai bervariasi. Misalnya, pemberian POC 70 ml per liter air memberikan hasil tertinggi pada tinggi tanaman dan jumlah daun cabai merah. Sementara itu, untuk tanaman tomat, dosis POC 12 ml per tanaman memberikan hasil rata-rata terbaik pada seluruh parameter yang diamati. Konsentrasi POC limbah sayuran sebesar 75% juga terbukti efektif untuk pertumbuhan cabai merah besar.
Secara umum, untuk aplikasi kocor (siram), encerkan 2 pump (sekitar 10-20 ml) POC per 1 liter air dan siramkan rata pada media tanam. Untuk aplikasi semprot, encerkan 1 pump (sekitar 5-10 ml) POC per 1 liter air dan semprotkan merata pada bagian bawah daun. Aplikasi dapat dilakukan maksimal seminggu sekali.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Sisa Dapur untuk Cabe & Tomat
1. Apa itu Pupuk Organik Cair (POC) dari sisa dapur?
Jawaban: Pupuk Organik Cair (POC) dari sisa dapur adalah larutan pupuk yang dibuat melalui proses fermentasi bahan-bahan organik sisa makanan rumah tangga, seperti buah, sayuran, air cucian beras, cangkang telur, ampas kopi/teh, dan limbah ikan, yang kaya nutrisi untuk tanaman.
2. Mengapa POC dari sisa dapur baik untuk tanaman cabai dan tomat?
Jawaban: POC dari sisa dapur menyediakan nutrisi makro dan mikro esensial, mikroorganisme baik, serta hormon pertumbuhan alami yang merangsang pertumbuhan, memperkuat daya tahan terhadap hama, mencegah penyakit seperti busuk ujung buah, dan meningkatkan kesuburan tanah untuk cabai dan tomat.
3. Bahan apa saja yang bisa digunakan untuk membuat POC dari sisa dapur?
Jawaban: Bahan yang bisa digunakan meliputi sisa buah dan sayuran, air cucian beras, cangkang telur, ampas kopi dan teh, limbah ikan, serta air kelapa, dengan tambahan gula merah/molase dan EM4/ragi tape sebagai aktivator fermentasi.
4. Berapa lama proses fermentasi POC dari sisa dapur umumnya berlangsung?
Jawaban: Durasi fermentasi bervariasi tergantung jenis bahan dan aktivator, mulai dari 5-7 hari untuk ampas kopi/teh, 7-10 hari untuk air cucian beras, 7-15 hari untuk sisa buah/sayuran, hingga 15-30 hari untuk penambahan air kelapa, dan 1-2 bulan untuk limbah ikan.
5. Bagaimana cara mengaplikasikan POC pada tanaman cabai dan tomat?
Jawaban: POC harus disaring dan diencerkan dengan air bersih (umumnya rasio 1:10 atau 1:20). Dapat disiramkan pada media tanam di sekitar akar atau disemprotkan pada daun tanaman, maksimal seminggu sekali, sebaiknya pada pagi atau sore hari.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454883/original/036544000_1766579692-Tanaman_Basil.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454470/original/088238500_1766560631-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454813/original/059892900_1766573417-Gemini_Generated_Image_ght5myght5myght5_2.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440748/original/014555700_1765443605-Tanaman_Kangkung.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3601860/original/065983700_1634177953-000_9PJ4CW.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5441991/original/026174300_1765523690-Bersihkan_Emas_Perhiasan_di_Rumah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3599167/original/015337300_1633960857-WhatsApp_Image_2021-10-11_at_2.37.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453609/original/052113800_1766482712-Contoh_Tanaman_Aromatik_di_Dapur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5419331/original/064204700_1763689880-unnamed__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429251/original/076315400_1764578571-Stroberi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4242441/original/050321700_1669633225-Tanaman_okra_merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452631/original/051977500_1766412946-IMG_1533.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452284/original/024089500_1766393811-Membersihkan_Emas_Pakai_Pasta_Gigi_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453363/original/096211600_1766476057-Tanaman_Paprika_Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3988054/original/054672600_1649316223-eduardo-jaeger-K7FJOFiCmOU-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4771366/original/095377800_1710334195-Ilustrasi_cabai_rawit.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440866/original/049258100_1765446666-kebun1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2375575/original/026127600_1538739777-20181005-Emas-Antam-6.jpg)











:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5198305/original/085155700_1745540502-non-halal__2_.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876286/original/008628000_1719462296-fotor-ai-2024062711338.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5330865/original/078886100_1756369537-WhatsApp_Image_2025-08-28_at_15.20.46_ad453f78.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344658/original/039645300_1757490334-qq.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332108/original/069461900_1756456597-pexels-cottonbro-4503273.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342694/original/015573300_1757398921-cf41b2a1-e7f3-4e7f-9616-d961407df13b.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4424751/original/083762400_1683862221-worker-figures-helping-dig-coin-money-dollar-note-background.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/672525/original/bitcoint-140505-8-aji.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5165736/original/049527200_1742194452-Air_lemon.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354936/original/050360400_1758268325-canopy_carport_5a.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5028256/original/032953400_1732871460-fotor-ai-20241129161044.jpg)