Harga Kripto 16 Februari 2025: Bitcoin Menguat Terbatas

4 weeks ago 27

Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada Minggu (16/2/2025). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali menguat. Bitcoin naik tipis 0,06 persen dalam 24 jam dan 1,13 persen sepekan. 

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 97.575 per koin atau setara Rp 1,58 miliar (asumsi kurs Rp 16.260 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) masih melemah. ETH merosot 1,32 persen sehari terakhir, tetapi masih menguat 1,19 sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 43,5 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,46 persen dan 6,95 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 10,7 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 2,35 persen dalam sehari, tetapi masih menguat 10,23 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 12.362 per koin.

Adapun Solana (SOL) masih melemah. SOL ambles 2,24 persen dalam sehari dan 3,61 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 3,14 juta per koin. 

XRP masih berada di zona hijau. XRP naik 0,75 persen dalam 24 jam dan 12,90 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 44.685 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) kembali melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 0,15 persen, tetapi masih menguat 6,12 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 4.395 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat, masing-masing menguat 0,02 dan 0,01 persen. Ini membuat harga keduanya sama yaitu USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 3,23 triliun atau setara Rp 52.519 triliun, melemah sekitar 0,28 persen dalam sehari terakhir.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Adopsi Bitcoin Meluas

Sebelumnya, Wyoming Highway Patrol Association, organisasi yang berfokus pada kesejahteraan pekerja yang menjaga keselamatan jalan raya di Wyoming, di AS sedang mempertimbangkan langkah inovatif dalam strategi keuangan mereka dengan mengintegrasikan Bitcoin ke dalam neraca keuangan mereka.

Inisiatif ini merupakan bagian dari program "Get Off Zero" yang dijalankan oleh Proof of Workforce, sebuah organisasi yang berupaya mengedukasi serikat pekerja dan dana pensiun tentang Bitcoin serta manfaatnya dalam sistem keuangan.

Senator Wyoming Cynthia Lummis, yang dikenal sebagai pendukung utama Bitcoin dan sering menerima sumbangan kampanye dari industri kripto, menyambut baik langkah ini.

"Ini adalah langkah yang luar biasa. Tujuan dari inisiatif ini adalah membantu warga Amerika dalam mengakses alat keuangan yang memungkinkan mereka mempertahankan dan melindungi nilai dari kerja keras mereka,” kata Lummis, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (14/2/2025).

Ia juga menambahkan keputusan Wyoming Highway Patrol Association untuk mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangan mereka menunjukkan inovasi yang berfokus pada kebebasan finansial.

Trading Vs Investasi Kripto, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Dalam ekosistem aset kripto yang berkembang pesat, memahami perbedaan antara trading dan investasi menjadi kunci bagi para pengguna untuk mengoptimalkan strategi mereka.

Asal tahu saja, trading merupakan strategi jangka pendek yang dapat berlangsung dalam hitungan menit, jam, atau hari. Trader memanfaatkan volatilitas pasar untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat.

Sebaliknya, investasi dalam kripto bersifat jangka panjang, berkisar dari beberapa bulan hingga bertahun-tahun, dengan fokus pada pertumbuhan nilai aset dalam jangka waktu yang lebih lama.

Dalam pengambilan keputusan, trader umumnya mengandalkan analisis teknikal, yang melibatkan pengamatan pola harga, volume perdagangan, dan indikator teknis lainnya untuk menentukan waktu terbaik dalam membeli dan menjual aset.

Di sisi lain, investor lebih mempertimbangkan analisis fundamental, yang mencakup penelitian terhadap proyek kripto, teknologi yang digunakan, tim pengembang, kemitraan, serta adopsi dan potensi pertumbuhan ekosistem kripto tersebut.

Frekuensi transaksi

Frekuensi transaksi juga menjadi pembeda utama. Trader akan melakukan transaksi lebih sering tergantung pada strategi mereka seperti scalping, day trading, atau swing trading. Sementara itu, investor biasanya melakukan pembelian dalam jumlah besar atau secara berkala (dollar-cost averaging) dan menahan aset tersebut dalam jangka panjang tanpa sering melakukan transaksi.

Selain itu, psikologi dan ketahanan mental juga berperan penting dalam kedua strategi ini. Trading membutuhkan ketahanan mental yang tinggi karena keputusan harus dibuat dengan cepat dalam kondisi pasar yang sangat dinamis.

Sementara, investasi lebih memerlukan kesabaran dan keyakinan terhadap pertumbuhan jangka panjang dari aset yang dipilih. Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, Resna Raniadi mengatakan, trading maupun investasi memiliki keunggulannya masing-masing, tergantung pada tujuan dan profil risiko pengguna.

"Trading bisa menjadi pilihan bagi mereka yang memiliki waktu dan keterampilan dalam menganalisis pergerakan harga, sementara investasi lebih cocok bagi mereka yang ingin membangun portofolio jangka panjang dengan pendekatan yang lebih stabil," kata dia dalam keternagan resmi, Sabtu (15/2/2025).

Manajemen Risiko

Yang terpenting, lanjut Resna, pengguna harus selalu memahami strategi yang mereka pilih serta menerapkan manajemen risiko yang baik. Resna juga menegaskan pentingnya pendekatan yang bertanggung jawab dalam berinvestasi di aset kripto.

“Dalam beberapa tahun terakhir, kami melihat peningkatan jumlah pengguna yang lebih sadar akan pentingnya memahami risiko dalam investasi kripto. Kami selalu menekankan bahwa pengguna harus melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi dan tidak hanya tergiur oleh tren sesaat,” jelasnya.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |