Gandeng LinkAja, Pintu Genjot Literasi Kripto ke Perkantoran

10 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - PT Pintu Kemana Saja terus mendorong literasi kripto serta teknologi blockchain, di tengah pesatnya minat masyarakat terhadap investasi aset digital. 

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pintu berkolaborasi dengan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) untuk menggelar program goes to office, dengan memperluas edukasi terkait kripto ke area perkantoran

Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin mengungkapkan, pihaknya terus memperluas program edukasi dan literasi aset kripto ke semua kalangan. Salah satunya dengan mengambil inisiatif dengan mengadakan program edukasi dan literasi langsung ke berbagai perusahaan. 

"Kami harap kegiatan ini dapat memberikan perspektif dan pemahaman lebih lanjut mengenai apa itu aset kripto dan teknologi di baliknya," ungkap dia dalam keterangan tertulis.

Mengamini hal tersebut, Chief Executive Officer LinkAja Yogi Rizkian Bahar menyambut baik program Pintu Goes to Office.

"Menurut kami sangat edukatif mengingat diskusi mengenai bitcoin dan aset kripto terus berkembang pesat di publik, apalagi pada generasi muda yang haus akan ilmu dan informasi baru," ujar dia. 

"Kami percaya bahwa kolaborasi ini dapat memperkaya perspektif kami, utamanya dalam menghadapi transformasi digital di industri fintech," dia menambahkan 

Menurut data dari perusahaan crypto Triple-A, jumlah pemilik aset kripto secara global telah mencapai 560 juta orang pada 2024. Sedangkan di Indonesia, data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga tahun 2024, terdapat 22,11 juta investor crypto.

Artinya, tingkat penetrasi aset kripto di Indonesia masih berada di 7 persen dari total populasi. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan adopsi kripto di Indonesia masih sangat besar, menjadikan program edukasi semakin relevan dan dibutuhkan.

Timo meyakini, pemahaman yang baik tentang peluang serta risiko investasi aset kripto akan dapat membantu investor pemula hingga trader pro agar lebih bijak dalam menerapkan strategi investasi. 

"Ke depannya, kami akan terus memperluas program Pintu Goes to Office dan siap berkolaborasi dengan berbagai perusahaan di Indonesia, untuk memberikan edukasi dan literasi aset kripto kepada para pekerja kantor," tuturnya. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Promosi 1

Terungkap, Setengah Lusin Kabinet Trump Punya Bitcoin Nilainya Jutaan Dolar AS

Sebelumnya, seorang CEO perusahaan kripto menyambut baik pemerintahan Trump karena yakin bahwa mereka akan mendukung desentralisasi—dan juga karena beberapa anggota kabinetnya memiliki Bitcoin secara langsung atau tidak langsung.

“Kami hanya ingin membangun bisnis tanpa harus terus waspada kalau-kalau ada orang gila yang ingin menghancurkan kami,” kata CEO Abra, Bill Barhydt, dalam sebuah konferensi teknologi di California pekan ini.

Dalam sebuah pertemuan bersejarah di Gedung Putih yang membahas aset digital, Presiden Donald Trump menegaskan, “Saya berjanji akan menjadikan Amerika sebagai negara superpower Bitcoin dan ibu kota kripto dunia, dan kami mengambil langkah besar untuk mewujudkannya.”

Jika janji ini benar-benar ditepati, dukungan dari para pejabat yang pro-kripto di lingkaran dalam pemerintahannya bisa membantu mewujudkannya. Fortune meninjau laporan keuangan Januari dari anggota kabinet Presiden Donald Trump dan menemukan bahwa enam dari 22 pejabat terdaftar memiliki dompet Bitcoin atau kepemilikan tidak langsung melalui instrumen keuangan lain yang berinvestasi dalam mata uang kripto.

Melansir Fortune International, Sabtu (14/3/2025), Trump juga mengklaim bahwa pemerintah federal saat ini adalah salah satu pemegang Bitcoin terbesar di dunia. Ia bahkan menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk Cadangan Strategis Bitcoin dan Stok Aset Digital AS sehari sebelum pertemuan tersebut.

Perintah ini bertujuan untuk mengatasi “penanganan kripto yang tidak terkoordinasi” karena hingga kini belum ada kebijakan yang jelas mengenai pengelolaannya.

Pasar kripto sempat melonjak setelah kabar bahwa inflasi menurun pada Februari, tetapi sebelumnya mengalami penurunan akibat kekhawatiran terkait tarif, ketidakpastian perdagangan, dan ancaman resesi.

Daftar Pejabat Trump yang Punya Bitcoin

Dari laporan keuangan yang diungkapkan, Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat, Robert Kennedy Jr., memiliki akun Bitcoin Fidelity dengan nilai antara USD 1 juta hingga USD 5 juta. Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran, Russell Vought, mengungkapkan bahwa ia memiliki Bitcoin di dompet Coinbase senilai USD 1.001 hingga USD 15.000, dan menyatakan akan melepasnya.

Direktur Intelijen Nasional, Tulsi Gabbard, melaporkan kepemilikan Bitwise Bitcoin ETF Trust senilai USD 15.001 hingga USD 50.000, serta Bitcoin dengan nilai yang sama; ia juga berencana untuk melepas kepemilikan tersebut. Menteri Pertahanan, Pete Hegseth, mengungkapkan bahwa ia memiliki Bitcoin senilai USD 15.001 hingga USD 50.000.

Dalam laporan keuangan lainnya, Menteri Keuangan, Scott Bessent, terdaftar memiliki iShares Bitcoin Trust ETF dengan nilai USD 250.001 hingga USD 500.000, tetapi dalam perjanjian etikanya, ia menyatakan akan melepasnya dalam waktu 90 hari setelah dikonfirmasi menjabat. Menteri Transportasi, Sean Duffy, melaporkan kepemilikan Bitcoin senilai USD 250.001 hingga USD 500.000, Bitcoin di dompet Gemini dengan nilai yang sama, serta investasi di Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund sebesar USD 50.001 hingga USD 100.000.

Perbedaan Pemerintahan

CEO platform aset digital Abra, Bill Barhydt, dalam konferensi di California pada hari Selasa, membahas perbedaan antara pemerintahan saat ini dengan pemerintahan sebelumnya dalam hal regulasi kripto.

Ia bahkan secara langsung menyebut beberapa anggota kabinet yang memiliki Bitcoin. Menurutnya, di bawah pemerintahan sebelumnya, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) berencana menuntut sejumlah perusahaan kripto atas dugaan pelanggaran regulasi.

“Tindakan tersebut mendorong banyak orang yang awalnya apolitis untuk mendukung pemerintahan ini. Tanpa diketahui publik, saya yakin industri kami adalah salah satu penyumbang terbesar dalam pemilihan mereka demi mengatasi masalah ini,” kata Barhydt. Industri kripto telah menghabiskan jutaan dolar untuk mendukung kampanye Trump dan politisi pro-kripto lainnya. Setelah Trump terpilih, perusahaan-perusahaan kripto juga menyumbang lebih banyak dana untuk pelantikannya. Trump bahkan menunjuk investor modal ventura sekaligus mantan eksekutif PayPal, David Sacks, sebagai "AI dan Crypto Czar".

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |