Pasokan Stablecoin Meningkat Berkat Momentum Pilpres AS 2024

2 days ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Uang mengalir deras ke pasar kripto sejak pemilihan umum Amerika Serikat (AS), salah satunya pada pasokan kripto Stablecoin.

Melansir Coindesk, Kamis (14/11/2024) data dari TradingView menunjukkan, dua stablecoin teratas, USDT (USDT) milik Tether dan USDC (USDC) milik Circle, bersama-sama tumbuh lebih dari USD 5 miliar (Rp.78,7 triliun) selama sepekan sejak 5 November 2024. 

Token USDT yang beredar meningkat sebesar USD 3,8 miliar (Rp.59,8 triliun) selama sepekan terakhir ke rekor baru senilai USD 124 miliar (Rp 1,9 kuadriliun), menurut TradingView. Sementara itu, pasokan USDC tumbuh USD 1,6 miliar menjadi hampir USD 37 miliar (Rp 582,7 triliun).

Perluasan pasokan stablecoin merupakan hal yang menguntungkan bagi aset digital, yang menunjukkan arus masuk modal ke ekosistem kripto.Stablecoin memiliki harga yang terikat pada aset eksternal, terutama pada dolar AS.

Stablecoin juga merupakan sumber likuiditas yang populer untuk perdagangan kripto, yang berfungsi sebagai "bubuk kering" untuk membeli aset di bursa.

"Ada banyak minat yang terpinggirkan dari ritel dan institusi menjelang pemilihan," kata David Shuttleworth, mitra di Anagram, dalam sebuah pesan di platform Telegram.

"Begitu hasilnya keluar, likuiditas dan tekanan sisi beli mulai menumpuk,” bebernya.

Satu metrik yang menggarisbawahi perilaku ini adalah saldo Stablecoin berbasis Ethereum di bursa. Dilaporkan, jumlah Stablecoin di bursa terus menurun menjelang Pilpres AS. Hal ini karena investor mengambil pendekatan tunggu dan lihat", menurut Shuttleworth.

Lonjakan Stablecoin

Kemudian, setelah Pilpres AS, saldo Stablecoin melonjak ke level tertinggi tahunan sebesar USD 41 miliar (Rp.645,7 triliun) dari sekitar USD 36 miliar pada awal November, menurut data on-chain Nansen, karena investor menyetorkan Stablecoin untuk memenuhi permintaan yang terpendam.

Pasokan USDC di jaringan Solana (SOL) tumbuh 14% selama sepekan terakhir menjadi hampir USD 2,9 miliar (Rp.45,6 triliun), menurut data DefiLlama.

Adapun pasokan USDT di blockchain TON (TON) yang juga mencapai rekor baru sebesar USD 1,1 miliar (Rp.17,3 triliun), naik 10% selama periode yang sama saat pengguna terus bereksperimen dengan ekosistem yang sedang berkembang yang berpusat di sekitar aplikasi perpesanan Telegram.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Tether Luncurkan Stablecoin Berbasis Dirham di TON

Sebelumnya, penerbit stablecoin Tether telah mengumumkan bahwa stablecoin yang dipatok dengan dirham Uni Emirat Arab akan diluncurkan di blockchain The Open Network (TON).

Dalam acara TON Gateway yang diadakan di Dubai, Alessandro Giori, manajer kemitraan strategis senior Tether, mengumumkan bahwa stablecoin dirhamnya yang diumumkan awal tahun ini akan diluncurkan di blockchain TON.

Pada 21 Agustus, Tether mengumumkan, mereka bekerja sama dengan Phoenix Group UEA dan Green Acorn Investments untuk meluncurkan stablecoin yang didukung dirham. Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun representasi digital dirham UEA, yang sepenuhnya didukung oleh cadangan likuid berbasis UEA.

Melansir Cointelegraph, Sabtu (2/11/2024), Tether mengatakan bahwa mereka akan memastikan bahwa setiap token yang dipatok dengan dirham yang terikat dengan nilai Dirham Uni Emirat Arab (AED) dan akan memberikan stabilitas dan keyakinan terhadap nilainya.

Pada 19 April, di acara Token2049 di Dubai, CEO Tether Paolo Ardoino, pendiri Telegram Pavel Durov dan CEO The Open Platform Andrew Rogozov mengumumkan bahwa USDT akan diluncurkan di blockchain TON.

Sejak diluncurkan di blockchain, Giori mengatakan bahwa TON adalah blockchain tercepat yang pernah mencapai 1 miliar USDT. Eksekutif tersebut memberi tahu hadirin bahwa USDT di blockchain TON mencapai 1 miliar dalam waktu enam bulan sejak peluncurannya.

Giori mengatakan ada 160.000 transaksi USDT di TON per hari dan 7,6 juta dompet menggunakan USDT di blockchain TON. Ia menambahkan bahwa ada lebih dari 100 platform kripto yang telah mengintegrasikan USDT berdasarkan blockchain TON.

Tersedia pada Platform Aset Digital Fireblocks

Giori juga mengumumkan USDT pada TON juga akan tersedia pada platform aset digital Fireblocks.

“Ini berarti bahwa semua perusahaan yang menggunakan Fireblocks kini memasuki ekosistem, dan semakin banyak orang menggunakan USDT pada TON,” tambah Giori.

Perkembangan baru ini mengikuti keputusan UEA untuk menyetujui kerangka perizinan untuk stablecoin. Pada tanggal 3 Juni, para pemimpin UEA menyetujui penerbitan peraturan untuk mengawasi dan melisensikan stablecoin.

Peraturan baru ini akan memberikan kejelasan regulasi tentang penerbitan, perizinan, dan pengawasan token pembayaran yang didukung dirham.

Pada 18 Oktober, penerbit stablecoin yang berbasis di UEA bernama AED Stablecoin berhasil mendapatkan persetujuan prinsip dari bank sentral UEA.

Jika perusahaan tersebut mendapatkan persetujuan penuh, perusahaan tersebut dapat mengirimkan stablecoin yang dipatok dengan dirham yang diatur di UEA.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |