Liputan6.com, Jakarta - Co-founder Binance, Changpeng Zhao (CZ), berjanji akan menyumbangkan masing-masing 500 BNB ke Myanmar dan Thailand setelah gempa dahsyat mengguncang kedua negara tersebut.
Menurut CZ, dana tersebut ditujukan sebagai bantuan untuk meringankan dampak gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang terjadi pada 28 Maret. Menurut laporan, gempa terjadi pada 28 Maret sekitar pukul 13:20 waktu setempat, dengan pusat gempa sekitar 16 km dari Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.
Krisis kemanusiaan di negara tersebut semakin parah, dengan laporan yang menyebutkan jumlah korban tewas telah mencapai 144 orang, sekitar 700 orang terluka, dan banyak bangunan hancur. Besarnya kerusakan akibat gempa ini mendorong seruan untuk bantuan internasional.
Setelah gempa, pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, meminta bantuan dari berbagai negara untuk mendukung upaya penyelamatan dan bantuan kemanusiaan. Sementara tim penyelamat masih bekerja di lapangan, CZ menyampaikan belasungkawa dan niatnya untuk berdonasi melalui akun X (Twitter)-nya.
Dalam unggahannya, CZ mengumumkan akan menyumbangkan masing-masing 500 BNB untuk Myanmar dan Thailand. Ia juga meminta saran dari 10 juta pengikutnya mengenai cara terbaik untuk menyalurkan dana tersebut secara transparan.
"Saya akan menyumbangkan masing-masing 500 BNB untuk Myanmar dan Thailand. Apakah ada sistem donasi on-chain transparan dengan DID? Jika tidak, saya akan mengandalkan @Binance dan @Binance_TH_ untuk menyalurkan dana ini," tulis CZ, dikutip dari Cryptopolitan, Sabtu (29/3/2025).
Beberapa pengikutnya memberikan masukan tentang cara terbaik mengirimkan bantuan. Ada yang mendukung penggunaan sistem DID yang transparan untuk akuntabilitas, sementara yang lain menyarankan Binance sebagai penyalur dana karena sudah terpercaya.
Seorang pengguna menulis: "Ini sangat dermawan, hormat! Jika ada sistem berbasis DID yang transparan, itu akan sangat baik untuk akuntabilitas. Jika tidak, mempercayakan distribusi ke Binance juga ide yang bagus. Terima kasih telah mendukung rakyat Myanmar dan Thailand!".
Bukan Pertama Kali
Ini bukan pertama kalinya CZ memberikan donasi kepada korban bencana. Sebelumnya, ia pernah menyumbangkan USD 100 ribu, sekitar 150 BNB untuk korban penipuan proyek kripto Libra yang didukung oleh Presiden Argentina, Javier Milei. Situasi darurat seperti ini menyoroti manfaat aset digital dalam bantuan kemanusiaan.
Selain transaksi lintas batas yang cepat dan biaya rendah, penggunaan kripto memungkinkan bantuan dapat segera disalurkan tanpa hambatan birokrasi. Gempa yang melanda Turki dan Suriah pada Februari 2023 juga menunjukkan bagaimana kripto dapat digunakan untuk bantuan kemanusiaan.
Seorang filantropis, Haluk Levent, memimpin donasi kripto bagi para korban gempa di kedua negara tersebut. Organisasi seperti The Giving Block juga telah mengumpulkan dana untuk berbagai inisiatif bantuan bencana, termasuk lebih dari USD 1 juta bagi korban kebakaran hutan di Maui pada 2023 dan korban kebakaran di California sejak Januari 2023.
Saat keuangan global terus berkembang, integrasi aset digital ke dalam sistem keuangan tradisional bisa semakin membantu upaya kemanusiaan. Dengan kemitraan yang kredibel, sektor kripto dapat mempercepat penyaluran dana dan membantu korban bencana dengan lebih efektif.
Perusahaan Kripto Keluarga Trump Dikabarkan Jalin Pembicaraan dengan Binance
Sebelumnya, World Liberty Financial Inc, perusahaan kripto yang terkait dengan keluarga Donald Trump, dikabarkan telah menjalin pembicaraan bisnis dengan Binance Holdings Ltd., bursa aset digital terbesar di dunia.
Namun, Binance sendiri masih menghadapi kontroversi hukum terkait kegagalannya dalam mencegah aktivitas ilegal di platformnya.
Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (14/3/2025), menurut empat sumber yang mengetahui diskusi ini, pembicaraan tersebut masih bersifat rahasia.
Belum jelas sejauh mana pembicaraan ini berkembang atau apakah akan menghasilkan kesepakatan nyata. Dua dari sumber tersebut mengungkapkan diskusi melibatkan kemungkinan pengembangan stablecoin berbasis dolar oleh Binance untuk World Liberty.
Stablecoin ini mulai dipromosikan oleh Donald Trump dan putra-putranya sejak September 2024. Berdasarkan dokumen pendiriannya, keluarga Trump memperoleh tiga perempat dari pendapatan bersih World Liberty.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Potensi Akuisisi Binance.US oleh Keluarga Trump?
Menurut laporan Wall Street Journal, perwakilan keluarga Trump juga dikabarkan berdiskusi dengan Binance mengenai kemungkinan pengambilalihan saham di Binance.US.
Namun, pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ), membantah keterlibatannya dalam kesepakatan tersebut. Dalam sebuah unggahan di X pada Kamis.
"Saya tidak mengadakan diskusi terkait kesepakatan Binance.US dengan siapa pun dan tidak memiliki hubungan bisnis dengan World Liberty,” kata Zhao.
Meskipun demikian, ia tidak memberikan komentar lebih lanjut mengenai kemungkinan pembicaraan lain yang melibatkan Binance dan World Liberty.
CZ Hadapi Berbagai Masalah Hukum
Pada 2023, ia mengaku bersalah atas kegagalan Binance dalam mencegah aktivitas pencucian uang yang melibatkan kelompok kriminal dan organisasi teroris, termasuk Hamas.
Ia dihukum empat bulan tahanan rumah dan Binance harus membayar denda sebesar USD 4,3 miliar. Kini, laporan Wall Street Journal menyebut bahwa CZ sedang mencari pengampunan dari pemerintahan Trump.
Pertemuan di Abu Dhabi dan Implikasi Politik
Tiga bulan setelah dibebaskan dari tahanan rumah, CZ bertemu dengan Steve Witkoff, salah satu pendiri World Liberty, di konferensi Bitcoin MENA 2024 di Abu Dhabi. Witkoff, yang juga merupakan utusan presiden untuk Timur Tengah, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.
Tidak jelas apa yang dibahas dalam pertemuan Desember tersebut, tetapi sumber-sumber menyatakan komunikasi antara Binance dan World Liberty terus berlanjut sejak saat itu. Gedung Putih sendiri membantah terlibat dalam diskusi terkait pengampunan untuk CZ.
Jika Binance dan keluarga Trump benar-benar menjalin kesepakatan, ini akan semakin memperkuat hubungan mereka dengan industri kripto, terutama di tengah perubahan kebijakan regulasi di bawah pemerintahan Trump.
Sejak Trump kembali mencalonkan diri, regulasi terkait aset digital telah menjadi sorotan, dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) menunda beberapa tindakan hukum terhadap perusahaan kripto, termasuk gugatan terhadap Binance dan CZ.
Trump sendiri sempat menyebut Bitcoin sebagai "penipuan" pada 2021. Namun, dalam kampanye presiden terbarunya, ia justru berbalik arah dan menyatakan ingin menjadikan AS sebagai "ibu kota kripto dunia."
Beberapa minggu setelah konferensi Bitcoin di Nashville pada Juli 2024, Trump dan putra-putranya mulai aktif mempromosikan World Liberty, yang diklaim sedang berkembang pesat.