Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari separuh warga yang mengikuti program skrining kesehatan gratis Cek Segitiga dari Dexa Medica di Alun-alun Selatan Yogyakarta terdeteksi memiliki risiko tinggi terkena penyakit kronis. Fakta ini menjadi sinyal serius bagi kesadaran kesehatan masyarakat perkotaan.
Digelar pada Minggu, 22 Juni 2025, acara ini menarik ratusan warga yang sedang berolahraga dan beraktivitas di ruang publik. Bekerja sama dengan RS Ludira Husada Tama, total 811 warga ikut serta, dan 798 orang menjalani pemeriksaan tekanan darah, gula darah, serta kadar kolesterol.
Hasilnya cukup mengkhawatirkan, 60,65% peserta masuk kategori risiko tinggi—artinya, mereka menunjukkan nilai abnormal pada setidaknya satu dari tiga parameter pemeriksaan.
Hipertensi menjadi temuan paling umum, dialami oleh 303 orang (44,6%), disusul kolesterol tinggi (37,2%) dan gula darah tinggi (18,2%).
Head of Sales OGB PT Dexa Medica, Yulianto, mengatakan, kegiatan Cek Segitiga ini merupakan bagian dari kontribusi nyata dalam mendukung upaya promotif dan preventif pemerintah.
“Jadi ini adalah titik kelima skrining tahun ini yang tujuannya bantu program pemerintah,” ujar Yulianto, dalam keterangannya, Kamis (26/6/2025).
Menurut para ahli kesehatan, tidak dianjurkan untuk minum teh langsung setelah makan. Teh mengandung tanin yang dapat mengikat zat besi dan zinc dalam makanan
Pentingnya Skrining sebagai Langkah Awal Mengenali Penyakit Kronis
Sementara itu, General Practitioner RS Ludira Husada Tama Yogyakarta, dr. Dwi Astuti, menekankan pentingnya skrining sebagai langkah awal mengenali penyakit kronis yang kerap tidak menunjukkan gejala.
“Karena memang skrining kronis disarankan juga oleh pemerintah. Kalau lebih awal diketahui, bisa segera ditangani. Sekarang penyakit intervensi menurun, tapi penyakit kronis meningkat. Jadi penting agar masyarakat lebih cepat mengetahui kondisi kesehatannya,” jelasnya.
Selain skrining langsung, Dexa Medica juga menghadirkan layanan konsultasi dokter secara online melalui platform dKonsul. Fitur ini membantu peserta langsung berkonsultasi tanpa perlu ke rumah sakit.
Sebanyak 114 warga memanfaatkan konsultasi online, dan 73 resep digital berhasil diterbitkan. Bahkan 10 resep ditebus langsung di lokasi.
Menurut Mochammad Salahuddin, VP PT Global Urban Esensial (GUE), layanan ini bertujuan menjangkau lebih banyak masyarakat, termasuk yang selama ini sulit mendapatkan layanan medis.
VP PT Global Urban Esensial (GUE), Mochammad Salahuddin, mengatakan bahwa kehadiran dKonsul adalah bagian dari upaya membuka akses kesehatan yang lebih luas.
“dKonsul adalah telekonsultasi yang merupakan bagian dari Dexa Group. Kami ingin memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan konsultasi gratis dengan dokter. Sebagai bagian dari dKonsul, kami merasa bertanggung jawab untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Antusiasme Warga Tinggi, Kesadaran Meningkat
Operations Director PT Anugrah Argon Medica, Bapak Setyawan Pantja Yuwono, turut menyampaikan bahwa program ini terbukti efektif meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan.
“Dari masing-masing meja, kita melihat antusiasme mereka untuk mengetes kesehatannya. Mereka juga mendapatkan konsultasi dari hasil tadi. Artinya apa? Kepedulian terhadap kesehatan dalam diri mereka itu sudah sangat tinggi,” ujarnya.
Salah satu warga yang ikut serta dalam kegiatan ini mengaku senang bisa ikut pemeriksaan gratis.
“Tadi ini kita lagi cek kesehatan gratis yang mana sudah sesuai dengan program pemerintah. Tadi kita dicek tensi sama gula darah, main games, dikasih jus—sangat bermanfaat lah, karena kan jarang ada pemeriksaan gratis,” ujar pengunjung tersebut.
Manajer Dharma Dexa, Mateus Ramidi, menjelaskan bahwa Cek Segitiga dirancang untuk menjangkau masyarakat secara langsung dengan pendekatan yang praktis dan berdampak.
“Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil, seperti cek kesehatan. Kali ini kami memilih ruang publik di Alun-alun Selatan agar lebih banyak masyarakat, terutama yang selama ini kesulitan mengakses layanan kesehatan, bisa ikut serta,” tuturnya.
Sejak pertama kali digelar, Cek Segitiga telah menjangkau lebih dari 7.400 warga di berbagai kota besar di Indonesia.