Liputan6.com, Jakarta Kopi bukan sekadar minuman, melainkan bagian dari gaya hidup yang dinikmati oleh jutaan orang di seluruh dunia. Dengan aroma yang khas dan efek penyegarannya, kopi sering dianggap sebagai penyelamat hari yang sibuk. Namun, di balik popularitasnya, kopi juga dikelilingi oleh berbagai mitos yang kerap dipercaya tanpa dipertanyakan.
Sebagai minuman yang memiliki banyak manfaat, mulai dari meningkatkan konsentrasi hingga mendukung kesehatan jantung, kopi sering kali dianggap sempurna. Namun, mitos seperti "kopi menyebabkan dehidrasi" atau "minum kopi terlalu banyak bisa memperpendek umur" terus beredar tanpa dasar yang jelas. Faktanya, banyak dari mitos ini telah dibantah oleh penelitian ilmiah yang mengungkapkan hal sebaliknya.
Di artikel ini, kami akan mengulas beberapa mitos populer tentang kopi yang sering disalahpahami. Berikut akan ditelaah apa kata sains sebenarnya dan bagaimana fakta ini bisa mengubah cara Anda menikmati secangkir kopi setiap hari. Dihimpun dari Popular Science, ini dia.
1. Dark roast tidak lebih kuat
Banyak orang mengira bahwa dark roast lebih kuat, dan mengandung lebih banyak kafein, daripada light roast. Dan ini masuk akal secara intuitif—dark roast memiliki rasa yang lebih kuat, jadi mengapa tidak mengandung lebih banyak kafein? Namun, itu tidak benar.
Perbedaan antara dark roast dan light roast, seperti yang tersirat dari namanya, adalah seberapa banyak biji kopi dipanggang. Sebuah makalah tahun 2017 yang diterbitkan di Nature oleh Megan Fuller dan Niny Z. Rao dari Thomas Jefferson University membandingkan konsentrasi kafein dalam kopi yang diseduh menggunakan massa yang sama dari kopi medium dan dark roast, semuanya biji Arabika yang ditanam di Wilayah Kona, Hawaii. Hasilnya menunjukkan "konsentrasi yang lebih tinggi dalam sampel medium roast" daripada dark roast.
Jika rasa kopi dark roast yang kuat membuat Anda merasa bersemangat, itu pilihan. Ketahuilah bahwa Anda tidak mendapatkan sensasi itu dari kafein tambahan.
Di Kota Makassar, bagi yang suka kopi ada warung kopi tradisional yang selalu ramai pagi-pagi, jadi langganan warga usai ibadah salat Subuh. Uniknya, kopi ini bisa dinikmati dengan beragam kue tradisional.
2. Kopi tidak menghambat pertumbuhan
Banyak orang percaya bahwa anak-anak tidak boleh minum kopi, atau minuman berkafein apa pun, karena dapat menghambat pertumbuhan anak. Tidak ada dasar ilmiah untuk klaim ini.
Roy Kim, MD, menyatakan dalam sebuah posting blog untuk Cleveland Clinic bahwa "kafein tidak memengaruhi pertumbuhan". Bahkan tidak jelas dari mana ide ini berasal. Kim menunjukkan bahwa kafein dapat bertindak sebagai penekan nafsu makan tetapi "tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan anak."
Namun, ini tidak berarti kopi tidak buruk bagi anak-anak karena alasan lain. "Meskipun kami tidak banyak bertanya tentang kafein dalam hal evaluasi pertumbuhan, itu adalah bagian dari evaluasi kami dalam hal masalah seperti masalah tidur dan perhatian," kata Kim.
Anak-anak yang minum kopi dapat menderita hal-hal seperti detak jantung yang tidak normal, kecemasan, sakit perut, dan suasana hati yang buruk.
3. Kopi tidak membuat Anda dehidrasi
Banyak orang percaya bahwa minum kopi dapat membuat Anda dehidrasi. Seperti mitos lainnya, ada logika tertentu yang mendasarinya. Kafein bersifat diuretik, yang berarti Anda lebih mungkin buang air kecil setelah meminumnya.
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam PLoS ONE oleh Sophie C. Killer, Andrew K. Blannin, dan Asker E. Jeukendrup di University of Birmingham mengontrol aktivitas fisik, makanan, dan asupan cairan dari 50 peserta pria dalam dua uji coba. Untuk satu uji coba, setiap peserta minum empat cangkir kopi berukuran 200 mililiter dan untuk uji coba kedua, mereka minum air putih sebagai gantinya.
Hasilnya? "Data kami tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam sifat hidrasi kopi atau air di berbagai indeks penilaian hidrasi," menurut penelitian tersebut.
Hal ini masuk akal jika Anda menyadari bahwa kopi, meskipun mengandung kafein, sebagian besar terdiri dari air, yang lebih besar daripada efek kafein yang relatif ringan.
4. Kopi tidak menyebabkan penyakit jantung
Mitos umum lainnya tentang kopi: minum kopi dapat menyebabkan penyakit jantung. Sekali lagi, Anda dapat melihat logikanya—setiap peminum kopi tahu bahwa secangkir kopi dapat membuat jantung Anda berdebar. Namun, penelitian tidak menghubungkan minum kopi dengan penyakit jantung.
Dan beberapa penelitian menunjukkan hal yang sebaliknya. Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan oleh European Society of Cardiology menemukan bahwa dua hingga tiga cangkir kopi sehari sebenarnya dapat meningkatkan kesehatan jantung.
Studi tersebut, yang didasarkan pada data dari lebih dari 500.000 anggota masyarakat Inggris, menunjukkan bahwa "konsumsi subtipe kopi instan, bubuk, dan tanpa kafein, khususnya 2–3 cangkir/hari, dikaitkan dengan penurunan signifikan dalam kejadian penyakit kardiovaskular dan kematian."
Seperti semua hal lainnya, kopi tetap harus dikonsumsi dalam jumlah sedang dan Anda harus berkonsultasi dengan dokter jika memiliki pertanyaan tentang kebiasaan mengonsumsi kafein.