5 Penyebab Tanaman Cabai Tidak Berbuah di Pot dan Cara Mengatasinya

3 weeks ago 13

Liputan6.com, Jakarta Tanaman cabai yang tumbuh subur dengan daun hijau segar dan batang kokoh namun tidak menghasilkan bunga atau buah merupakan permasalahan umum yang kerap dihadapi pekebun rumahan. Kondisi ini seringkali menimbulkan kebingungan karena tanaman terlihat sehat, tetapi proses pembuahan justru tidak berlangsung optimal.

Kegagalan pembuahan pada tanaman cabai di pot dapat disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, mulai dari lingkungan tanam, pemenuhan nutrisi, hingga kesehatan tanaman secara keseluruhan. Memahami akar permasalahan adalah langkah awal yang krusial sebelum menerapkan solusi yang tepat.

Untuk membantu pekebun memahami mengapa tanaman cabai tidak berbuah di pot, berikut ini Liputan6 memberikan ulasan lengkap mengenai lima penyebab utama dan cara mengatasinya, Selasa (2/12/2025).

1. Kurangnya Sinar Matahari

Salah satu penyebab utama tanaman cabai tidak berbuah di pot adalah kurangnya paparan sinar matahari. Tanaman cabai sangat membutuhkan cahaya matahari dalam jumlah besar, setidaknya 6–8 jam setiap hari, untuk mendukung proses fotosintesis dan merangsang pembentukan fase generatif, yaitu bunga dan buah. 

Kekurangan cahaya dapat menyebabkan tanaman tumbuh memanjang secara berlebihan (etiolasi), daun dan batang menjadi lemas, serta umur panen menjadi lebih lama dengan produksi yang rendah. Bahkan, calon bunga bisa mengering dan mati sebelum sempat berkembang menjadi buah.

Untuk mengatasi masalah ini, pindahkan pot cabai ke lokasi yang benar-benar mendapatkan sinar matahari langsung selama rentang waktu yang panjang, idealnya 6-8 jam per hari. Hindari menempatkan tanaman di area yang terhalang bayangan tembok, bangunan tinggi, atau tanaman besar lainnya.

2. Kekurangan Nutrisi atau Pemupukan yang Tidak Tepat

Keseimbangan nutrisi dalam media tanam sangat krusial bagi tanaman cabai untuk dapat berbuah. Pemberian pupuk yang tidak tepat, baik kelebihan maupun kekurangan unsur hara tertentu, dapat menghambat pembentukan bunga dan buah secara signifikan. 

Media tanam yang terlalu kaya nitrogen (N) akan membuat tanaman cabai fokus pada pertumbuhan vegetatif, yaitu pembentukan daun dan ranting, sementara fase generatif (pembungaan dan pembuahan) terhambat. Gejala yang terlihat adalah daun sangat hijau gelap dan berkilau, serta cabang tumbuh rimbun tanpa muncul bunga dalam waktu lama.

Sebaliknya, kekurangan fosfor (P) dan kalium (K) yang sangat penting untuk pembentukan bunga dan buah, dapat menyebabkan bunga rontok dan buah tidak terbentuk. Untuk itu, berikan pupuk NPK dengan kandungan P dan K yang seimbang, atau tambahkan pupuk yang kaya fosfor dan kalium pada fase pembungaan dan pembuahan.

Selain itu, kekurangan kalsium dapat menyebabkan busuk ujung buah (blossom end rot), di mana ujung buah membusuk dan menghitam sehingga buah gagal terbentuk. pH tanah yang tidak ideal juga memengaruhi kemampuan tanaman menyerap nutrisi. Cabai tumbuh baik pada pH sekitar 6,0–6,8.

3. Penyiraman yang Tidak Tepat

Penyiraman yang tidak seimbang, baik terlalu banyak maupun terlalu sedikit, dapat menyebabkan stres pada tanaman cabai dan menghambat proses pembungaan serta pembuahan. Cabai merupakan tanaman yang sensitif terhadap kondisi air dalam media tanam, sehingga perlu perhatian khusus dalam penyiramannya.

Penyiraman berlebihan (overwatering) dapat menyebabkan akar membusuk karena media tanam terlalu basah dan kekurangan oksigen. Gejalanya adalah daun tampak layu meskipun media tanam basah, pertumbuhan melambat, serta daun dan batang terlihat lesu.

Lakukan penyiraman 1–2 kali sehari pada musim kemarau, dan sesuaikan saat musim hujan agar tanah tidak tergenang. Pastikan media tanam cukup porous agar air dapat mengalir. Gunakan mulsa organik untuk menjaga kelembapan, dan siram air ke media tanam dekat akar tanaman, bukan langsung ke batang atau daun dengan tekanan tinggi.

4. Serangan Hama dan Penyakit

Serangan hama dan penyakit merupakan ancaman serius yang dapat secara langsung merusak bunga dan buah muda, menyebabkan tanaman cabai gagal berbuah atau buah yang terbentuk tidak berkualitas. Beberapa jenis hama dan penyakit seringkali tidak terlihat pada tahap awal, sehingga sering terlambat diatasi dan berdampak fatal pada produktivitas tanaman.

Hama seperti thrips dapat menyebabkan kerontokan bunga dan terhambatnya pertumbuhan pucuk. Kutu kebul mengeluarkan cairan embun madu yang memicu pertumbuhan embun jelaga, menghambat fotosintesis. Tungau juga merupakan hama yang merugikan, sementara lalat buah menyebabkan buah busuk dan rontok dengan adanya belatung di dalamnya.

Penyakit seperti virus kuning (Gemini Virus) menyebabkan daun menguning, tulang daun menebal, daun menggulung, tanaman kerdil, dan tidak berbuah. Antraknosa (patek) menimbulkan bercak hitam atau putih pada buah, menyebabkan busuk dan keriput, sedangkan busuk Phytophthora dan layu Fusarium/Bakteri dapat menyebabkan batang membusuk dan tanaman mati.

Untuk mengatasinya, pilih bibit cabai yang unggul dan tahan terhadap hama serta penyakit. Lakukan sanitasi lingkungan secara rutin, bersihkan gulma, dan musnahkan tanaman yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran. Gunakan pestisida atau insektisida sesuai dosis anjuran jika diperlukan, terutama saat serangan hama. Pemupukan yang optimal juga penting untuk meningkatkan daya tahan tanaman. 

5. Ukuran Pot dan Media Tanam yang Tidak Sesuai

Ukuran pot yang terlalu kecil dan media tanam yang tidak ideal dapat membatasi pertumbuhan akar dan ketersediaan nutrisi, yang pada akhirnya menghambat kemampuan tanaman cabai untuk berbuah. Pot yang terlalu kecil akan membatasi ruang gerak akar tanaman cabai, sehingga akar tidak dapat berkembang dengan baik. Ini berdampak langsung pada ukuran batang dan jumlah buah yang dihasilkan.

Pertumbuhan akar yang terhambat akan berdampak pada penyerapan nutrisi dan air, yang pada gilirannya mengurangi kemampuan tanaman untuk menghasilkan bunga dan buah. Gejala yang terlihat adalah tanaman terlihat kerdil, ukuran daun mengecil drastis, dan akar muncul dari lubang bawah pot, menandakan ruang tidak lagi cukup. Solusinya adalah memindahkan tanaman ke pot dengan diameter minimal 30-40 cm, atau menggunakan polybag berukuran 40x50 cm agar akar memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Selain itu, media tanam yang buruk dapat menyebabkan masalah drainase, aerasi, dan ketersediaan nutrisi. Media tanam yang terlalu padat atau tidak mampu menahan air dengan baik akan menghambat pertumbuhan akar dan penyerapan unsur hara. Gunakan media tanam yang gembur, memiliki drainase yang baik namun tetap mampu menahan kelembapan.

Campuran ideal meliputi tanah, kompos organik, dan sekam padi atau sekam bakar dengan perbandingan yang tepat (misalnya 1:1:1 atau 3:2:1). Pastikan pH media tanam berada dalam kisaran 5,5-7 dan pupuk kandang atau kompos yang digunakan sudah matang untuk menghindari gangguan pertumbuhan tanaman.

People Also Ask

1. Mengapa tanaman cabai tidak mau berbuah meskipun sudah tumbuh subur?

Jawaban: Tanaman cabai tidak berbuah bisa disebabkan oleh faktor lingkungan (kurang sinar matahari, suhu ekstrem), kekurangan nutrisi (terlalu banyak nitrogen, kurang fosfor/kalium/kalsium), penyerbukan tidak optimal, atau serangan hama dan penyakit.

2. Bagaimana suhu dan sinar matahari memengaruhi pembuahan cabai?

Jawaban: Cabai membutuhkan sinar matahari penuh 6-8 jam sehari untuk fotosintesis. Suhu ideal 21-29°C siang dan 15-21°C malam; suhu terlalu dingin atau terlalu panas dapat menghambat pembungaan dan menyebabkan bunga rontok.

3. Nutrisi apa yang penting untuk tanaman cabai agar berbuah lebat?

Jawaban: Fosfor (P) dan kalium (K) sangat penting untuk pembentukan buah. Hindari nitrogen (N) berlebih yang hanya menyuburkan daun. Kalsium juga penting untuk mencegah busuk ujung bunga.

4. Apa yang bisa dilakukan untuk membantu penyerbukan tanaman cabai?

Jawaban: Untuk membantu penyerbukan, Anda bisa melakukan penyerbukan manual menggunakan sikat kecil atau jari tangan, atau menggoyangkan tanaman dengan lembut saat pagi atau sore hari yang hangat.

5. Bagaimana cara pemangkasan yang tepat untuk merangsang buah cabai?

Jawaban: Pemangkasan sebaiknya dilakukan saat tanaman berusia 2-3 minggu atau tinggi 15-20 cm untuk mendorong percabangan. Pangkas juga tunas air untuk sirkulasi udara dan memaksimalkan produksi buah.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |