Liputan6.com, Jakarta Daarut Tauhiid (DT) Peduli kembali melaksanakan program tahunan Qurban Peduli Negeri (QPN) untuk menyemarakkan perayaan Idul adha 2025. Program ini berlangsung sejak Hari Raya Idul adha pada Jumat, 6 Juni 2025, hingga Hari Tasyrik terakhir pada Senin, 9 Juni 2025.
Menurut Ketua Pelaksana QPN 2025, Dede Sugih Hartono, sebanyak 142.869 orang menerima manfaat daging kurban yang berasal dari 577 ekor sapi, 3.204 ekor domba, dan 17 ekor unta. Dengan tema “Bisa Ke Mana Saja?”, distribusi daging kurban menjangkau 1.439 titik di Indonesia hingga Gaza, Palestina.
DT Peduli juga menggelar Qurban Festival (Qurban Fest) di beberapa lokasi, seperti Kecamatan Tanjungsari, Sumedang, dan Rusunawa Jatinegara, Jakarta. Acara ini menjadi bentuk perayaan yang meriah sekaligus sarana edukasi tentang pentingnya berbagi melalui ibadah kurban.
“Sebaran wilayahnya meliputi 34 provinsi di Indonesia, terutama bagi saudara-saudara yang kehilangan pekerjaan akibat PHK, wilayah terdampak bencana alam, area kumuh dan miskin (Pakumis), serta Desa Binaan yang rawan pangan. Untuk luar negeri, daging kurban disalurkan ke wilayah krisis kemanusiaan seperti Gaza, Palestina,” ujar Dede di Kantor DT Peduli, Senin (23/6/2025).
Menembus Batas: Distribusi Hingga Palestina
Di Indonesia, distribusi daging kurban menjangkau pelosok negeri, mulai dari Lhokseumawe di ujung barat hingga Halmahera, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) di timur. Sementara itu, untuk Palestina, daging kurban yang sudah dikalengkan disalurkan ke Gaza melalui kamp pengungsian di perbatasan Yordania. Penyembelihan dilakukan di Ethiopia sebagai langkah untuk mengatasi tantangan geopolitik.
“Salah satu tantangan terbesar tahun ini adalah kondisi geopolitik di Gaza. Namun, Alhamdulillah, kurban dapat dilaksanakan dengan aman dan lancar,” ungkap Dede.
Memberdayakan Peternak Lokal
QPN 2025 tidak hanya fokus pada distribusi daging kurban, tetapi juga berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi lokal. Program ini melibatkan 60 mitra peternak lokal dan membuka lapangan kerja temporer, seperti juru sembelih dan pekerja lapangan, di wilayah distribusi.
“Program ini membantu memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat, memberdayakan peternak lokal melalui skema kemitraan, dan menciptakan lapangan kerja temporer,” tambah Dede.
Muhammad Rizki, salah seorang penerima manfaat, menyampaikan rasa syukurnya. “Saya sangat senang dan terbantu. Bantuan ini sangat berarti bagi kami, terutama di pelosok yang jarang memakan daging. Terima kasih kepada para donatur yang terus berbuat baik.”
Ketua Yayasan DT Peduli, Muhammad Iskandar, menegaskan bahwa kurban bukan hanya ibadah ritual, tetapi juga memiliki dampak sosial yang luas. “Dengan berkurban, seseorang bisa bersedekah sekaligus memberdayakan peternak. Pahala dari kebaikan ini akan terus mengalir kepada para mudhahi,” tuturnya.