Liputan6.com, Jakarta - Suasana penuh semangat menyelimuti Kebun Raya Bogor saat puluhan anak berkebutuhan khusus menunjukkan bakat seni mereka dalam Lomba Lukis "Mari Mulai Bersama, Saling Dukung dan Peduli".
Acara ini merupakan kolaborasi antara Carys Cares, Dharma Wanita Persatuan (DWP) BRIN, dan Kebun Raya Bogor, difasilitasi oleh Direktorat Penguatan dan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN.
Didirikan oleh Carys Mihardja pada tahun 2018, Carys Cares merupakan organisasi sosial yang berkomitmen menghapus stigma terhadap anak dan remaja berkebutuhan khusus, khususnya mereka yang hidup dengan Down Syndrome.
"Carys Cares, suatu organisasi sosial yang fokus pada pemberdayaan dan inklusi anak - anak berkebutuhan khusus, kami percaya bahwa setiap anak memiliki potensi untuk bersinar melalui cara yang unik dan penuh makna," ucap Carys Mihardja, dalam pembukaan acara tersebut, di Bogor, Kamis (19/6/2025).
Debra Rapoport seorang seniman tekstil dari New York, Amerika Serikat, mampu membuat karya dari sampah. Ia mendaur ulang sampah menjadi aksesoris dan dijual hingga 400 Poundsterling.
Bentuk Kepedulian Sosial
Lomba lukis ini bukan hanya tentang kreativitas, tapi juga bentuk nyata kepedulian sosial. Dany Handoko, Penasihat DWP BRIN sekaligus istri Kepala BRIN, menyampaikan bahwa perempuan – sebagai ibu, istri, dan anggota masyarakat – memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang inklusif.
“Saya yakin bahwa setiap anak memiliki talenta yang unik, demikian juga dengan anak yang berkebutuhan khusus. Sebagai ibu, istri, anak, saudara, sahabat, perempuan adalah motor penggerak keluarga dalam berkarya. Untuk itu, DWP sebagai wadah organisasi perempuan di BRIN bertujuan memberdayakan anggotanya, untuk itu kami menyambut baik penyelenggaraan lomba melukis sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak berkebutuhan khusus," ujarnya.
Dr. Joannes Ekaprasetya Tandjung, Direktur di BRIN, menambahkan bahwa kolaborasi ini mencerminkan misi BRIN dalam membumikan riset dan membangun kemitraan publik-swasta.
“Lomba lukis ini adalah wujud nyata Win Win Collaboration yang ke depankan caring is sharing starts from us,” tegasnya.
Usung Tema Rafflesia Arnoldii
Mengusung tema Rafflesia Arnoldii, bunga langka nan eksotis, lukisan-lukisan karya para peserta menjadi simbol keunikan dan keindahan setiap individu. Kebun Raya Bogor dipilih sebagai lokasi karena merepresentasikan harmoni antara manusia, alam, dan pengetahuan – sebuah makna mendalam bagi inklusi sosial.
Lukisan-lukisan terbaik dalam lomba ini nantinya akan diangkat menjadi desain produk fashion dan lifestyle – mulai dari busana, hijab, hingga tumbler – yang akan ditampilkan pada Plaza Indonesia Fashion Week 2025 dan dijual melalui Carys Cares dan Kebun Raya Bogor, baik secara online maupun offline. Sebagian hasil penjualannya akan disalurkan untuk mendukung pendidikan dan kreativitas anak berkebutuhan khusus.
Dewan juri yang menilai lomba ini terdiri dari tokoh-tokoh ternama di bidang seni, sosial, dan lingkungan, seperti: Dany Handoko (Penasihat DWP BRIN), Dr. Joannes Ekaprasetya Tandjung (BRIN), Marga Anggrianto (KebunRaya.id/PT Mitra Natura Jaya), Dr. (H.C) Prita Kemal Gani (LSPR), Puri Hadiprana (Hadiprana Art Centre), Sasya Tranggono (Seniman & Pendiri Sasya Tranggono Studio).
Lomba Diikuti Anak-Anak dari POTADS
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh perempuan inspiratif seperti Lisa Mihardja (Pendiri Alleira Batik) dan Kumala Agus Haryono (Ketua DWP BRIN), serta para orangtua dari anak-anak peserta.
Anak-anak yang ikut lomba berasal dari organisasi POTADS (Persatuan Orangtua Anak dengan Down Syndrome) dan Yayasan Swakarya.
Melalui lomba lukis ini, tersampaikan pesan kuat bahwa setiap anak berhak dilihat, dihargai, dan diberi ruang untuk berkembang.
"Setiap anak berhak untuk dilihat, didengar, dan dihargai. Karena dalam setiap goresan, ada harapan. Dalam setiap warna, ada semangat untuk berkarya. Dan dalam setiap karya, tumbuh kasih dan harapan yang tidak hanya menggugah anak berkebutuhan khusus untuk terus produkti," tutup Carys.