Liputan6.com, Jakarta - Musim hujan kerap kali membawa tantangan tersendiri bagi kenyamanan hunian, salah satunya adalah munculnya bau apek yang tidak sedap di dalam rumah. Fenomena ini seringkali membuat penghuni merasa tidak nyaman dan bertanya-tanya mengenai pemicunya.
Kelembaban tinggi yang menjadi ciri khas musim hujan menciptakan lingkungan ideal bagi berbagai mikroorganisme untuk berkembang biak, yang pada akhirnya menghasilkan aroma khas yang kita kenal sebagai bau apek.
Memahami akar masalah dari penyebab rumah jadi bau apek saat musim hujan menjadi langkah awal yang krusial untuk menemukan solusi yang tepat. Liputan6 akan mengulas secara mendalam lima penyebab utama mengapa rumah Anda bisa berbau apek saat musim hujan. Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut, Selasa (16/12/2025).
1. Kelembaban Udara Tinggi dan Minim Ventilasi
Musim hujan secara alami meningkatkan kadar kelembaban udara di lingkungan sekitar. Kelembaban berlebih ini kemudian dengan mudah masuk dan terperangkap di dalam rumah, menciptakan kondisi yang sangat kondusif bagi munculnya bau apek.
Ventilasi yang tidak memadai menghambat pertukaran udara segar dengan udara lembab yang terperangkap. Akibatnya, udara kotor dan lembab akan terus berputar di dalam ruangan, sementara pasokan oksigen segar berkurang secara perlahan.
Kelembaban tinggi di dalam ruangan dapat menyebabkan bau apek, terutama di area yang jarang terkena sinar matahari atau memiliki ventilasi yang buruk. Jamur bahkan dapat berkembang di tempat yang tidak terduga, seperti di dalam lemari, jika kondisi kelembaban mendukung.
2. Pertumbuhan Jamur dan Lumut
Kondisi lembab yang diakibatkan oleh musim hujan, ditambah dengan kurangnya cahaya matahari dan ventilasi yang memadai, menjadi lingkungan sempurna bagi pertumbuhan jamur dan lumut. Organisme ini tidak hanya merusak estetika rumah, tetapi juga menjadi penyebab paling umum dari bau apek yang kuat.
Jamur melepaskan zat kimia tertentu yang dikenal sebagai senyawa organik volatil mikroba (mVOC) saat tumbuh dan mengurai bahan organik. Senyawa inilah yang menghasilkan aroma apek yang khas dan kuat, menyebar ke seluruh ruangan.
Ventilasi yang buruk memungkinkan kelembaban menumpuk, memicu pertumbuhan jamur pada dinding, sudut ruangan, dan area lembab lainnya seperti kamar mandi atau karpet. Mengidentifikasi dan membersihkan area yang terinfeksi jamur adalah langkah penting untuk menghilangkan sumber bau apek ini.
3. Pakaian dan Barang yang Lembap
Menjemur pakaian di dalam ruangan saat musim hujan seringkali menjadi pilihan, namun hal ini dapat meningkatkan kelembaban di dalam rumah secara signifikan. Pakaian yang tidak kering sempurna karena kelembaban berlebih akan mengembangkan bau apek yang kuat.
Kelembaban yang tertinggal di serat pakaian menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri. Bau apek ini kemudian dapat menyebar ke seluruh ruangan, menciptakan suasana yang tidak nyaman.
Tidak hanya pakaian, barang-barang lain seperti karpet, sofa, tirai, dan kasur juga dapat menyerap kelembaban dan bau. Material-material ini bisa menjadi perangkap bau apek jika tidak dikeringkan atau dibersihkan dengan benar, menyebabkan ruangan terasa pengap.
4. Rembesan Air
Kerusakan pada struktur bangunan seperti atap, dinding, atau pipa yang bocor merupakan penyebab serius masuknya air hujan ke dalam rumah. Retakan pada dinding atau atap yang tidak terawat dapat menjadi jalur utama bagi air untuk merembes masuk.
Kelembaban yang terperangkap di dalam dinding atau plafon tidak hanya merusak material bangunan secara perlahan, tetapi juga menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan jamur. Dinding yang lembab akibat rembesan air dapat merusak struktur rumah dan memicu bau apek yang persisten.
Pipa talang air yang bocor atau bahan dinding berkualitas rendah juga berkontribusi pada masalah rembesan ini. Perbaikan struktural yang tepat waktu sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan menghilangkan sumber kelembaban yang menyebabkan bau apek.
5. Saluran Air atau Drainase yang Bermasalah
Saluran air yang tersumbat atau pipa ventilasi yang tidak berfungsi optimal dapat menyebabkan masalah bau tidak sedap di rumah. Terutama setelah hujan deras, volume air yang tinggi dapat menyebabkan perubahan tekanan dalam pipa pembuangan.
Tekanan balik ini memungkinkan gas buangan atau udara kotor dari saluran utama naik kembali ke pipa rumah, menimbulkan bau yang tidak sedap. Pipa ventilasi yang tersumbat oleh kotoran atau sarang hewan juga menghambat keluarnya gas, sehingga terperangkap di dalam rumah.
Floor drain yang kering karena jebakan air (water trap) yang tidak berfungsi juga menjadi pemicu bau apek. Water trap berfungsi mencegah gas dari pipa naik ke ruangan, namun jika kering, bau dari pipa bisa langsung masuk ke dalam rumah. Perawatan rutin pada sistem drainase sangat krusial untuk mencegah masalah ini.
People Also Ask
1. Mengapa rumah menjadi lembap saat musim hujan?
Jawaban: Rumah lembap karena sirkulasi udara buruk, minim cahaya matahari, masalah struktural seperti retakan atau kebocoran, serta aktivitas sehari-hari seperti menjemur pakaian di dalam.
2. Apa dampak kelembapan tinggi di rumah bagi kesehatan?
Jawaban: Kelembapan tinggi memicu pertumbuhan jamur, bakteri, dan tungau debu, yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma, alergi, serta masalah kulit dan nyeri sendi.
3. Bagaimana cara praktis mengurangi kelembapan di dalam rumah?
Jawaban: Caranya dengan memastikan sirkulasi udara baik (buka jendela), menggunakan dehumidifier atau AC mode 'dry', meletakkan silica gel, dan menanam tanaman penyerap lembap.
4. Kenapa rumah tetap bau meski sudah dibersihkan?
Jawaban: Rumah bisa tetap bau karena adanya kebiasaan kecil yang terlewat, seperti sampah yang menumpuk, kulkas kotor, handuk lembap, atau karpet yang jarang dibersihkan secara menyeluruh.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454883/original/036544000_1766579692-Tanaman_Basil.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454470/original/088238500_1766560631-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5454813/original/059892900_1766573417-Gemini_Generated_Image_ght5myght5myght5_2.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440748/original/014555700_1765443605-Tanaman_Kangkung.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3601860/original/065983700_1634177953-000_9PJ4CW.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5441991/original/026174300_1765523690-Bersihkan_Emas_Perhiasan_di_Rumah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3599167/original/015337300_1633960857-WhatsApp_Image_2021-10-11_at_2.37.20_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453609/original/052113800_1766482712-Contoh_Tanaman_Aromatik_di_Dapur.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5419331/original/064204700_1763689880-unnamed__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5429251/original/076315400_1764578571-Stroberi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4242441/original/050321700_1669633225-Tanaman_okra_merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452631/original/051977500_1766412946-IMG_1533.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5452284/original/024089500_1766393811-Membersihkan_Emas_Pakai_Pasta_Gigi_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5453363/original/096211600_1766476057-Tanaman_Paprika_Merah.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3988054/original/054672600_1649316223-eduardo-jaeger-K7FJOFiCmOU-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4771366/original/095377800_1710334195-Ilustrasi_cabai_rawit.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440866/original/049258100_1765446666-kebun1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2375575/original/026127600_1538739777-20181005-Emas-Antam-6.jpg)











:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5198305/original/085155700_1745540502-non-halal__2_.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4876286/original/008628000_1719462296-fotor-ai-2024062711338.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5330865/original/078886100_1756369537-WhatsApp_Image_2025-08-28_at_15.20.46_ad453f78.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344658/original/039645300_1757490334-qq.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332108/original/069461900_1756456597-pexels-cottonbro-4503273.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342694/original/015573300_1757398921-cf41b2a1-e7f3-4e7f-9616-d961407df13b.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4424751/original/083762400_1683862221-worker-figures-helping-dig-coin-money-dollar-note-background.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/672525/original/bitcoint-140505-8-aji.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5165736/original/049527200_1742194452-Air_lemon.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354936/original/050360400_1758268325-canopy_carport_5a.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5028256/original/032953400_1732871460-fotor-ai-20241129161044.jpg)