Liputan6.com, Jakarta - Sebuah rumah kosong di Puncak Alam, Distrik Kuala Selangor, Malaysia, meledak akibat aktivitas penambangan Bitcoin ilegal yang menggunakan listrik secara berlebihan. Ledakan ini mengungkap praktik pencurian listrik yang semakin marak dilakukan oleh penambang mata uang kripto ilegal di negara tersebut.
Dilansir dari Coinmarketcap, Jumat (14/2/2025), setelah insiden tersebut, pihak berwenang segera turun tangan dan menemukan berbagai peralatan penambangan kripto di lokasi kejadian. Polisi menyita sembilan rig penambangan Bitcoin, sembilan kipas blower, serta router D-Link yang digunakan dalam operasi ilegal tersebut.
Petugas pemadam kebakaran dan polisi harus menerobos masuk ke dalam rumah kosong itu untuk memadamkan api yang muncul akibat korsleting listrik. Dari hasil penyelidikan awal, ditemukan bahwa jaringan listrik di rumah tersebut telah dimodifikasi secara ilegal, menyebabkan lonjakan daya yang berujung pada ledakan.
Menurut laporan kepolisian, listrik untuk menyalakan rig penambangan tersebut diambil secara ilegal tanpa izin dari penyedia listrik resmi. Pencurian listrik untuk menambang Bitcoin bukanlah hal baru di Malaysia, tetapi insiden ini semakin menegaskan bahwa praktik tersebut dapat menimbulkan bahaya besar bagi lingkungan sekitar.
Maraknya Penambangan Bitcoin Ilegal dan Dampaknya terhadap Malaysia
Malaysia dalam beberapa tahun terakhir menghadapi lonjakan aktivitas penambangan Bitcoin ilegal, yang menyebabkan kerugian finansial dalam jumlah besar. Sejak 2018, negara tersebut mengalami kerugian hingga 3,4 miliar ringgit atau sekitar Rp 12,4 triliun akibat pencurian listrik yang dilakukan oleh para penambang kripto ilegal.
Penambangan Bitcoin membutuhkan daya listrik yang sangat besar, sehingga banyak pelaku yang mencoba mencari cara untuk menghindari biaya listrik resmi dengan mencuri pasokan daya. Praktik ini memberikan tekanan besar pada infrastruktur listrik Malaysia dan berisiko menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah.
Pihak berwenang semakin khawatir dengan dampak negatif dari aktivitas penambangan ilegal ini. Selain membahayakan keselamatan umum seperti yang terjadi dalam ledakan di Puncak Alam, pencurian listrik dalam skala besar juga merugikan negara secara ekonomi.
Langkah Pemerintah dalam Menangani Pencurian Listrik oleh Penambang Kripto
Pemerintah Malaysia telah mengambil langkah serius untuk menangani penambangan Bitcoin ilegal yang melibatkan pencurian listrik. Perusahaan penyedia energi bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memantau penggunaan daya yang tidak wajar menggunakan teknologi canggih.
Meskipun penambangan Bitcoin sendiri tidak dilarang di Malaysia, penggunaan listrik tanpa izin untuk menyalakan rig penambangan merupakan tindakan ilegal dan dapat dikenai sanksi hukum.
Pemerintah juga tengah merancang langkah-langkah tambahan untuk menekan aktivitas ilegal ini, termasuk pemberian sanksi lebih tegas terhadap pelaku yang terbukti mencuri listrik untuk menambang mata uang kripto.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, para pelaku tetap berusaha mencari celah untuk menghindari deteksi. Banyak dari mereka menggunakan metode canggih untuk menyamarkan penggunaan listrik yang besar agar tidak terdeteksi oleh pemantau jaringan.
Insiden ledakan di Puncak Alam ini menjadi peringatan nyata akan bahaya yang ditimbulkan oleh penambangan Bitcoin ilegal dan pencurian listrik. Dengan semakin ketatnya pengawasan dari pihak berwenang, diharapkan kasus-kasus serupa dapat dicegah di masa depan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Perusahaan Kripto Donald Trump Luncurkan Cadangan Token Strategis
Sebelumnya, World Liberty Financial (WLF), sebuah platform kripto yang memiliki keterkaitan finansial dengan mantan Presiden Donald Trump, mengumumkan peluncuran cadangan token strategis yang bertujuan untuk mendukung Bitcoin, Ethereum, dan aset digital lainnya yang dianggap berperan penting dalam mengubah lanskap keuangan global.
Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (13/2/2025), dalam pernyataan yang diunggah di platform X pada Selasa, 11 Februari 2025 waktu AS WLF menyatakan cadangan token ini akan digunakan untuk mengurangi volatilitas pasar, memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek inovatif di sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi), serta membangun cadangan modal yang lebih kuat.
Selain itu, WLF juga berencana menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan untuk menyumbangkan aset token ke dalam cadangan mereka. Hingga saat ini, WLF belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait pengumuman ini.
Gedung Putih dan Trump Organization juga memilih untuk tidak memberikan pernyataan mengenai langkah baru dalam dunia kripto ini.
Upaya Bisnis Trump Perluas Kripto
Peluncuran cadangan token ini terjadi di tengah upaya Trump dan bisnis keluarganya untuk semakin memperluas jejak mereka di industri kripto.
Selain WLF, keluarga Trump juga memiliki saham mayoritas di Trump Media & Technology Group, sebuah perusahaan media sosial dan streaming yang baru-baru ini tepatnya pada 29 Januari mengumumkan ekspansinya ke sektor layanan keuangan berbasis kripto.
Tiga hari sebelum pelantikannya, Trump bahkan meluncurkan koin meme bernama $Trump, yang sejauh ini telah menghasilkan pendapatan hingga USD 100 juta. Selain itu, total penjualan token yang terkait dengan ekosistem perusahaan kripto Trump telah mencapai angka USD 500 juta, menurut laporan Reuters.
Pada Januari lalu, Trump menyatakan asetnya yang saat ini berada dalam perwalian yang dapat dibatalkan akan dikelola oleh anak-anaknya selama ia menjabat.