Liputan6.com, Jakarta - Dogecoin jadi salah satu kripto yang menguat menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS). Hal ini menunjukkan koin meme terkemuka tersebut dapat memperoleh keuntungan signifikan dari kemungkinan kemenangan Donald Trump, terutama dengan keterlibatan Elon Musk.
Data Coinmarketcap menunjukkan pada perdagangan Selasa, 5 November 2024, Dogecoin menguat sekitar 12,33 persen dan diperdagangkan di kisaran USD 0,1685 atau setara Rp 2.655 (asumsi kurs Rp 15.753 per dolar AS).
Dilansir dari Coinmarketcap, Selasa (5/11/2024), beberapa analis menjelaskan beberapa prospek untuk Dogecoin ke depan. Sejumlah analis menunjukkan koin tersebut diposisikan untuk memperoleh keuntungan paling besar jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS.
Analis dan pedagang kripto Satoshi Flipper contohnya, yang memperkirakan jika Trump menang, raja koin meme tersebut dapat naik hingga USD 1,00.
Analis Master Kenobi percaya Dogecoin diposisikan secara strategis sebagai salah satu aset kripto terbaik. Ia juga mengingat inisiatif D.O.G.E milik Elon Musk dan dampaknya pada koin meme, dengan mencatat hal ini akan memiliki efek tidak langsung pada koin tersebut.
Di sisi lain, analis kripto Kevin Capital mengumumkan formasi bullish dalam grafik DOGE menjelang pemilihan umum AS. Ia mencatat golden cross harian dan mingguan untuk koin meme terjadi sebelum kemenangan Trump dan penerapan departemen D.O.G.E.
Menurut data Polymarket, peluang Trump untuk menang meningkat sebelum hasil pemilu diumumkan. Mantan presiden tersebut memiliki peluang 57,7 persen untuk menjadi presiden berikutnya, sementara Kamala Harris memiliki peluang 42,3 persen.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Komentar Elon Musk Bikin Harga Dogecoin Melambung
Sebelumnya, rapat umum kampanye CEO Tesla Elon Musk yang mendukung Donald Trump kembali mendongkrak harga beberapa kripto koin meme, termasuk Dogecoin, mata uang kripto terbesar kedelapan di dunia.
Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (30/10/2024), misalnya, keputusan Musk untuk berbicara tentang Department of Government Efficiency (D.O.G.E) di sebuah rapat umum untuk Trump di Madison Square Garden, New York City, membuat harga koin meme populer Dogecoin melonjak.
Dalam 24 jam terakhir, Dogecoin telah muncul sebagai salah satu aset digital dengan kinerja terbaik di dunia, menikmati peningkatan hampir 15 persen, menurut CoinGecko.
Dogecoin juga telah mengalami perdagangan hampir USD 4 miliar atau setara Rp 3 triliun (asumsi kurs Rp 15.773 per dolar AS) dalam 24 jam terakhir, yang mewakili pertumbuhan hampir 40 persen dalam volume perdagangan harian, menurut CoinMarketCap.
Jika Trump memenangi pemilihan ulang, Musk kemungkinan akan ditunjuk untuk peran kabinet di departemen efisiensi yang diusulkan, yang secara jenaka disingkat menjadi D.O.G.E. oleh miliarder tersebut, sebagai kiasan terhadap mata uang kripto favorit Musk, Dogecoin.
Tahun lalu, Musk berbicara tentang Dogecoin di London CEO Council Summit, mendesak hadirin untuk tidak menganggap komentarnya tentang mata uang kripto tersebut sebagai nasihat pasar.
Ini bukan kali pertama komentar Musk mendorong harga kripto Dogecoin, dalam beberapa kesempatan komentarnya baik secara langsung maupun di media sosial kerap mendorong harga Dogecoin.
Namun ini memicu tuntutan kepada Musk oleh investor Dogecoin yang menuduh miliarder tersebut melakukan manipulasi pasar terhadap koin meme tersebut.
Para investor menduga Musk mendapatkan keuntungan puluhan miliar dolar dari pedagang eceran Dogecoin, sementara pengacara Musk menganggap pernyataan Musk tentang Dogecoin tidak lebih dari sekadar cuitan yang tidak berbahaya dan sering kali konyol.
Elon Musk Menangkan Gugatan Terkait Dugaan Manipulasi Harga Kripto Dogecoin
Sebelumnya, Bos Tesla Inc, Elon Musk telah diputuskan menang oleh pengadilan di Amerika Serikat (AS) terkait gugatan dugaan manipulasi harga Dodgecoin. Pernyataan penggugat dinilai tidak dapat membuktikan klaim tersebut.
Hakim Distrik AS Alvin Hellerstein memutuskan mendukung Elon Musk dan Tesla, menolak klaim yang dibuat oleh sekelompok investor yang tidak puas. Itu terkait gugatan hukum senilai USD 258 miliar yang menuduh Elon Musk dan perusahaannya memanipulasi harga Dogecoin (DOGE), mata uang kripto populer berbasis meme.
Gugatan hukum yang diajukan pada Juni 2022 oleh sekelompok pemegang Dogecoin, menuduh Elon Musk dan perusahaannya menggunakan media sosial dan pernyataan publik untuk menaikkan harga token secara artifisial.
Tindakan Elon Musk dinilai hanya untuk membiarkan harga Dogecoin jatuh setelahnya. Hal ini dinilai menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi para investor tadi.
Penggugat mengklaim cuitan Bos Tesla dan dukungan publik terhadap koin meme tersebut menaikkan harganya lebih dari 36.000 persen selama dua tahun sebelum akhirnya anjlok.
Mengutip Cryptopotato, Minggu (1/9/2024), Hakim Hellerstein menolak tuduhan tersebut, dengan memutuskan pernyataan CEO SpaceX tersebut "bersifat aspiratif" dan merupakan "omong kosong" alih-alih klaim yang dapat ditindaklanjuti.
Hakim juga memutuskan pernyataan tersebut tidak "faktual dan rentan dipalsukan" dan "tidak ada investor yang wajar yang dapat mengandalkannya" sebagai dasar untuk membuat keputusan investasi.
Tolak Penjelasan Penggugat
Para pengadu telah menunjuk beberapa cuitan pria berusia 53 tahun tersebut sebagai bukti misrepresentasi material, termasuk pernyataan Elon Musk soal ia akan menjadi "CEO resmi Dogecoin" dan klaimnya ia mungkin akan menempatkan "Dogecoin sungguhan" pada roket SpaceX dan menerbangkannya ke bulan.
Para investor juga menuduh miliarder teknologi dan perusahaan mobil listriknya berpartisipasi dalam skema "pump and dump" dengan koin meme tersebut. Namun, hakim menemukan mereka gagal memberikan penjelasan yang jelas dan masuk akal tentang bagaimana keduanya terlibat dalam situasi seperti itu.
"Tidak mungkin untuk memahami tuduhan yang menjadi dasar kesimpulan penggugat tentang manipulasi pasar," tulis Hellerstein dalam keputusannya.
Regulator Prancis Mulai Buka Pendaftaran untuk Perusahaan Kripto
Sebelumnya, Otoritas regulasi keuangan Prancis (AMF) telah mulai menerima aplikasi untuk otorisasi sebagai penyedia layanan aset kripto berdasarkan Regulasi Pasar Aset Kripto Eropa (MiCA).
Dilansir dari Bitcoin.com, Rabu (28/8/2024), regulasi ini mengamanatkan otorisasi sebelumnya bagi pelaku pasar yang menawarkan layanan aset kripto di UE, dengan kepatuhan ketat terhadap aturan anti pencucian uang, keamanan siber, dan tata kelola.
Peraturan tersebut mencakup 10 layanan khusus, termasuk penyimpanan dan administrasi aset kripto, pengoperasian platform perdagangan, pertukaran aset kripto, dan penyediaan saran serta manajemen portofolio.
Selain itu, penyedia layanan harus mematuhi aturan ketat terkait anti pencucian uang, keamanan siber, dan tata kelola, di antara area lainnya.
Selama masa transisi yang berakhir pada 30 Juni 2026, penyedia Prancis yang ada dapat melanjutkan aktivitas mereka tanpa paspor Eropa tetapi harus mendapatkan otorisasi MiCA untuk beroperasi setelah Juli 2026.
Regulator Prancis menekankan persyaratan MiCA lebih ketat daripada persyaratan dalam undang-undang Prancis untuk Penyedia Layanan Aset Digital (DASP). AMF menekankan:
Persyaratan yang ditetapkan oleh legislator Eropa untuk otorisasi MiCA lebih ketat daripada yang ditetapkan dalam undang-undang Prancis terkait pendaftaran DASP yang ditingkatkan, dan bahkan lebih ketat lagi terkait pendaftaran DASP yang sederhana.