Kenapa Kue Kering Selalu Ada Saat Lebaran? Ini Alasannya

2 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Lebaran Idul Fitri menjadi salah satu momen yang paling dinantikan oleh umat Muslim. Setelah sebulan penuh berpuasa, hari kemenangan akhirnya datang, membawa kebahagiaan dan suka cita.

Selain menjadi waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara, Lebaran juga identik dengan berbagai hidangan lezat, salah satunya adalah kue kering.

Tidak bisa dipungkiri, kue kering menjadi suguhan yang hampir selalu ada di meja setiap rumah saat perayaan Lebaran. Ada berbagai jenis kue kering yang disajikan, mulai dari nastar, kastengel.

Lalu, mengapa kue kering begitu identik dengan Lebaran? Berikut beberapa alasan yang membuat kue kering menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Hari Raya Idul Fitri.

1. Menciptakan Kehangatan di Rumah

Lebaran tidak hanya soal makanan, tetapi juga soal kebersamaan. Menyiapkan kue kering bersama keluarga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan mempererat ikatan keluarga.

Proses pembuatan kue kering yang melibatkan anggota keluarga tentunya menghadirkan kehangatan tersendiri.

Bayangkan bagaimana menyantap kue kering hasil karya bersama saat berkumpul dengan keluarga besar. Suasana kehangatan itu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Lebaran.

Itulah beberapa alasan mengapa kue kering selalu hadir dalam Hari Raya Idul Fitri. Tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan, silaturahmi, dan kehangatan di hari yang penuh kemenangan.

Menemani silaturahmi, menu-menu makanan tanpa santan berikut layak dihidangkan.

Promosi 1

2. Mempererat Tali Silaturahmi

Lebaran adalah waktu yang sangat spesial, biasanya dihabiskan untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat yang jarang ditemui. Salah satu cara untuk menjamu tamu adalah dengan menyajikan hidangan lezat, termasuk kue kering.

Tradisi menyajikan kue kering saat Lebaran dimulai pada awal abad ke-20. Pada masa itu, orang Eropa memberikan kue kering kepada pribumi yang merayakan Lebaran, dan sebaliknya, warga pribumi mengirimkan makanan kepada orang Eropa pada saat Natal.

3. Kue Kering Sebagai Simbol Perayaan

Kue kering sudah lama menjadi simbol perayaan di berbagai budaya, termasuk Indonesia. Beberapa jenis kue kering, seperti nastar dan kastengel, memang sangat populer saat Lebaran.

Menariknya, kue-kue tersebut dibawa masuk oleh orang Belanda yang membawanya sebagai hidangan pada setiap momen perayaan. Tradisi ini terus berkembang hingga akhirnya menjadi kebiasaan yang melekat di masyarakat Indonesia.

Tidak hanya pada Lebaran, kue kering juga sering disajikan saat perayaan lainnya, seperti Natal dan Tahun Baru.

4. Kue Kering Tahan Lama dan Praktis

Ada alasan mengapa kue kering menjadi pilihan utama saat Lebaran. Kue kering, yang dapat disimpan dalam wadah kedap udara, cukup awet dan tahan lama, sehingga cocok dijadikan suguhan saat tamu datang.

Sejarah mencatat bahwa kue kering pertama kali hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan. Namun, pada abad ke-14, kudapan ini mulai menyebar ke seluruh dunia dan mulai dinikmati oleh rakyat biasa.

Kue kering pun menjadi pilihan praktis karena bisa disimpan dalam waktu yang lama, membuatnya cocok dijadikan hidangan tamu atau bekal perjalanan.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |