Langkah Nyata di Hari Lingkungan Hidup, Inovasi dalam Mewujudkan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

10 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 sekaligus mendukung target pemerintah untuk mengurangi sampah dari produsen sebesar 30% pada tahun 2029, Aqua menegaskan komitmennya sebagai pionir dalam pengelolaan sampah plastik.

Melalui partisipasinya di Pameran Hari Lingkungan Hidup 2025 yang digelar oleh Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta Convention Center pada 22–24 Juni, Aqua memamerkan berbagai inovasi dan upaya nyata dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Mengusung tema nasional #HentikanPolusiPlastik, pameran ini diikuti oleh 130 peserta dari berbagai sektor, mulai dari instansi pemerintah, perusahaan swasta, komunitas, hingga akademisi.

Tak hanya menampilkan produk ramah lingkungan, acara ini juga mengadakan beragam kegiatan edukatif seperti talkshow, workshop, dan coaching clinic.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi krisis sampah plastik.

“Sampah plastik bukan sekadar isu lingkungan—ini adalah krisis yang mengancam ekosistem, kesehatan, dan masa depan kita. Kita harus bergerak bersama dengan aksi nyata yang kolektif dan kolaboratif,” tegasnya.

Praja Muda Karana atau biasa disebut Pramuka, tepat hari ini, Rabu (14/8/2019), merayakan hari jadinya yang ke-58.

Memulai Inisiatif Pengelolaan Sampah Sejak 1993

Sementara itu, VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menjelaskan bahwa Aqua telah memulai inisiatif pengelolaan sampah sejak 1993 melalui program Aqua Peduli, yang kemudian diperkuat dengan peluncuran komitmen #BijakBerplastik pada tahun 2018.

Inisiatif ini mencakup tiga fokus utama yaitu, pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.

“Kami berupaya untuk terus mengembangkan ekosistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dan inklusif, sekaligus mendukung pelestari, pelaku daur ulang lokal, dan pekerja sektor informal melalui penguatan infrastruktur yang dibutuhkan seiring dengan perkembangan Indonesia," ungkap Vera.

Lebih lanjut ia menjelaskan, "Inisiatif ini kami bangun sebagai bagian dari solusi pengelolaan sampah di masa depan yang berkelanjutan dan merupakan bagian dari dukungan penuh kami terhadap kebijakan lingkungan pemerintah Indonesia di tingkat nasional dan regional untuk Indonesia bersih."

Tidak hanya fokus dalam pengumpulan dan daur ulang, komitmen pengelolaan kemasan  dimulai sejak perusahaan air minum ini mengembangkan produk dan kemasannya.

"Setiap produk di kembangkan dengan visi untuk dapat menciptakan produk yang berkelanjutan dengan melakukan efisiensi dan meminimalisir penggunaan plastik yang tidak diperlukan dengan tetap mempertahankan kualitas terbaik bagi konsumen kami. Kami juga membangun budaya reuse melalui produk-produk guna ulang kami yang tentunya secara masif telah mengurangi penggunaan plastik baru," tambah Vera.

Tiap Tahun Berhasil Kumpulkan Lebih dari 31.500 Ton Sampah Plastik

Aqua juga dikenal sebagai pelopor dalam penerapan ekonomi sirkular di Indonesia. Setiap tahun berhasil mengumpulkan lebih dari 31.500 ton sampah plastik, mengelola 11 bank sampah induk, 10 unit bisnis daur ulang, dan memberdayakan lebih dari 25.000 pemulung di seluruh Indonesia.

Selain itu, juga telah mengedukasi 3,8 juta anak di lebih dari 2.900 sekolah mengenai pentingnya pengelolaan sampah.

“Berbagai inisiatif yang kami kembangkan tersebut merupakan salah satu bentuk penerapan Extended Producer Responsibility (EPR) sesuai dengan peta jalan pengurangan sampah oleh produsen yang kami dukung secara penuh. Kami berharap kedepannya penerapan EPR dapat diperluas dan diberlakukan secara wajib sehingga semakin banyak produsen kolaborasi dan kerjasama dalam pengelolaan sampah dapat terbentuk dengan baik," tutup Vera.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |