Tips Mendidik Anak Agar Patuh Secara Efektif, Lakukan Tanpa Kekerasan

4 weeks ago 16

Liputan6.com, Jakarta Siapa orangtua yang tidak menginginkan anaknya patuh dan mengikuti perintah tanpa banyak bertanya? Keinginan ini adalah harapan umum banyak orangtua, namun mencapai tahap di mana anak menjadi penurut tidaklah mudah. Hal ini memerlukan kesabaran, kasih sayang, dan pendekatan yang tepat.

Saat orangtua menghadapi kondisi di mana anak enggan mendengarkan, perasaan frustrasi sering kali muncul. Namun, penting untuk diingat bahwa kekerasan fisik bukanlah jalan keluar. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology menunjukkan bahwa anak yang mengalami kekerasan fisik dapat mengalami dampak negatif pada perkembangan mereka.

Untuk mendidik anak agar lebih patuh, ada banyak cara efektif yang bisa diterapkan tanpa kekerasan. Perlu diingat bahwa setiap anak merespons arahan orangtua dengan cara yang berbeda. Berikut adalah tiga metode sederhana yang dapat membantu anak menjadi lebih patuh.

Gunakan Bahasa yang Halus

Untuk mendapatkan hasil yang instan, banyak orangtua menggunakan suara keras, teriakan, dan ancaman. Namun, cara ini dapat merusak mental anak dan membuat mereka lebih keras kepala. Dilansir oleh Triumphantlearning.com, mendidik anak agar penurut tidak memerlukan teriakan atau ancaman. Sebaliknya, gunakan suara yang halus dan singkat agar anak mudah memahami.

Kunci utama dalam mendidik anak adalah konsistensi. Ajari mereka untuk memahami permintaan Anda dengan menggunakan bahasa yang singkat dan jelas. Misalnya, jika Anda meminta anak untuk membereskan mainannya, gunakan kalimat yang jelas dan konsisten. Berikan konsekuensi jika mereka tidak menurut, tetapi hindari mengulang permintaan Anda berkali-kali. Ini akan mengajarkan anak untuk mendengarkan sejak pertama kali.

Dorong Anak untuk Mengakui Instruksi

Anak-anak sering kali menunda-nunda pekerjaan yang diminta, baik itu pekerjaan rumah dari sekolah atau tugas sehari-hari. Solusi yang tepat adalah kembali ke poin penggunaan bahasa yang halus dan singkat. Tunggu hingga mereka merespons dengan mengakui instruksi, seperti "Ya, Bu" atau "Oke, Bu, saya akan melakukannya.

Buat peraturan yang sesuai dan disetujui oleh seluruh keluarga. Pastikan peraturan tersebut memberikan dampak positif bagi pertumbuhan anak. Contohnya, batasi penggunaan teknologi, tentukan jam tidur, dan bagi tugas rumah tangga. Konsisten dalam menerapkan peraturan dan berikan konsekuensi alami jika anak tidak mematuhi, seperti merasa lapar saat jam makan jika tidak membawa bekal.

Jadi Role Model

Anak selalu meniru apa yang mereka lihat dari orangtua. Jika Anda menginginkan anak yang patuh, pastikan Anda memberikan contoh yang baik. Misalnya, jika ada peraturan rumah tangga, ikut serta dalam menjalankan peraturan tersebut. Anak akan lebih mudah mengikuti aturan jika mereka melihat orangtua juga melakukannya.

Selain memberikan contoh, penting untuk menghargai usaha anak. Berikan dukungan atau apresiasi ketika mereka melakukan sesuatu dengan baik, seperti "Wah, kerja bagus!" atau "Terima kasih karena mengikuti aturan." Lingkungan yang positif akan membuat anak merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk menurut.

Mengapa penting menggunakan bahasa yang halus kepada anak?

Menggunakan bahasa yang halus membantu anak lebih mudah memahami dan tidak merusak mental mereka.

Bagaimana cara mengatasi anak yang suka menunda-nunda tugas?

Gunakan bahasa yang halus dan singkat, dan pastikan anak mengakui instruksi dengan mengatakan "Ya" atau "Oke."

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |