CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2025 22:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi buka suara soal teror bom ke tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Pras mengatakan pemerintah juga memberikan atensi yang ditindaklanjuti dengan pengecekan di lapangan dari para petugas. Presiden Prabowo Subianto juga telah beri arahan ke BIN, BNPT, hingga Polri terkait isu itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mengatakan tidak ditemukan bom yang dimaksud dalam ancaman yang diberikan.
"Pasti, dan sudah. Tapi kan tidak perlu kami sampaikan," kata Pras di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/10).
"Dan ternyata dari hasil pengecekan kan itu tidak ditemukan," ucapnya.
Ia pun berharap tak ada lagi pihak tak bertanggung jawab yang menyebarkan kabar hoaks dalam kasus seperti itu.
"Apalagi lokasinya tempat pendidikan, itu kan sangat-sangat sensitif," ujar dia.
Hal tersebut disampaikan setelah tiga sekolah internasional di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Utara menjadi sasaran teror ancaman bom oleh orang tak dikenal.
Di Tangsel, teror bom itu menyasar Sekolah Mentari Intercultural School dan Jakarta Nanyang School. Sementara di Jakut, ancaman teror bom itu menyasar ke North Jakarta Intercultural School (NJIS) yang berlokasi di Kelapa Gading.
Polisi langsung bergerak usai menerima laporan soal ancaman teror itu. Dari hasil pemeriksaan dan penyisiran, polisi memastikan tidak ditemukan ada bahan peledak di tiga sekolah tersebut.
Aksi teror bom ke tiga sekolah itu memiliki kesamaan, yakni pelaku meminta uang tebusan senilai US$30 ribu. Isi pesan yang dikirim pelaku ke masing-masing sekolah pun serupa.
(mnf/chri)