Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Bentoel Group kembali menegaskan komitmennya untuk melindungi anak-anak di bawah umur dari akses terhadap produk tembakau dan nikotin.
Perusahaan ini menyatakan dukungannya terhadap regulasi yang lebih ketat demi memastikan produk-produk tersebut hanya dapat diakses oleh pengguna dewasa.
Seiring dengan peringatan dua dekade Kerangka Konvensi Pengendalian Tembakau (FCTC) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bentoel Group menyerukan pentingnya kolaborasi global dalam mewujudkan "Dunia Bebas Asap".
"Pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, kami mendukung pihak-pihak yang menyerukan pengamanan yang lebih kuat untuk mencegah akses anak di bawah umur terhadap produk tembakau dan nikotin," ungkap Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group, Dian Widyanarti, dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2025).
Beberapa negara seperti Jepang, Swedia, Inggris, Selandia Baru, dan Amerika Serikat telah melihat penurunan tingkat merokok yang signifikan setelah mengadopsi pendekatan produk bebas asap. Swedia, misalnya, mencatat tingkat merokok terendah di Uni Eropa, yakni hanya 5,4%, dan memiliki angka kematian akibat kanker terkait rokok yang paling rendah.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPN APTI) Agus Parmuji menyoroti Pasal 435 yang tertuang di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024. Jika pasal 435 diterapkan, pelaku industri hasil tembakau (IHT) legal be...
Pencegahan Akses Anak di Bawah Umur
Menurut laporan Smoke Free Sweden (2023), diperkirakan 3,5 juta nyawa bisa diselamatkan jika pendekatan yang sama diterapkan di seluruh Uni Eropa.
Di Indonesia, pendekatan serupa dinilai berpotensi menyelamatkan hingga 4,6 juta nyawa pada tahun 2060 jika strategi pengurangan risiko tembakau diterapkan bersamaan dengan perawatan kanker paru yang maksimal, menurut laporan Lives Saved Report (2024).
Bentoel Group menegaskan bahwa perlindungan anak dari produk tembakau adalah prioritas utama. Perusahaan mendukung penerapan prinsip-prinsip berikut:
- Larangan penjualan untuk anak: Melarang keras penjualan dan penggunaan oleh individu di bawah umur.
- Verifikasi usia ketat: Mewajibkan pemeriksaan usia saat pembelian dan pengiriman produk.
- Pembatasan rasa dan iklan: Melarang kemasan, rasa, dan promosi yang menarik bagi anak-anak.
- Sanksi tegas: Penegakan hukum yang konsisten dengan hukuman yang jelas bagi pelanggar.
"Regulasi yang dirancang dengan matang dapat membantu Indonesia menurunkan prevalensi merokok secara nasional, sembari tetap melindungi anak di bawah umur dari penggunaan produk tersebut," tambah Dian.
Dorong Percepatan Dunia Bebas Asap
BAT, perusahaan induk Bentoel Group, turut menekankan pentingnya strategi Pengurangan Risiko. Dr. James Murphy, Director of Research & Science BAT Group, menjelaskan dua puluh tahun yang lalu, satu-satunya cara untuk menangani dampak kesehatan akibat merokok adalah melalui pengendalian tembakau. Saat ini, perokok dewasa, yang kemungkinan masih akan terus merokok, seharusnya memiliki kesempatan untuk beralih ke alternatif dengan profil risiko yang lebih rendah.
"Bukti ilmiah yang mendukung pendekatan pengurangan risiko tembakau sangat meyakinkan, dan kami percaya bahwa kemajuan menuju dunia bebas asap dapat dipercepat dengan menerapkan strategi pengurangan risiko ini," tutup Dr James.