Liputan6.com, Jakarta - Gelombang penutupan telah melanda bursa kripto Korea Selatan. Sejumlah perusahaan kripto keluar dari pasar Korea Selatan imbas ketidakpastian kepatuhan terhadap peraturan dan kendala dengan akses perbankan.
Mengutip Cryptonews, Minggu (16/2/2025), laporan pada 7 Februari dari Finance Intelligent Unit (FIU) mengungkapkan bahwa hanya ada 31 perusahaan perdagangan kripto yang terdaftar di Korea Selatan.
Angka tersebut menandai penurunan lebih dari 26% dari 42 tahun lalu, menurut laporan surat kabar asal Korea Selatan, Dailian.
Perusahaan yang dihapus dari daftar tersebut termasuk GDAC, ProBit, Huobi Korea, dan Bitrade, dan beberapa lainnya. Laporan itu juga menyebut, sebagian besar bursa yang meninggalkan pasar Korea Selatan adalah platform token-only tanpa dukungan fiat, yang menghadapi kesulitan untuk tetap menjalankan bisnis.
Selain kendala bisnis, banyak platform kripto di Korea Selatan yang gagal memperbarui pendaftaran mereka, sehingga menyebabkan pengunduran dari daftar negara
Bursa khusus token, yang tidak memiliki rekening bank dengan nama asli, telah bermasalah selama beberapa waktu. Tanpa opsi perdagangan fiat seperti dolar AS atau won Korea juga kesulitan menarik pengguna.
“Lebih dari 90% bursa ini mengalami erosi modal total tahun lalu,” ungkap FIU.
Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa jumlah bursa kripto di Korea Selatan mungkin akan terus turun karena beberapa perusahaan yang masih ada dalam daftar telah mengumumkan rencana untuk keluar, sementara yang lain mengalihkan fokus ke pasar luar negeri karena ketidakpastian peraturan.
Transaksi Kripto Indonesia Rp 650 Triliun, Indodax Kuasai 20%
Sementara itu, industri kripto Indonesia mengalami pertumbuhan luar biasa di 2024. Tercatat, total transaksi kripto Indonesia sentuh Rp 650,61 triliun. Angka ini naik hampir empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 149,25 triliun.
Indodax mencatatkan volume transaksi tertinggi, dengan total mencapai sekitar Rp 133 triliun selama 2024, yang menyumbang sekitar 20,5% dari total transaksi nasional. Keberhasilan ini menjadi indikator kuat bahwa sektor kripto di Indonesia telah mendapatkan kepercayaan luas dari para investor, baik individu maupun institusi.
CEO Indodax Oscar Darmawan menilaim pertumbuhan transaksi kripto ini menunjukkan bahwa aset kripto telah berkembang menjadi pilihan investasi yang semakin dipercaya.
"Kami melihat pertumbuhan ini sebagai sinyal positif bahwa masyarakat semakin memahami potensi aset kripto sebagai alternatif investasi yang menarik," ujar Oscar dalam keterangan tertulis, Senin (3/2/2025).
Di sisi lain, Oscar juga menekankan pentingnya kebijakan yang lebih mendukung industri kripto, termasuk penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas transaksi aset kripto. Menurutnya, kebijakan ini akan mendorong volume transaksi yang lebih besar dan berpotensi meningkatkan penerimaan pajak negara dua hingga tiga kali lipat dari angka saat ini.
"Dengan menghapus PPN pada kripto, transaksi di Indonesia akan berkembang pesat, memungkinkan masyarakat berinvestasi dan bertransaksi dengan lebih leluasa, yang pada akhirnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital berbasis aset kripto," ujar Oscar.
Penguatan Regulasi
Lebih lanjut, Oscar membandingkan aset kripto dengan instrumen keuangan lain yang berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan umumnya tidak dikenakan PPN. "Kami berharap kripto mendapatkan perlakuan serupa agar industri ini bisa berkembang lebih pesat dan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas bagi Indonesia," tegasnya.
Selain itu, faktor-faktor eksternal, seperti lonjakan harga Bitcoin dan aset digital lainnya, turut memperkuat daya tarik sektor kripto. Fluktuasi harga yang dinamis selama tahun 2024 menarik lebih banyak investor yang ingin memanfaatkan volatilitas pasar untuk mendapatkan keuntungan.
Adopsi aset digital oleh perusahaan besar dan institusi keuangan global juga memainkan peran penting dalam mendorong kepercayaan masyarakat terhadap kripto sebagai aset yang sah dan menguntungkan.
Oscar Darmawan menambahkan bahwa penguatan regulasi menjadi elemen kunci dalam mempercepat perkembangan kripto di Indonesia.
"Regulasi yang jelas dan terstruktur memberikan rasa aman bagi para investor dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan industri ini. Kami selalu berkomitmen untuk mematuhi peraturan yang ada dan terus mendukung pengembangan regulasi yang mendukung ekosistem kripto," tambah Oscar.
Keamanan Transaksi
Keamanan transaksi menjadi prioritas utama dalam industri ini. Sebagai platform utama di pasar kripto Indonesia, INDODAX terus berinovasi untuk menyediakan sistem keamanan terpercaya.
"Keamanan adalah kunci dalam perdagangan aset digital. Kami percaya dengan memberikan pengalaman yang aman dan transparan, kami dapat memperkuat kepercayaan pengguna," ujar Oscar Darmawan.
Selain pertumbuhan signifikan dalam volume transaksi, semakin banyaknya perusahaan dan institusi yang bergabung dalam pasar kripto turut mendorong peningkatan adopsi. Ini menunjukkan bahwa sektor ini semakin diterima sebagai bagian dari ekosistem ekonomi digital yang lebih luas.
Pemerintah Indonesia juga terus berupaya memberikan kepastian hukum bagi pelaku industri, yang pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap pasar.