Cara Memastikan Suara Ular atau Bukan di Plafon Rumah, Kenali Ciri-cirinya

Liputan6.com, Jakarta - Suara-suara misterius yang berasal dari plafon rumah seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi penghuni. Plafon menjadi tempat persembunyian yang cocok bagi berbagai hewan, termasuk ular, karena gelap, hangat, dan jarang tersentuh manusia.

Suara-suara aneh di plafon bisa berasal dari berbagai jenis hewan, mulai dari hewan pengerat seperti tikus, hingga serangga, burung, kelelawar, bahkan ular. Identifikasi yang tepat dapat memberikan ketenangan pikiran atau mendorong tindakan pencegahan yang diperlukan.

Liputan6 akan membahas cara memastikan suara ular atau bukan di plafon rumah, agar Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk melindungi hunian Anda. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, Selasa (16/12/2025).

Salah satu tanda utama keberadaan ular di plafon adalah munculnya suara-suara misterius yang berasal dari gerakannya. Suara ini biasanya berupa desisan, gesekan, atau ketukan lembut yang terdengar terutama pada malam hari saat suasana lebih tenang.

Ular bergerak dengan pola lambat dan berat, sehingga suara yang dihasilkan berbeda dengan suara hewan pengerat seperti tikus yang lebih cepat dan ringan. Pola suara ini memanjang dan mengikuti jalur pergerakan tubuh ular. Ukuran ular juga memengaruhi intensitas suara yang dihasilkan; ular yang lebih besar akan menghasilkan suara gesekan yang lebih berat dan dalam.

Suara ular biasanya muncul secara tiba-tiba dan tidak berlangsung lama, sering terdengar saat lingkungan sepi dan gelap. Bunyi ini sering menjadi respons defensif, dan setelah ancaman hilang, suara biasanya berhenti.

Membedakan suara ular dari hewan lain di plafon sangat penting:

Suara Tikus

Suara tikus umumnya lincah, ringan, cepat, dan seringkali sporadis, menandakan aktivitas yang lincah. Tikus sering menimbulkan suara gesekan, decitan, atau langkah kecil yang tidak konsisten dan berpindah-pindah, serta suara benda jatuh atau tergeser.

Suara Ular

Berbeda dengan ular, suara tikus juga sering berupa menggaruk atau mencakar saat membuat lubang atau mencari makanan. Jika suara disertai aktivitas lari kecil, kemungkinan besar itu adalah tikus. Sementara itu, suara ular tidak disertai bunyi langkah atau gesekan barang, dan bunyi desisnya terdengar lebih fokus dan terarah.

Suara Hewan Lain

• Kelelawar menghasilkan suara bising bernada tinggi pada senja atau subuh.
• Burung dapat menimbulkan suara kepakan sayap.
• Cicak mengeluarkan bunyi klik atau “cek-cek” yang berulang, terputus-putus, dan ritmis, dengan intensitas yang tidak berubah meski didekati.
• Serangga malam seperti jangkrik atau belalang menghasilkan suara mendengung atau bergetar yang berlangsung lama dan teratur.

Selain suara, ada beberapa tanda lain yang dapat mengindikasikan keberadaan ular di plafon rumah.

• Bau anyir atau amis yang khas dan cukup menyengat, berbeda dengan bau lingkungan rumah pada umumnya. Bau ini akan semakin mencolok jika ular sudah lama bersembunyi di plafon dan bisa berasal dari kotoran ular atau sisa mangsa yang tertinggal.
• Penemuan kulit ular yang tertinggal juga merupakan tanda jelas keberadaan ular.
• Selain itu, kotoran ular yang berbentuk memanjang, berwarna gelap (coklat atau hitam), dan seringkali bercampur dengan sisa tulang atau bulu mangsa seperti tikus, berbeda dengan kotoran tikus yang lebih kecil dan tidak memiliki lendir.
• Jika populasi tikus di dalam atau sekitar rumah tiba-tiba berkurang drastis, ini bisa menjadi pertanda adanya ular di plafon, karena ular adalah predator alami tikus.
• Ular juga dapat masuk ke plafon melalui celah kecil di atap, ventilasi, retakan dinding, talang air, kisi-kisi, atau ambang jendela yang terbuka.

Jika Anda mencurigai adanya ular di plafon, penting untuk tetap tenang dan tidak panik.

• Jangan mencoba menangkap ular sendiri tanpa pengalaman yang cukup, karena ular bisa sangat berbahaya. Segera hubungi petugas pemadam kebakaran atau snake rescuer yang memiliki keahlian dalam menangani situasi semacam ini.
• Sementara menunggu bantuan, amati gerakan dan posisi ular dengan seksama agar petugas dapat dengan mudah menemukan dan menanganinya. Untuk memastikan sumber suara, Anda bisa menggunakan alat bantu seperti cermin dengan gagang panjang untuk melihat ke dalam celah plafon yang sulit dijangkau.
• Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari ular masuk ke plafon. Ini meliputi menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah, merawat rumput, dan menutup semua celah atau lubang di atap, dinding, atau ventilasi yang bisa menjadi akses masuk ular.
• Anda bisa menggunakan kawat kasa atau sealant untuk menutup lubang-lubang tersebut. Selain itu, ular tidak menyukai beberapa aroma kuat, sehingga penggunaan kapur barus, cuka, bubuk belerang, atau minyak esensial seperti cengkeh dan peppermint dapat membantu mengusir mereka.
• Mengelola sumber air dan memastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah juga penting, karena area lembap menarik ular dan mangsanya.

1. Apa saja ciri suara ular di plafon rumah?

Jawaban: Suara ular di plafon biasanya berupa desisan, gesekan, atau ketukan lembut yang terdengar lambat dan berat, terutama pada malam hari.

2. Bagaimana cara membedakan suara ular dari tikus di plafon?

Jawaban: Suara ular lambat dan berat tanpa langkah, sedangkan tikus lincah, ringan, cepat, dan sering disertai suara menggaruk atau lari kecil.

3. Apa tanda lain keberadaan ular selain suara?

Jawaban: Tanda lain meliputi bau anyir atau amis, penemuan kulit atau kotoran ular, serta penurunan populasi tikus secara drastis.

4. Apa yang harus dilakukan jika mencurigai ada ular di plafon?

Jawaban: Tetap tenang, jangan coba menangkap sendiri, dan segera hubungi petugas pemadam kebakaran atau snake rescuer profesional.

5. Bagaimana cara mencegah ular masuk ke plafon rumah?

Jawaban: Jaga kebersihan lingkungan, tutup celah dan lubang di atap atau dinding, serta gunakan aroma yang tidak disukai ular seperti kapur barus atau minyak esensial.