Liputan6.com, Jakarta - Di balik kesuksesan para pebisnis hebat, terdapat satu benang merah yang sama, yakni kepribadian yang kuat dan terasah. Tak hanya soal strategi bisnis, kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) juga menjadi salah satu senjata utama untuk memenangkan hati klien dan membawakan presentasi yang memikat.
Tapi, seperti apa sebenarnya kepribadian yang dimiliki oleh pebisnis cerdas? Melansir dari Ultimate Academy, Jumat (23/5/2025), terdapat sejumlah karakter penting yang dapat dijadikan inspirasi, terutama bagi mereka yang ingin tampil percaya diri dan profesional di dunia kerja maupun bisnis.
1. Optimisme
Sikap optimis membuat seorang pebisnis melihat setiap tantangan sebagai peluang untuk tumbuh. Dalam konteks public speaking, optimisme ini tercermin dalam gaya komunikasi yang positif dan membangun, membuat audiens merasa terinspirasi, bukan terintimidasi.
Optimisme juga menjadikan seseorang lebih tahan banting secara mental. Saat mengalami kegagalan atau kritik, mereka bisa bangkit lebih cepat dan kembali mencoba dengan semangat yang sama.
6 Arti Warna Lipstik Ini Cerminkan Kepribadian Penggunanya
2. Disiplin
Disiplin bukan soal jam bangun pagi semata. Ini tentang kemampuan mengatur diri, bekerja secara konsisten, dan menolak godaan yang bisa mengalihkan dari tujuan besar.
Pebisnis yang disiplin akan lebih mudah menjaga reputasi dan kredibilitas. Mereka dikenal sebagai orang yang bisa diandalkan, tepat waktu, dan memiliki integritas tinggi, karakter penting dalam membangun hubungan jangka panjang dengan klien maupun mitra bisnis.
3. Kegigihan
Setiap pebisnis besar pernah mengalami kegagalan, bahkan berkali-kali. Namun, yang membedakan mereka adalah kemampuan untuk terus maju.
Kegigihan atau perseverance adalah karakter yang menjadikan seseorang mampu melewati berbagai fase sulit dan tetap bertahan hingga mencapai tujuan.
Kegigihan ini juga terlihat saat seorang pebisnis menghadapi audiens yang sulit diyakinkan. Alih-alih menyerah, mereka akan terus mencari pendekatan terbaik untuk menyesuaikan pesan dengan kebutuhan audiens.
4. Rasa Ingin Tahu
Dunia bisnis terus berkembang. Teknologi berubah, tren konsumen bergeser, dan kompetitor selalu siap melaju. Di tengah kondisi ini, pebisnis yang memiliki rasa ingin tahu tinggi akan lebih cepat beradaptasi.
Rasa ingin tahu mendorong mereka untuk terus belajar, entah itu dari buku, pelatihan, mentor, atau bahkan dari pengalaman gagal. Dalam presentasi, mereka bisa menyajikan wawasan yang segar dan relevan karena selalu memperkaya diri dengan informasi baru.
5. Memiliki Passion
Seseorang yang memiliki passion atau hasrat yang tinggi terhadap bidang yang digelutinya akan menyambut hari-hari dengan semangat luar biasa. Energi ini bukan hanya menular ke tim, tapi juga terasa saat mereka berbicara di depan publik.
Presentasi dari orang yang penuh semangat akan selalu terasa lebih hidup dan membekas di benak audiens.
Passion membuat seorang pebisnis mampu bertahan menghadapi kegagalan. Mereka tidak cepat menyerah saat menghadapi rintangan karena mereka mencintai prosesnya. Ini menjadi salah satu modal utama dalam membangun karier jangka panjang yang sukses.
6. Percaya Diri
Kepercayaan diri bukan hanya tentang berani berbicara, tapi tentang keyakinan mendalam akan kemampuan dan visi yang dimiliki. Seorang pebisnis yang percaya diri akan lebih mudah meyakinkan orang lain bahwa idenya layak didukung.
Presentasi yang disampaikan dengan penuh keyakinan akan memberikan kesan kuat bahwa Anda tahu apa yang Anda lakukan.
Rasa percaya diri juga mendorong seseorang untuk berani mencoba hal baru, mengambil risiko, dan berdiri teguh atas pendapatnya, tiga hal yang sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang terus berubah.
7. Fokus
Dalam dunia yang penuh distraksi seperti sekarang, fokus adalah kekuatan super. Pebisnis sukses tahu mana yang penting dan mana yang bisa ditunda. Mereka mampu menyusun prioritas dan menjalankan rencana dengan konsisten.
Fokus juga tercermin dalam cara mereka mempresentasikan ide, tidak bertele-tele, langsung pada inti, dan mampu mempertahankan perhatian audiens dari awal hingga akhir.