Liputan6.com, Jakarta - Memiliki pasokan sayuran segar langsung dari dapur kini bukan lagi impian, bahkan bagi Anda yang tidak memiliki halaman luas. Konsep 'regrow' atau menanam kembali sisa sayuran dari dapur menjadi solusi cerdas dan berkelanjutan untuk menikmati hasil panen organik tanpa perlu sering berbelanja. Aktivitas berkebun mini ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga mengurangi limbah dapur dan memberikan kepuasan tersendiri.
Dengan sedikit kreativitas dan perawatan yang tepat, berbagai sisa sayuran yang seringkali berakhir di tempat sampah dapat diubah menjadi tanaman baru yang produktif. Metode ini sangat cocok untuk masyarakat perkotaan atau siapa saja yang memiliki lahan terbatas, karena sebagian besar prosesnya bisa dilakukan di pot, polybag, atau wadah bekas. Yang terpenting adalah memastikan tanaman mendapatkan cukup sinar matahari dan air.
Berikut tujuh jenis sayuran yang paling mudah ditanam kembali dari sisa dapur Anda. Mulai dari daun bawang hingga pakcoy, setiap sayuran memiliki cara penanaman dan perawatan yang relatif sederhana, cocok untuk pemula sekalipun. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (18/12), simak ulasan informasinya berikut ini.
1. Daun Bawang
Daun bawang adalah salah satu sayuran yang paling mudah ditanam kembali dari sisa dapur dan dapat tumbuh dengan cepat. Untuk memulainya, pilih bagian akar atau bonggol daun bawang yang masih utuh dan segar setelah digunakan untuk memasak. Potong bagian atasnya, sisakan sekitar 2-3 cm batang di atas akar.
Metode penanaman awal dapat dilakukan di air. Letakkan bonggol daun bawang yang sudah dipotong ke dalam gelas atau wadah sempit berisi air bersih, memastikan air hanya menutupi bagian akar sementara bagian atas batang tetap di atas permukaan air guna mencegah pembusukan. Tempatkan wadah di lokasi yang terkena sinar matahari tidak langsung atau di dekat jendela, dan ganti air setiap 2-3 hari sekali untuk menjaga kebersihan. Dalam beberapa hari, tunas baru akan mulai muncul dari tengah batang.
Setelah tunas baru muncul dan akar tumbuh lebih panjang, tanaman siap dipindahkan ke media tanam seperti pot kecil berisi campuran tanah, kompos, dan sedikit sekam dengan drainase yang baik. Tanam bonggol sedalam 3-4 cm, sisakan sedikit bagian atasnya muncul ke permukaan, lalu siram perlahan. Daun bawang akan tumbuh tinggi dan siap dipanen dalam beberapa minggu, cukup dengan memotong bagian atas dan menyisakan ¼ hingga ½ inci dari pangkalnya agar tanaman bisa tumbuh kembali.
2. Seledri
Seledri adalah tanaman lain yang sangat mudah ditanam kembali dari sisa pangkal batangnya, menjadikannya pilihan ramah lingkungan dan hemat. Setelah menggunakan seledri, sisakan sekitar 2-3 cm pangkal batang bagian bawah yang masih berakar dan pastikan pangkal ini segar tanpa busuk.
Untuk penanaman awal, siapkan mangkuk kecil atau wadah dangkal berisi sedikit air bersih, cukup untuk merendam sekitar 1-2 cm bagian bawah pangkal seledri. Hindari merendam seluruh pangkal untuk mencegah pembusukan. Tempatkan wadah di dekat jendela dapur yang terkena cahaya matahari tidak langsung. Ganti air setiap hari atau dua hari sekali, dan Anda akan melihat tunas daun kecil serta akar putih muncul dalam beberapa hari hingga seminggu.
Setelah akar putih tumbuh cukup panjang dan daun menebal, seledri bisa dipindahkan ke pot atau polybag dengan media tanam campuran tanah dan pupuk kandang. Tanam batang seledri tepat di bagian tengah media tanam, lalu simpan bibit di tempat terlindungi dari sinar matahari langsung dan angin. Siram secara rutin dan berikan pupuk organik berkala. Seledri dapat dipanen setelah 6-8 minggu dengan memotong bagian pangkal batang tepat di atas akar.
3. Selada Romaine
Selada, khususnya jenis Romaine, merupakan salah satu sayuran yang paling mudah ditanam ulang dari sisa batangnya. Anda hanya perlu menyisakan bagian bonggol selada sekitar 5-7 cm setelah memotong daunnya untuk konsumsi, lalu cuci bersih bonggol tersebut. Potong sisa batang selada sepanjang 2-5 cm dari bawah untuk persiapan penanaman.
Letakkan bonggol selada dalam wadah bening dangkal berisi air setinggi 1,5-2 cm, memastikan hanya bagian pangkal yang terendam. Tempatkan wadah di area yang terang namun tidak terkena sinar matahari langsung, seperti di dekat jendela. Ganti air setiap satu hingga dua hari sekali untuk mencegah pembusukan. Dalam beberapa hari, tunas daun kecil akan mulai muncul dari tengah bonggol, diikuti dengan pertumbuhan akar baru.
Setelah daun mencapai tinggi beberapa sentimeter atau sekitar 10-12 hari, selada sudah bisa dipanen. Jika sudah muncul akarnya, tanaman selada bisa dipindahkan ke tanah untuk pertumbuhan lebih lanjut. Panen dilakukan dengan memotong daun-daunnya menggunakan gunting bersih. Meskipun tidak akan menghasilkan selada utuh seperti yang dibeli, Anda tetap bisa mendapatkan daun selada segar secara berkelanjutan.
4. Bawang Putih
Bawang putih dapat ditanam kembali dari siung sisa dapur, bahkan tanpa memerlukan lahan yang luas. Pilihlah siung bawang putih yang masih utuh, tidak keriput, dan belum bertunas panjang, serta hindari bawang putih impor yang mungkin dilapisi zat antitunas. Untuk hasil optimal, gunakan jenis softneck garlic yang cocok untuk iklim ruangan, lalu pisahkan siung satu per satu dengan hati-hati.
Sebelum menanam, Anda bisa menyimpan siung di dalam kulkas selama 2-3 minggu untuk memicu pertumbuhan akar, meniru 'musim dingin buatan'. Gunakan pot atau wadah bekas dengan lubang drainase yang diisi campuran tanah gembur, sekam bakar, dan sedikit kompos. Tanam siung bawang putih sedalam sekitar 5 cm dari permukaan tanah, pastikan bagian siung yang lancip menghadap ke atas, dan beri jarak antar siung sejauh 20 cm.
Untuk perawatannya, siram bawang putih setidaknya satu kali sehari, jaga agar tanah selalu lembap tetapi tidak tergenang air. Tempatkan pot di area yang mendapatkan sinar matahari cukup. Bawang putih dapat dipanen untuk daun hijaunya yang bisa digunakan sebagai bumbu. Jika ingin mendapatkan umbi baru, prosesnya akan memakan waktu lebih lama dan membutuhkan kondisi yang lebih spesifik.
5. Jahe
Menanam jahe dari sisa dapur adalah cara yang ramah lingkungan dan ekonomis untuk selalu memiliki persediaan bumbu hangat ini. Pilihlah potongan jahe yang sehat dengan minimal satu atau dua tunas kecil atau mata tunas, dan hindari rimpang yang busuk atau terlalu kering. Jika memungkinkan, gunakan jahe organik dan rendam dalam air hangat semalaman untuk merangsang pertumbuhan tunas.
Gunakan media tanam yang kaya bahan organik dan memiliki drainase baik, seperti campuran tanah, kompos, dan pupuk kandang. Masukkan media tanam ke dalam polybag atau pot, lalu buat lubang di tengahnya. Tanam potongan jahe secara horizontal sedalam sekitar 5 cm di media tanam, dengan tunas menghadap ke atas.
Tempatkan pot di tempat yang mendapatkan sinar matahari cukup (2-5 jam sehari) namun tidak langsung sepanjang hari. Jaga agar tanah selalu lembap tetapi tidak tergenang air dengan menyirami secara teratur, terutama saat cuaca panas. Berikan pupuk organik setiap beberapa minggu sekali untuk menjaga kesuburan tanah. Dalam 3-4 minggu, rimpang jahe akan mulai muncul tunas, dan setelah beberapa bulan, Anda akan memiliki jahe segar untuk dipanen.
6. Ubi Jalar
Ubi jalar adalah tanaman pangan yang bisa ditanam di rumah, bahkan di dalam karung bekas, dan membutuhkan perawatan yang relatif sedikit. Untuk persiapan bibit, pilih umbi ubi jalar yang sudah tua dan sehat. Potong umbi menjadi dua bagian, lalu tusuk bagian dalam potongan umbi menggunakan tusuk gigi sebagai penyangga.
Siapkan gelas tinggi berisi air, masukkan umbi yang sudah dipasang penyangga, pastikan setengah bagian umbi terendam air. Diamkan selama beberapa hari hingga umbi mengeluarkan akar dan tunas, yang disebut 'slips'. Setelah berakar dan bertunas, potong umbi menjadi beberapa bagian, pastikan setiap bagian memiliki akar dan tunas.
Siapkan media tanam dari campuran tanah dan pupuk (perbandingan 2:1) dalam karung bekas atau pot. Buat lubang di tengah media tanam dan masukkan bibit ubi jalar, lalu tutup akar umbi dengan tanah. Siram secara teratur untuk menjaga kelembapan tanah, namun hindari memupuk dengan pupuk tinggi nitrogen selama musim tanam. Ubi jalar dapat mulai dipanen pada umur 3,5 hingga 4 bulan setelah ditanam dengan mengecek umbi melalui penggalian beberapa tanaman.
7. Pakcoy
Pakcoy atau bok choy adalah sayuran daun yang populer dan mudah ditanam kembali dari sisa bonggolnya. Untuk memulainya, sisakan 2-3 helai daun pada bonggol pakcoy dan potong bagian bawah bonggol sekitar 1-2 inci (2,5-5 cm) dari pangkalnya.
Letakkan bonggol pakcoy di dalam gelas atau wadah berisi air, memastikan air hanya mencapai bagian bawah batang sementara area yang baru dipotong tetap di atas air. Tempatkan wadah di lokasi yang mendapatkan cahaya matahari tidak langsung. Ganti air secara rutin, idealnya setiap hari atau dua hari sekali, untuk menjaga kesegaran dan mencegah pertumbuhan bakteri. Tunas baru akan mulai tumbuh dalam 1-2 hari dan tumbuh signifikan sekitar seminggu.
Setelah akar mulai tumbuh dan tunas daun baru muncul, pakcoy dapat dipindahkan ke pot dengan media tanam yang kaya nutrisi dan drainase baik. Tanam bonggol pakcoy ke dalam tanah hingga pangkal daun, siram menyeluruh, dan tempatkan di lokasi dengan sinar matahari parsial. Dalam beberapa minggu, tanaman pakcoy akan menumbuhkan daun baru yang bisa dipanen sesuai kebutuhan dengan memetik daun terluar.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik
1. Apakah kebun mini bisa dibuat tanpa halaman rumah?
Jawaban: Ya, kebun mini tetap bisa dibuat meski tanpa halaman rumah. Tanaman dapur cepat panen dapat ditanam di pot, polybag, atau wadah bekas yang diletakkan di teras, balkon, atau dekat jendela, asalkan mendapatkan sinar matahari dan air yang cukup.
2. Tanaman dapur apa yang bisa dipanen berulang kali?
Jawaban: Beberapa tanaman dapur yang bisa dipanen berulang kali antara lain daun bawang, selada, cabai, dan kangkung. Daun bawang dapat dipotong tanpa mencabut akarnya, sementara selada bisa dipetik daun terluarnya.
3. Apakah berkebun mini di rumah benar-benar bisa menghemat biaya dapur?
Jawaban: Berkebun mini di rumah terbukti dapat menghemat biaya dapur, terutama untuk kebutuhan sayur dan bumbu harian, karena frekuensi belanja bisa dikurangi dan kebutuhan dapur tetap terpenuhi dengan bahan segar.
4. Tanaman dapur apa yang cocok untuk pemula?
Jawaban: Tanaman dapur yang paling cocok untuk pemula adalah kangkung, bayam, sawi, dan daun bawang. Tanaman ini tidak membutuhkan perawatan rumit, cepat tumbuh, dan toleran terhadap kesalahan perawatan.
5. Apa manfaat menanam tanaman dapur sendiri?
Jawaban: Menanam tanaman dapur sendiri dapat menyediakan bumbu segar, mempercantik ruangan, meningkatkan kualitas udara, dan menghemat pengeluaran belanja harian.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445595/original/069448000_1765859955-rambut_ala_korea.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1455058/original/030936900_1483447875-topic_article_ikan_gabus_untuk_kesehatan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5180314/original/081520000_1743752118-Depositphotos_301809602_S.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2922088/original/096533500_1569421544-20190925-Apel-Malang-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5418322/original/082841000_1763614826-Gunakan_Kapur_Barus_atau_Kamper.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5449969/original/036426700_1766121601-Pohon_Buah_Kelebihan_AIr.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5448501/original/005403000_1766031561-unnamed_-_2025-12-18T110813.361.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450139/original/068744900_1766130380-Cara_Menanam_Selada_di_Ruang_Sempit.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5449662/original/024476000_1766108975-Ilustrasi_Menanam_Tomat_di_Pot_Kecil.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5449634/original/087400500_1766106196-Daun_bawang_di_rumah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5442410/original/030230600_1765536477-b6d71b80-d481-4d48-90e4-610ee8329d41.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5298767/original/009113000_1753771561-ChatGPT_Image_Jul_29__2025__01_39_11_PM.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5445589/original/045547300_1765859942-Layout_Raised_Bed_Modular__Kotak_Tanam_Terangkat_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4295781/original/024502500_1674106334-pupuk_organik.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5360031/original/007699100_1758697283-teras_indutrial_6a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5448805/original/008660000_1766040658-Mencuci_Baju.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4907971/original/041726700_1722591767-flower-3097458_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385626/original/071269000_1760937741-Gelang_Rantai_Biji_Lada__Peppercorn_Chain_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5448192/original/016204200_1766021771-Menanam_Sayur_di_Botol_Bekas.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444301/original/032849700_1765775483-Pagar_dengan_Sistem_Roller_Puncak__Gemini_AI_.jpg)












:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5198305/original/085155700_1745540502-non-halal__2_.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5330865/original/078886100_1756369537-WhatsApp_Image_2025-08-28_at_15.20.46_ad453f78.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4740422/original/078699100_1707701814-fotor-ai-2024021283356.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344658/original/039645300_1757490334-qq.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876286/original/008628000_1719462296-fotor-ai-2024062711338.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332108/original/069461900_1756456597-pexels-cottonbro-4503273.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342694/original/015573300_1757398921-cf41b2a1-e7f3-4e7f-9616-d961407df13b.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/672525/original/bitcoint-140505-8-aji.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4424751/original/083762400_1683862221-worker-figures-helping-dig-coin-money-dollar-note-background.jpg)


