6 Kebiasaan yang Bikin Anda Semakin Kesepian Seiring Bertambahnya Usia

1 day ago 13

Liputan6.com, Jakarta Kesepian di usia dewasa memang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Di mana Anda merasa terlalu tua untuk memulai pertemanan baru, tapi di satu sisi tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain sebagai pendengar cerita keseharian.

Namun, hal ini tidak selalu datang secara tiba-tiba. Lebih sering, kesepian datang secara diam-diam, melalui perubahan kecil dalam perilaku, pandangan dan rutinitas.

Suatu hari, Anda menyadari panggilan telepon telah melambat, percakapan terasa lebih dangkal, dan lingkaran pertemanan Anda lebih kecil dari yang Anda kira. 

Pada akhirnya, Anda merasa sendiri kembali. Termasuk hal ini membuat masalah kesehatan mental baru yang menanyakan apakah Anda memiliki kesalahan tertentu sehingga teman-teman menjauhi Anda.

Rasanya, ini tentang perasaan tidak terlihat, terputus, atau seperti kehadiran Anda tidak lagi berarti bagi orang lain. Itu adalah rasa sakit yang sangat manusiawi.

Melansir dari Hack Spirit, Senin (26/5/2025), tapi inilah masalahnya, kesepian tidak terjadi begitu saja pada kita. Sering kali, kita tanpa sadar berperan dalam menciptakan atau memperkuatnya. Ini bukan tentang menyalahkan, ini tentang kesadaran. Karena begitu Anda menyadari polanya, Anda dapat mulai mengubahnya.

Dalam artikel ini, kami akan membahas perilaku umum, dan sering kali tidak disadari — yang berkontribusi terhadap tumbuhnya kesepian seiring bertambahnya usia. Apa sajakah? Kami akan menjelaskan detailnya di bawah ini. 

Kesepian merupakan perasaan yang bisa dirasakan oleh siapa pun. Tak bisa dihindari, mereka punya caranya masing-masing untuk mengatasi hal tersebut.

1. Masih berada dalam persahabatan yang tidak lagi memberi semangat

Banyak orang bertahan dengan persahabatan lama karena kesetiaan atau nostalgia. Bahkan ketika hubungan tersebut tidak lagi terasa saling menguntungkan atau bermakna.

Namun seiring berjalannya waktu, menginvestasikan energi dalam hubungan yang membuat Anda terkuras atau disalahpahami dapat secara halus meningkatkan rasa kesepian. Anda berada di sekitar orang lain, tetapi tetap merasa sendirian.

Penelitian dari American Psychological Association menunjukkan bahwa kualitas hubungan sosial, bukan kuantitasnya, adalah hal yang benar-benar melindungi dari rasa kesepian dan depresi seiring bertambahnya usia.

Maka dari itu, coba tanyakan pada diri Anda, "Hubungan mana yang membuat saya merasa lebih hidup, diperhatikan, atau didukung?"

Mulailah memprioritaskan hubungan tersebut.

2. Terlalu mengandalkan rutinitas

Rutinitas memang memberikan rasa nyaman. Namun, jika menjadi kaku, rutinitas dapat mengisolasi kita. Sebagian orang berhenti mencoba hal baru, pergi ke tempat baru, atau bertemu orang baru, hanya karena "itu bukan yang saya lakukan lagi."

Zona nyaman mungkin membuat kita aman, tetapi juga menghalangi koneksi baru.

Cobalah untuk mengubah hal-hal. Bergabunglah dengan kelompok komunitas baru, hadiri kelas, atau mulailah percakapan di tempat yang tidak terduga. Energi baru mengundang hubungan baru.

3. Menghindari sesuatu yang membuat Anda merasa rentan

Seiring bertambahnya usia, kita sering kali menjadi lebih waspada. Mungkin hidup telah sedikit mengguncang kita — pengkhianatan, kehilangan, kekecewaan. Jadi, kita melindungi diri sendiri dengan tetap bersikap dangkal dalam percakapan atau menyembunyikan perasaan kita yang sebenarnya.

Namun, hubungan membutuhkan kerentanan. Tanpa kerentanan, hubungan menjadi dangkal — dan begitu pula rasa memiliki kita.

4. Menjadi terlalu mandiri

Budaya kita sering merayakan kemandirian. Terutama seiring bertambahnya usia.

Maka tidak heran, seiring dewasa, kalimat yang sering terdengar yaitu, "Saya tidak membutuhkan siapa pun” menjadi lambang kehormatan. Namun secara emosional? Itu jebakan.

Kita semua saling membutuhkan. Dan mengakui hal itu bukanlah kelemahan.

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang dewasa yang lebih tua yang mempertahankan hubungan saling ketergantungan. di mana keduanya saling memberi dan menerima dukungan, memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi dan rasa kesepian yang lebih rendah.

Biarkan orang lain membantu. Mintalah saran. Terimalah dukungan — bukan sebagai beban, tetapi sebagai hadiah.

5. Tidak mencoba persahabatan lintas generasi

Persahabatan dengan orang-orang dari berbagai usia membawa energi dan perspektif baru. Namun, banyak orang hanya bertahan dengan teman sebaya dan saat teman pindah, meninggal dunia, atau menjauh, hal ini dapat meningkatkan rasa kesepian.

Jika Anda lebih tua, carilah mentor atau mentee yang lebih muda. Jika Anda lebih muda, belajarlah dari mereka yang memiliki lebih banyak pengalaman hidup. Ikatan ini saling memperkaya.

6. Menyamakan nilai dengan kegunaan

Satu pola pikir yang muncul adalah gagasan bahwa, seiring bertambahnya usia, kita tidak memiliki banyak hal untuk ditawarkan. Keyakinan ini dapat menyebabkan penarikan diri. Di mana kita berhenti menjangkau, berbagi pendapat, atau memulai percakapan karena kita tidak ingin menjadi "beban."

Namun, hubungan bukanlah transaksional. Anda tidak perlu "menambah nilai" untuk layak mendapatkan cinta dan persahabatan.

Wawasan yang berlawanan dengan intuisi. Terkadang, sekadar hadir dan mendengarkan dengan saksama adalah hadiah terbesar yang dapat Anda berikan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |