Liputan6.com, Jakarta Sutradara How to Train Your Dragon live action mengatakan bahwa alur ceritanya memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada anak-anak dan orang tua tentang persahabatan, kebaikan, dan kekuatan untuk bersatu meskipun ada perbedaan.
Film Universal tersebut telah tayang di bioskop-bioskop di Indonesia dan mengikuti kisah yang membangkitkan semangat seorang remaja Viking yang tidak cocok bernama Hiccup yang menjalin ikatan yang tidak biasa dengan seekor naga yang ditakuti, menantang semua yang diyakini ayah dan desanya tentang makhluk tersebut.
Sementara desanya melihat naga sebagai musuh berbahaya yang harus dibunuh, Hiccup menemukan bahwa mereka disalahpahami—dan bahkan mungkin sekutu. Untuk diketahui, versi animasi tahun 2010 dari How to Train Your Dragon langsung menjadi hit.
Pembuat film Dean DeBlois, yang memimpin tiga film animasi tersebut, kembali sebagai sutradara. Film baru ini diberi peringkat PG.
"Saya pikir itu hanya pengingat bahwa kita tidak semua memiliki sifat yang sama, dan meskipun kita sebagai orang tua mungkin ingin anak-anak kita mengikuti jejak kita, ada keberanian dan pencerahan dalam menyadari bahwa kita semua adalah individu dan bahwa anak-anak mungkin memiliki sesuatu untuk diajarkan kepada kita juga -- tentang menjadi berbeda, tentang mengubah kelemahan yang dirasakan menjadi kekuatan," kata DeBlois kepada Crosswalk Headlines.
How to Train Your Dragon - Trailer
Pahlawan yang bisa jadi contoh
"Saya pikir itulah inti ceritanya -- Hiccup sedikit lebih maju dari zamannya, tetapi ia berhasil mengantar era yang damai, hanya dengan memiliki keberanian untuk melihat melampaui apa yang telah diajarkan kepadanya tentang musuh yang dirasakan, dalam kasus ini. Dan dengan sedikit belas kasih dan empati, [untuk] menyadari bahwa ada lebih banyak hal dalam cerita tersebut."
Hiccup menentang harapan teman-teman dan keluarganya, kata DeBlois.
"Itulah pahlawan yang bisa saya dukung," kata DeBlois. "Saya tahu bagaimana rasanya diolok-olok dan dicemooh, dan saya juga tumbuh seperti itu. Jadi, melihat seorang pahlawan yang dapat … menentang ekspektasi dan menanggung ejekan untuk akhirnya memimpin jalan yang sejati -- itulah tipe pahlawan bagi saya."
DeBlois adalah penggemar film-film seperti E.T. dan Black Stallion, di mana para karakter "berkumpul untuk waktu yang singkat dan memiliki pengaruh yang sangat mendalam pada kehidupan satu sama lain." How to Train Your Dragon adalah cerita yang serupa.
Ingin terlibat kembali
Sementara itu, DeBlois mengakui bahwa dia biasanya bukan penggemar pembuatan ulang film live-action -- tetapi mengatakan bahwa dia ingin terlibat jika Universal melanjutkannya.
"Saya awalnya mengatakan secara terbuka bahwa saya tidak menyukai tren ini. Sebagai seorang animator, saya merasa bahwa hal itu sedikit menyinggung media, tetapi juga merupakan kesempatan yang hilang dalam banyak kasus -- Anda dapat melakukan sesuatu yang orisinal, menciptakan waralaba baru, alih-alih meninjau kembali waralaba yang sudah ada dan disukai," ungkapnya.
"Namun, keyakinan saya diuji ketika Universal menelepon dan berkata, 'Kami sedang mempertimbangkan versi live action dari How To Train Your Dragon.' Dan saya langsung berpikir, agak egois -- harus saya akui -- saya berpikir, 'Saya tidak ingin melihat versi orang lain, jadi jika Anda akan melakukannya, biarkan saya yang melakukannya, dan saya dapat berjanji dan menjamin bahwa keajaiban dan inti cerita akan menemukan jalannya ke dalam versi live action ini."
Sinopsis dan Alur Cerita
Sinopsis How to Train Your Dragon Live Action: Film ini akan mengikuti kisah Hiccup Horrendous Haddock III, seorang remaja Viking yang pemberani namun canggung. Ia tinggal di Pulau Berk, tempat para Viking hidup berdampingan dengan naga-naga yang dahsyat.
Berbeda dengan penduduk Pulau Berk lainnya, Hiccup memiliki pandangan yang berbeda terhadap naga. Ia percaya bahwa naga bukanlah monster yang harus ditaklukkan, melainkan makhluk yang layak untuk dipahami dan dihormati.
Petualangan Hiccup dimulai ketika ia bertemu dengan Toothless, seekor Naga Malam yang terluka. Keduanya kemudian menjalin ikatan persahabatan yang tak terduga, dan bersama-sama mereka akan menantang tradisi dan mengubah persepsi masyarakat terhadap naga selamanya.
Film ini menjanjikan pertarungan udara yang menegangkan, persahabatan yang mengharukan, dan petualangan yang akan membuat penonton terkesima.
Para Pemain dan Kru
Film ini disutradarai, ditulis, dan diproduseri oleh Dean DeBlois, yang juga bertanggung jawab atas kesuksesan trilogi animasi aslinya. Kehadiran DeBlois menjamin bahwa film live-action ini akan tetap setia pada esensi cerita dan karakter-karakter ikoniknya. Marc Platt dan Adam Siegel juga turut berperan sebagai produser.
Para pemainnya pun tak kalah menarik, dengan Mason Thames sebagai Hiccup, Nico Parker sebagai Astrid, dan kembalinya Gerard Butler sebagai Stoick the Vast. Aktor dan aktris berbakat lainnya seperti Nick Frost, Julian Dennison, Gabriel Howell, Bronwyn James, Harry Trevaldwyn, Ruth Codd, Peter Serafinowicz, dan Murray McArthur juga turut meramaikan film ini. John Powell, komposer dari trilogi animasi, kembali untuk menciptakan musik yang akan semakin menghidupkan dunia How to Train Your Dragon.