Liputan6.com, Jakarta Kopi kunyit menawarkan berbagai manfaat kesehatan potensial seperti mengurangi peradangan, menghilangkan rasa sakit, dan mendukung kesehatan jantung. Kopi ini juga dapat membantu dalam manajemen berat badan, peningkatan suasana hati, dan pencernaan. Meskipun kunyit dan kopi terkenal akan sifat antioksidan dan anti-inflamasinya, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya efek dari menggabungkan keduanya.
Kopi kunyit adalah minuman yang dibuat dengan menambahkan kunyit ke dalam kopi. Meskipun penelitian tentang minuman itu sendiri terbatas, kedua bahan tersebut memiliki manfaat kesehatan yang telah diteliti dengan baik.
Kopi kaya akan antioksidan dan dapat meningkatkan fokus dan tingkat energi. Kunyit mengandung kurkumin, senyawa dengan sifat anti-inflamasi yang kuat.
Menggabungkan keduanya dapat bermanfaat untuk nyeri sendi, kesehatan jantung, dan manajemen berat badan. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya manfaat potensialnya. Berikut ini beberapa manfaat mengonsumsi kopi kunyit seperti dihimpun dari Health.
1. Mengurangi Peradangan
Kurkumin, senyawa aktif utama dalam kunyit, memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Peradangan adalah bagian normal dari pertahanan alami tubuh Anda terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis (jangka panjang) dapat merusak sel-sel sehat, meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, diabetes, penyakit Alzheimer, dan kondisi kesehatan lainnya.
Penelitian menunjukkan bahwa kurkumin mungkin sangat bermanfaat untuk penyakit yang berhubungan dengan peradangan, termasuk penyakit iritasi usus (IBD), radang sendi, aterosklerosis (pengerasan arteri), dan depresi.
2. Pereda Nyeri
Kopi kunyit dapat membantu mengurangi nyeri yang disebabkan oleh peradangan. Penelitian menunjukkan bahwa kunyit mungkin sama efektifnya dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dalam mengurangi nyeri dan peradangan. Data juga menunjukkan kunyit dapat mengurangi nyeri dan rentang gerak pada orang dengan osteoartritis lutut.
Kurkumin juga telah terbukti membantu mengurangi nyeri otot setelah berolahraga, yang berpotensi meningkatkan pemulihan pascaolahraga dan performa atletik.
Beredar di media sosial pesan berantai cara menghadapi serangan jantung dengan batuk berulang-ulang. Lalu benarkah postingan yang mengklaim cara menghadapi serangan jantung adalah dengan batuk berulang-ulang?
3. Mengandung Senyawa Antioksidan
Kopi dan kunyit menawarkan berbagai antioksidan, senyawa yang menetralkan molekul berbahaya untuk mencegah kerusakan sel dan penyakit. Tinjauan atas penelitian menemukan bahwa antioksidan dalam kunyit, terutama kurkumin, secara signifikan meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh dan mengurangi stres oksidatif.
Stres oksidatif terjadi ketika terdapat lebih banyak radikal bebas daripada antioksidan dalam tubuh. Seiring waktu, hal itu dapat berperan dalam penuaan, peradangan kronis, dan kanker.
Demikian pula, kopi mengandung antioksidan, seperti asam klorogenat dan asam kafeat, yang juga dapat membantu melindungi terhadap kerusakan sel dan stres oksidatif.
4. Dapat Bermanfaat bagi Kesehatan Jantung
Kunyit dapat meningkatkan manfaat kopi bagi kesehatan jantung. Penelitian dari American Heart Association (AHA) menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak kunyit dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung. Ini mungkin karena kurkumin membantu mencegah penumpukan plak di arteri.
Aterosklerosis terjadi ketika penumpukan plak mengeras dan menyempitkan arteri dari waktu ke waktu. Hal ini dapat mengurangi aliran darah kaya oksigen, yang menyebabkan nyeri dada, ketidaknyamanan, atau bahkan penyumbatan yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Kurkumin juga dapat meningkatkan kadar seng dalam tubuh. Beberapa penelitian telah mengaitkan kekurangan seng dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
5. Mendukung Penurunan Berat Badan
Kopi mengandung beberapa senyawa, termasuk asam klorogenat dan kafein, yang dapat sedikit meningkatkan pembakaran lemak dan penurunan berat badan.
Kunyit juga tampaknya memiliki efek menguntungkan pada penurunan berat badan. Sebuah tinjauan penelitian menemukan bahwa suplementasi dengan kurkumin membantu mengurangi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), dan lingkar pinggang. Namun, penurunan berat badan relatif kecil, rata-rata kurang dari 2 pon.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana kunyit memengaruhi penurunan berat badan, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah yang biasanya ditemukan dalam kopi kunyit.
6. Meningkatkan Pencernaan
Menambahkan kunyit ke minuman pagi Anda dapat membantu kesehatan pencernaan. Dalam satu penelitian, kurkumin membantu meredakan gas dan kembung pada orang dengan gangguan pencernaan.
Penelitian lain menunjukkan bahwa kurkumin dapat meningkatkan kesehatan usus dan pencernaan dengan meningkatkan bakteri baik dan mengurangi bakteri berbahaya di usus.
Dengan sifat antiradangnya, kunyit juga dapat membantu meredakan gejala sindrom iritasi usus besar (IBS), memperbaiki nyeri perut, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
7. Meningkatkan Suasana Hati
Kopi kunyit dapat memberikan efek positif pada suasana hati. Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa orang yang minum 2-3 cangkir kopi per hari memiliki risiko depresi dan kecemasan yang lebih rendah.
Tinjauan penelitian lain menunjukkan bahwa efek antioksidan dan antiradang kurkumin dapat membantu mengurangi depresi. Namun, penelitian ini masih dalam tahap awal, dan diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia.
8. Dapat Meningkatkan Fungsi Otak
Kopi biasa dikenal dapat meningkatkan kewaspadaan, fokus, dan energi. Dalam jangka panjang, penelitian menunjukkan bahwa kafein dalam kopi dapat membantu menurunkan risiko kondisi otak seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Penelitian yang muncul menunjukkan bahwa kurkumin mungkin memiliki efek kesehatan otak yang serupa. Satu penelitian menemukan bahwa kurkumin dapat meningkatkan kadar faktor neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF). BDNF berperan dalam memori dan pembelajaran, dengan kadar BDNF yang rendah dikaitkan dengan gangguan memori dan penyakit otak.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini.