Intip Kinerja Kripto TON Coin 30 Oktober 2024, Menguat atau Melemah?

2 weeks ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Toncoin (TON) adalah mata uang kripto  asli dari blockchain lapisan-1 yang terdesentralisasi, The Open Network (TON). Blockchain TON bersumber terbuka dan didukung oleh banyak kontributor jaringan, termasuk organisasi nirlaba yang berbasis di Swiss, TON Foundation.

Dilansir dari Coinmarketcap, sejak 2017, tim Telegram telah mengembangkan basis kode untuk jaringan blockchain, yang kemudian diberi nama Telegram Open Network (TON), dengan mata uang kripto asli bernama Gram. 

Pada Mei 2020, pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov mengumumkan berakhirnya keterlibatan Telegram dengan TON Blockchain menyusul perintah pengadilan oleh SEC. Token Gram tidak pernah dikeluarkan.

Sejak 2020, teknologi ini telah dikembangkan oleh komunitas pengembang independen dan penggemar blockchain. Yayasan nirlaba TON adalah pendukung yang paling menonjol. 

Blockchain diubah namanya dari "Telegram Open Network" menjadi "The Open Network," dengan Toncoin sekarang menjadi mata uang kripto asli dari jaringan TON. 

Whitepaper berisi bagian dari basis kode asli yang ditulis oleh Dr. Nikolai Durov, salah satu pendiri Telegram dan saudara laki-laki Pavel Durov. Toncoin menggunakan model konsensus proof-of-stake (PoS) untuk skalabilitas dan keandalan jaringan.

Visi TON Foundation adalah memberdayakan 500 juta pengguna untuk memiliki identitas digital, data, dan aset mereka pada 2028 dengan memberdayakan pengembang untuk membangun ekosistem Web3 di Telegram Messenger.

Harga TON Coin

Berdasarkan data Coinmarketcap, Rabu (30/10/2024), harga TON Coin adalah Rp 79.301 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 3,14 triliun.

TON Coin turun 0,46 persen dalam 24 jam terakhir. TON Coin memiliki kapitalisasi pasar Rp 201,7 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 2,4 miliar TON Coin dari maksimal suplai 5,1 miliar TON Coin.

Apa yang Membuat Toncoin Unik?

TON memiliki struktur multi-level yang dibangun berdasarkan prinsip sharding atau segmentasi (TON dapat dianggap sebagai "blockchain dari blockchain"). Fitur sharding TON melibatkan penggunaan beberapa subnet (shard) pada blockchain yang sama, di mana setiap shard memiliki tujuan tertentu. 

Kapasitas TON

Hal ini memungkinkan jaringan untuk menghindari akumulasi blok yang belum diverifikasi dan secara signifikan mempercepat tugas. 

Teknologi sharding ini memungkinkan TON untuk melakukan penskalaan secara efektif dan efisien, yang berarti bahwa TON secara teoritis dapat melakukan transaksi simultan dan sangat cepat dalam jumlah yang hampir tak terbatas.

Kapasitas TON untuk meningkatkan skala sambil memastikan transaksi tetap murah dan cepat hanyalah salah satu alasan Telegram mendukung TON sebagai infrastruktur Web3 resmi mereka. Telegram dan TON Foundation akan mengintegrasikan dan mempromosikan ekosistem Web3 berbasis TON di Telegram. 

Misi para mitra adalah untuk memasukkan 30% dari seluruh pengguna Telegram ke TON pada tahun 2028. Komitmen Telegram terhadap blockchain TON memberi pengembang dan pedagang di seluruh dunia akses tak tertandingi ke audiens global pengguna akrab Web3 yang berkembang pesat.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Toncoin Catat Kinerja Positif dalam Sebulan, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp.308,2 Triliun

Sebelumnya, The Open Network (TON) tengah menjadi pemain unggul di arena blockchain, menarik perhatian besar terhadap token aslinya, Toncoin (sebelumnya dikenal sebagai GRAM), dan berbagai token lainnya yang diterbitkan di TON.

Mengutip News.bitcoin.com, Senin (24/6/2024) TON Coin telah terapresiasi sebesar 18,4% terhadap dolar Amerika Serikat dalam sebulan terakhir, mencapai level tertinggi baru pekan lalu.

Data saat ini menunjukkan bahwa sepuluh koin rantai TON teratas, termasuk TON, memiliki nilai gabungan lebih dari USD 20 miliar atau sekitar Rp. 329,4 triliun.

Toncoin sendiri memiliki penilaian pasar sekitar USD 18,71 miliar atau Rp.308,2 triliun.

Selain itu, sembilan aset kripto lainnya yang diterbitkan di jaringan TON memiliki nilai pasar masing-masing melebihi USD 19 juta atau sekitar Rp. 313 miliar.

Tepat di bawah Toncoin termasuk Notcoin (NOT) sebesar USD 1,5 miliar (Rp. 24,7 triliun) dan resistance dog (REDO) dengan nilai pasar USD 93,06 juta (Rp. 1,5 triliun).

Adapun token jetton games (JETTON) yang kini memiliki nilai pasar sebesar USD 47.1 juta (Rp.775,9 miliar).

Sedangkan token SHRAP yang terkait dengan game first-person shooter bertenaga blockchain, memiliki nikai pasar akhir pekan ini sebesar USD 34,61 juta (Rp.570,1 miliar).

Punkcity (PUNK), dirancang untuk digunakan dalam ekosistem game terdesentralisasi Punkcity, memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD 33,03 juta (Rp.544,1 miliar).

Token lainnya termasuk ston (STON) dengan nilai pasar USD 31.86 juta, hypergpt (HGPT) USD 23.52 juta (Rp.387,1 miliar) dan gamee (GMEE) USD 21.47 juta (Rp.353,7 miliar).

Memecoin ton fish (FISH) melengkapi sepuluh besar dengan kapitalisasi pasar USD 19.24 juta (Rp.316,9 miliar). Secara kolektif, sepuluh token ini memiliki nilai total USD 20,51 miliar (Rp.337,8 triliun).

Lima token berikutnya yang diterbitkan di TON semuanya memiliki kapitalisasi pasar mulai dari USD 1 juta hingga USD 5,67 juta.

Selain itu, empat token termasuk BURN, TOGE, PET, dan SHIP memiliki penilaian dalam kisaran enam digit.

Binance Umumkan Integrasi Tether di Jaringan Toncoin

Sebelummnya, Binance, salah satu bursa mata uang kripto terkemuka di dunia, mengumumkan telah mengintegrasikan Tether (USDT) di Jaringan Toncoin. Ini berarti pengguna dapat menyetor dan menarik USDT menggunakan jaringan, menandai tonggak sejarah lain dalam upaya Binance untuk meningkatkan kemampuan multi-rantainya.

Hal ini memberikan penggunanya lebih banyak fleksibilitas dan pilihan untuk transaksi mereka.

Toncoin Network, atau TON (The Open Network) adalah jaringan blockchain terdesentralisasi yang berevolusi dari Telegram Open Network, yang awalnya dikembangkan oleh aplikasi perpesanan Telegram. Setelah serangkaian persoalan hukum, Telegram mundur dari proyek tersebut, yang kemudian dilanjutkan oleh pengembang sumber terbuka.

Awal pekan ini blockchain TON mencatat total nilai terkunci (TVL) yang tinggi pada Senin, mencapai di atas USD 600. Dalam pembaruan terpisah di Jaringan Toncoin, Flipster mengumumkan telah bermitra dengan TON untuk menawarkan deposit melalui USDT.

Melansir Cryptonews, Senin (24/6/2024), TON dirancang untuk menawarkan blockchain berkecepatan tinggi dan efisien. Ini bertujuan untuk memproses jutaan transaksi per detik. Ini dilengkapi teknologi sharding, yang memungkinkannya dipecah dan digabungkan untuk mengakomodasi muatan yang bervariasi, memastikan waktu pemrosesan yang lancar dan cepat.

Mekanisme Konsensus

Jaringan ini memanfaatkan mekanisme konsensus Proof-of-Stake, sehingga meningkatkan keamanan dan efisiensinya dibandingkan dengan sistem Proof-of-Work tradisional.

Integrasi USDT, stablecoin terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, ke dalam jaringan TON memberikan dorongan penting terhadap utilitas jaringan. Kehadiran USDT di TON memungkinkan pengguna memanfaatkan kecepatan transaksi jaringan yang tinggi dan biaya rendah sambil menjaga stabilitas dan likuiditas yang ditawarkan Tether.

Bagi Binance, mengintegrasikan USDT pada jaringan TON sejalan dengan strateginya yang lebih luas untuk mendukung banyak jaringan blockchain, menawarkan beragam pilihan kepada penggunanya untuk mengelola aset digital mereka. Untuk memfasilitasi integrasi baru, Binance mengatakan telah memberi pengguna alamat penyimpanan token khusus untuk USDT di jaringan TON.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |