Jelang Ancaman Krisis, Inilah Tindakan yang Harus Dilakukan Demi Stabilitas Ekonomi

14 hours ago 1

Ketika gejolak ekonomi global semakin tidak menentu, menjaga stabilitas ekonomi menjadi prioritas yang tak bisa ditawar. Pemerintah Indonesia, bersama pemangku kepentingan terkait, dituntut untuk mengambil langkah konkret dan cepat demi mempertahankan ketahanan ekonomi dalam negeri. Berikut ini adalah beberapa langkah strategis yang dinilai penting untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional dalam jangka pendek maupun panjang.

1. Meningkatkan Daya Beli Masyarakat Lewat Kebijakan Stimulus

Daya beli masyarakat menjadi indikator penting dalam menilai kekuatan konsumsi domestik, yang merupakan salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah perlu terus menggulirkan kebijakan stimulus yang tepat sasaran, seperti subsidi bahan pokok, potongan pajak penghasilan, bantuan langsung tunai (BLT), hingga diskon untuk tarif listrik dan transportasi publik.

Langkah-langkah ini akan membantu masyarakat menjaga kemampuan konsumsi mereka, terutama menjelang momen-momen penting seperti Ramadan dan Lebaran, yang biasanya menjadi pendorong pertumbuhan konsumsi.

2. Menjamin Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Pangan

Situasi deflasi yang muncul menjelang Ramadan 2025 bukan hanya disebabkan oleh rendahnya permintaan, namun juga dipengaruhi oleh keterbatasan distribusi dan pasokan pangan. Untuk itu, pemerintah perlu menjamin agar stok bahan pangan selalu cukup, terutama pada masa-masa dengan konsumsi tinggi.

Upaya seperti memperbaiki sistem logistik nasional, mempermudah akses distribusi barang, serta menjaga rantai pasok pangan dari hulu ke hilir menjadi kunci dalam mengendalikan fluktuasi harga dan mencegah krisis pasokan.

3. Menanggulangi Dampak PHK Melalui Program Re-skilling

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa sektor turut menjadi penyebab turunnya daya beli masyarakat. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah perlu menyediakan program pelatihan ulang (re-skilling) dan peningkatan keterampilan (up-skilling) bagi para pekerja yang terdampak.

Program pelatihan ini dapat difokuskan pada sektor-sektor baru yang tengah tumbuh, seperti ekonomi digital, energi terbarukan, dan industri kreatif, sehingga para pekerja tetap memiliki peluang kerja di sektor lain yang lebih prospektif.

4. Mendorong UMKM sebagai Motor Penggerak Ekonomi

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Di tengah tekanan global, pemerintah harus memperkuat peran UMKM melalui akses permodalan yang lebih luas, pelatihan kewirausahaan, hingga digitalisasi usaha.

Dengan memperkuat UMKM, maka basis ekonomi rakyat juga semakin tangguh. Hal ini penting untuk mendorong pemerataan ekonomi sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.

5. Menjaga Iklim Investasi Tetap Kondusif

Kestabilan ekonomi juga sangat tergantung pada kepercayaan investor, baik dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, pemerintah harus terus menciptakan iklim investasi yang aman, transparan, dan pro-bisnis.

Hal ini bisa dilakukan melalui penyederhanaan perizinan, insentif pajak untuk sektor prioritas, serta peningkatan infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi. Investasi yang masuk tidak hanya akan memperkuat nilai tukar dan cadangan devisa, tetapi juga meningkatkan produksi dalam negeri dan penyerapan tenaga kerja.

6. Meningkatkan Sinergi Antar-Lembaga Pemerintah

Koordinasi dan sinergi antara lembaga-lembaga pemerintah seperti Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan Bappenas menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi. Kebijakan fiskal dan moneter harus berjalan seiring agar kebijakan yang dikeluarkan tidak saling bertabrakan.

Sinergi ini akan menciptakan kebijakan ekonomi yang lebih terintegrasi dan efektif dalam menanggulangi guncangan dari luar maupun dari dalam negeri.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |