CNN Indonesia
Senin, 01 Sep 2025 11:56 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah menyatakan lima anggota DPR yang dinonaktifkan oleh parpolnya masih menerima gaji mereka sebagai anggota dewan.
Sejumlah anggota DPR dinonaktifkan oleh fraksinya buntut menuai kontroversi di tengah masyarakat. Mereka ialah Adies Kadir, Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Uya Kuya dan Eko Patrio.
"Kalau dari sisi aspek itu ya terima gaji," kata Said di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (1/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said menyebut sebetulnya secara peraturan perundang-undangan tak dikenal istilah nonaktif bagi anggota DPR.
Namun, ia enggan mengomentari perihal itu. Said menghormati keputusan partai politik yang mengambil keputusan tersebut.
Said merasa tak berkapasitas untuk mengomentari hal tersebut.
"Baik Tatib maupun Undang-undang MD3, memang tidak mengenal istilah nonaktif. Namun, saya menghormati keputusan yang diambil oleh NasDem, PAN, Golkar, dan seharusnya pertanyaan itu dikembalikan kepada ketiga partai tersebut," ucapnya.
Sejumlah anggota DPR dinonaktifkan buntut membuat ricuh di tengah masyarakat.
Terdapat lima anggota DPR yang dinonaktifkan oleh fraksinya. Fraksi Golkar menonaktifkan Adies Kadier, Fraksi PAN menonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya, sedangkan NasDem menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach.
Kelima anggota DPR itu dinilai telah membuat pernyataan ataupun tingkah laku yang melukai hati masyarakat.
Misalnya, Sahroni yang menyatakan bahwa orang yang hendak membubarkan DPR adalah orang tolol, sedangkan Adies Kadir dan Nafa Urbach yang membela tunjangan rumah bagi anggota DPR.
Sementara Eko dan Uya Kuya berjoget, tindakan itu dinilai nirempati dan tak berpihak kepada rakyat.
(mnf/gil)