Kripto Milik Donald Trump Dapat Kucuran Miliaran Dolar dari China hingga Qatar

1 day ago 5

Liputan6.com, Jakarta Koin meme milik Donald Trump, yakni token kripto bernama $TRUMP, diam-diam menarik perhatian besar dari luar negeri. Menurut laporan The New York Times, miliaran dolar telah digelontorkan ke dalam proyek ini oleh entitas yang berasal dari negara-negara seperti China, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Melansir Coinmarketcap, Kamis (15/5/2025), perusahaan-perusahaan asing tersebut terkesan menyuntikkan dana dalam jumlah besar ke $TRUMP melalui jaringan kompleks yang melibatkan surga pajak seperti British Virgin Islands. 

Salah satu investasi terbesar datang dari perusahaan yang didukung oleh UEA dengan nominal mencapai USD 2 miliar. Tak lama setelahnya, sebuah perusahaan asal Tiongkok bernama GD Culture Group menyatakan akan menyuntikkan USD 300 juta ke dalam $TRUMP dan Bitcoin, meskipun belum mencatatkan pendapatan apa pun dari bisnisnya.

Hal yang lebih mengkhawatirkan, GD Culture Group ternyata terkait dengan entitas di Shanghai yang secara terbuka mengakui bisnisnya bisa dipengaruhi oleh pemerintah Tiongkok. 

Kekhawatiran Serius

Hal ini memicu kekhawatiran serius di kalangan pemerhati etika karena bisa menjadi contoh pertama perusahaan dengan koneksi China yang membeli koin pribadi milik mantan Presiden AS.

Mencurigakan

Waktu pengumuman investasi ini juga dinilai mencurigakan karena bertepatan dengan keputusan Trump terkait pelarangan TikTok aplikasi milik China yang juga digunakan oleh GD Culture untuk menjalankan bisnis tokonya. 

Ini menimbulkan spekulasi investasi tersebut bisa saja menjadi bentuk "pendekatan" terhadap Trump, yang saat itu memiliki pengaruh besar atas kebijakan terhadap China.

Mantan Ketua Komite Etik DPR, Charles Dent, menyebut situasi ini sebagai hal yang di luar batas, mengindikasikan adanya niat dari pemerintah asing untuk mendekati atau memengaruhi Trump secara langsung.

Kripto Milik Donald Trump Berpotensi jadi Korupsi

Senator AS, Christopher Murphy, juga angkat bicara di Senat, menyebut bahwa aliran dana miliaran dolar dari luar negeri ke koin kripto milik Trump berpotensi menjadi bentuk korupsi yang brutal. Ia menyoroti bahwa perusahaan-perusahaan asing, termasuk dari Qatar dan Meksiko, juga terlibat dalam pembelian $TRUMP.

Perusahaan analisis blockchain Nansen menemukan bahwa sebagian besar pembeli besar token $TRUMP berasal dari Meksiko, Singapura, dan Australia. Bahkan, pihak Trump dikabarkan ikut membantu promosi token ini. Sebagai iming-iming, 220 pembeli teratas akan diundang ke makan malam eksklusif di klub golf Trump di Virginia.

Karena transaksi ini berbasis kripto, tidak ada dana yang langsung masuk ke rekening kampanye yang berarti tidak melanggar hukum federal mengenai pendanaan asing untuk kampanye politik. Namun celah ini membuat bisnis kripto Trump menjadi semakin kontroversial karena dapat "menghindari" hukum pendanaan kampanye secara legal.

Kesepakatan GD Culture hanyalah salah satu dari banyak transaksi serupa yang terjadi di balik layar. Sampai saat ini, identitas pembeli sebagian besar masih tersembunyi, namun satu hal yang jelas: keluarga Trump adalah pihak yang paling diuntungkan.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |