Jakarta, CNN Indonesia --
Massa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu hari ini menggelar aksi besar terhadap Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo, meski kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen dibatalkan kepala daerah tersebut
Unjuk rasa yang digelar besar-besaran oleh warga Pati pada Rabu (13/8) ini memang dipicu keputusan Sudewo menaikkan PBB. Namun, meskipun akhirnya dinyatakan kenaikan PBB dibatalkan, rakyat Pati tetap berkumpul karena terlanjur kecewa dengan kebijakan Bupati Sudewo.
Beberapa di antaranya adalah aturan lima hari sekolah, kemudian regrouping sekolah yang berdampak banyaknya guru honorer tidak bekerja, hingga PHK ratusan eks karyawan honorer RSUD RAA Soewondo dengan dalih efisiensi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksi besar-besaran masyarakat Pati pada Rabu siang tadi sempat terjadi kericuhan sehingga polisi yang dikerahkan menembakkan meriam air (water cannon) hingga gas air mata. Sementara itu, dalam video yang beredar juga terlihat ada mobil dinas polisi yang dirusak hingga terbalik.
Dari rekaman video yang dilihat CNNIndonesia.com, mobil dinas polisi diduga milik unit provost terbakar dan terbalik di tengah jalan di lokasi aksi di depan gedung DPRD Pati dan Kantor Bupati Pati tersebut.
Kericuhan itu terjadi pada tengah hari, ketika massa ingin merangsek masuk ke dalam kawasan kantor DPRD Pati.
Mengutip dari Antara, petugas yang sudah berupaya menenangkan massa melakukan upaya penembakan gas air mata yang membuat para pengunjuk rasa bubar menyelamatkan diri.
Namun, ada sejumlah pengunjuk rasa yang melakukan aksi pelemparan ke arah kantor pemkab yang berada di kompleks Pendopo Kabupaten Pati di tepi Jalan Tombronegoro. Sejumlah kaca jendela bangunan pun rusak akibat aksi pelemparan tersebut.
Selain itu, tampak mobil hangus terbakar di Jalan Dokter Wahidin Pati dalam posisi terbalik.
Prayogo, salah seorang warga di Pati, mengungkapkan bahwa mobil yang hangus terbakar itu diduga mobil milik aparat keamanan saat terjadi kerumunan massa.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto yang juga berada di Pati hari ini mengatakan pihaknya akan menyelidiki kasus pembakaran mobil polisi tersebut.
"Dari aksi unjuk rasa ada kendaraan Polri dari Propam tersebut dan dibakar, dan ini akan kita telusuri dan lakukan penyelidikan atas kasus tersebut," kata Artanto kepada wartawan di kantor Bupati Pati, seperti dikutip dari detikJateng.
Pihaknya menjelaskan jalannya demo awalnya berlangsung lancar. Namun kemudian berangsur ricuh. Polisi pun menduga aksi unjuk rasa ini ditunggangi penyusup.
Dia menyebut aksi demo berangsur kondusif pukul 15.00 WIB. Demo itu kian kondusif usai beberapa provokator massa diciduk. Dia merinci total 11 orang terduga provokator yang telah ditangkap dan saat ini sedang diperiksa polisi.
"Akhirnya kita dorong keluar dan pecah aksi massa tersebut kita pecah dan alhamdulillah pukul 15.30 WIB sudah kondusif. Kita patroli untuk memastikan situasi aman dan kondusif," jelasnya.
Sementara itu dalam rapat paripurna hari ini, DPRD Pati memutuskan untuk memulai proses untuk memakzulkan Sudewo dari kursi kepala daerah.
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu tetap mendesak Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya karena telah melanggar institusi hingga konstitusi.
Perwakilan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Budi Setiawa menyebut pihaknya akan mengawal hak angket DPRD Pati untuk pemakzulan Sudewo. DPRD Pati memiliki waktu hingga 60 hari untuk memproses hak angket tersebut.
"Kita sangat mengharapkan keputusan dari hak angket itu sendiri, kita aliansi masyarakat Pati akan mengawal terus, apa yang akan dilakukan teman DPRD dalam hak angket ini, kita akan monitoring sampai hak angket itu selesai," ujarnya saat diwawancara CNNIndonesia TV.
Sementara itu, mengutip dari detikJateng, sejumlah massa masih bertahan di depan Kantor Bupati Pati hingga sore ini, sekitar pukul 15.35 WIB. Meski begitu, suasana sudah nampak landai dibanding beberapa waktu lalu.
Kini, suasana nampak lebih kondusif dibanding sebelumnya yang sempat ricuh. Petugas kepolisian yang sempat keluar untuk membubarkan massa kini sudah kembali ke halaman Kantor Bupati Pati.
Saat ini terlihat botol air mineral menumpuk di halaman Kantor Bupati Pati imbas lemparan massa yang mendesak Bupati Pati Sudewo Mundur. Beberapa kaca di kompleks Kantor Bupati Pati juga pecah.
Selain itu, lobi Gedung DPRD Pati juga nampak porak poranda. Terlihat pot pecah dan tanah berserakan, dinding di lokasi juga dicorat-coret massa.
(kid/ugo)