7 Penyebab Mimpi Buruk Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

3 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Mimpi buruk menjadi pengalaman tidur yang menakutkan dan sering kali meninggalkan perasaan cemas, sedih, bahkan marah setelah terbangun. Meski umum terjadi, terutama pada anak-anak usia tiga hingga tahun tahun, ternyata satu dari dua orang dewasa juga pernah mengalaminya.

Secara umum, mimpi buruk tergolong normal. Namun, jika terjadi secara berulang dan mulai mengganggu pola tidur hingga aktivitas sehari-hari, kondisi ini perlu diwaspadai.

Bagaimana Mimpi Buruk Bisa Terjadi?

Dilansir dari Verywell Health, Sabtu (17/5/2025), mimpi terjadi saat tubuh memasuki fase tidur REM (Rapid Eye Movement), yaitu sekitar 70 hingga 90 menit setelah tertidur. Pada fase ini, otak menjadi sangat aktif, sementara tubuh mengalami kelumpuhan sementara agar kita tidak “bertindak” sesuai isi mimpi.

Namun, apa yang menyebabkan mimpi buruk muncul secara terus-menerus?

Penyebab Mimpi Buruk 

1. Stres dan Kecemasan

Tekanan emosional yang tak tersalurkan dapat memicu mimpi buruk. Studi menunjukkan, stres berat bahkan sejak masa kecil bisa menyebabkan mimpi buruk berulang saat dewasa.

Orang dewasa pada umumnya membutuhkan waktu tidur 7-8 jam pada malam harı untuk mendapatkan kondisi tubuh yang fit. Namun, tak sedikit orang mengalami gangguan susah tidur di malam harı.

2. Gangguan Tidur

Kondisi seperti sleep apnea, insomnia, atau narkolepsi dapat mengganggu kualitas tidur dan memicu mimpi buruk lebih sering.

3. PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder)

Sekitar 71% penderita PTSD mengalami mimpi buruk berulang yang berisi kilas balik peristiwa traumatis.

4. Efek Penarikan Alkohol

Mimpi buruk sering kali muncul selama proses detoksifikasi dari alkohol, terutama pada minggu-minggu awal.

5. Penggunaan Obat Tertentu

Obat-obatan seperti antidepresan, penenang, dan pengobatan penyakit tertentu seperti Parkinson bisa menyebabkan efek samping berupa mimpi buruk.

6. Konten Menakutkan Sebelum Tidur

Menonton film horor atau membaca cerita seram sebelum tidur juga bisa “terbawa” ke dalam mimpi.

7. Masalah Kesehatan Mental

Depresi, gangguan kecemasan, dan beberapa penyakit kronis seperti jantung dan kanker bisa meningkatkan risiko mimpi buruk.

Jika mimpi buruk berlangsung lama dan mulai mengganggu aktivitas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan mental.

Cara Mengatasi Mimpi Buruk

Meskipun tidak selalu membutuhkan perawatan medis, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi frekuensi mimpi buruk:

  • Rutin berolahraga minimal tiga kali seminggu.

  • Kurangi konsumsi kafein dan alkohol, terutama menjelang tidur.

  • Hindari penggunaan obat penenang tanpa resep dokter.

  • Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga sebelum tidur.

  • Jaga jadwal tidur yang konsisten setiap hari.

  • Batasi tidur siang maksimal 30 menit.

  • Hindari penggunaan ponsel dan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.

  • Ciptakan suasana kamar yang nyaman: suhu sejuk, pencahayaan redup, dan minim suara bising.

Dengan gaya hidup sehat dan pengelolaan stres yang baik, Anda bisa kembali menikmati tidur malam yang nyenyak—bebas dari mimpi buruk.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |