Hoaks Merebak, IMDE Ajak Masyarakat Tingkatkan Literasi Media

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, peran media sosial dalam menyebarkan informasi tidak dapat dipandang sebelah mata. Namun, di tengah maraknya berita palsu atau hoaks, berita televisi (TV) masih dianggap memiliki peran vital dalam menjaga kebenaran informasi.

Hal ini diungkapkan oleh Rektor Institut Media Digital Emtek (IMDE), Totok Amin Soefijanto, Ed.D, dalam webinar bertema “Berita TV di Tengah Pusaran Media Sosial” yang digelar pada Jumat (14/3/2024).

Menurut Totok, meskipun media sosial telah menjadi platform utama dalam penyebaran informasi, berita televisi masih memiliki relevansi yang kuat sebagai penangkal penyebaran hoaks.

“Pemberitaan TV menjadi bagian penting dari upaya mencari kebenaran dari suatu peristiwa. Keberadaan berita TV nasional, khususnya, menjadi acuan penting dalam menangkal berita hoaks dan pemutarbalikan fakta yang nyaris terjadi setiap jam, setiap menit,” ujar Totok.

Totok juga menyoroti masalah semakin banyaknya berita hoaks yang beredar di media sosial. Data yang diperoleh dari Tim AIS Subdit Pengendalian Konten Ditjen Aptika Kominfo/Komdigi menunjukkan bahwa sekitar 46% dari 1.923 berita hoaks sepanjang tahun 2024 berkaitan dengan penipuan.

“Sangat dahsyat memang berita hoaks atau palsu ini. Masyarakat kita, khususnya mereka yang kurang berpendidikan dan anak-anak, menjadi sasaran empuk berita-berita yang menyesatkan tersebut,” kata Totok.

Dalam menghadapi tantangan ini, IMDE berkomitmen untuk mendorong penggunaan teknologi media digital secara lebih bertanggung jawab. Totok berharap agar kampus dan akademisi dapat lebih intensif dalam meningkatkan literasi media di semua lapisan masyarakat.

“Mereka tidak mudah dikelabui oleh berita sensasional dan lucu yang cenderung palsu,” tambahnya.

Fun walk bukan hanya tentang bergerak sehat, tetapi juga tentang kebersamaan dan keseruan yang penuh energi positif. Dengan berbagai aktivitas menarik, mulai dari jalan santai hingga talkshow inspiratif, fun walk Liputan6.com yang bertemakan “Jalan...

Promosi 1

Berita TV Harus Berinovasi agar Tetap Relevan

Narasumber webinar, Fitri Diani, Dept Head News INDOSIAR dan dosen IMDE, mengungkapkan di tengah gencarnya penetrasi media sosial, berita televisi harus berbenah jika tak ingin bernasib sama dengan sejumlah media cetak yang sudah gulung tikar terlebih dulu.

Di Indonesia, berita televisi masih punya harapan dan berdaya untuk berkembang lewat sejumlah terobosan serta inovasi memanfaatkan teknologi.

Fitri menyarankan, memanfaatkan kepercayaan pemirsa yang menganggap berita TV lebih faktual dan kredibel, jurnalis televisi harus lebih kreatif mengemas maupun menampilkan berita, tidak hanya lewat televisi sebagai media konvensional, tapi juga memanfaatkan media digital, termasuk media sosial.

“Jurnalis, saat ini dituntut tidak hanya mampu melaporkan peristiwa untuk pemirsa televisi, tapi juga mampu membuat konten multimedia. Kemampuan mengikuti zaman yang berubah serba cepat, saat ini jadi sebuah keharusan, jika tidak ingin tertinggal atau bahkan menuju kepunahan,” ujarnya.

Lebih jauh dikemukakan Fitri, kekuatan berita televisi yang diolah secara lebih bertanggung jawab menjadi modal dasar agar tetap memiliki pangsa pemirsa. Apalagi jika informasi ditampilkan secara lebih menarik dengan turut memanfaatkan saluran di media sosial, alih-alih menjauhinya.

Faktanya, media TV yang bisa memanfaatkan perkembangan teknologi masih bertahan kendati penghasilan dari kue iklan harus berbagi dengan platform digital.

“Tentu saja, diperlukan kerja keras luar biasa karena aroma-aroma kejatuhan berita TV mulai menyeruak. Televisi yang selama ini menjadi primadona saluran komunikasi massa berbasis audio-visual, disebut-sebut tengah di ambang senja kala karena tergerus cepatnya perkembangan media sosial berbasis internet,” jelas Fitri.

Adaptasi dan Tantangan di Era Digital

Sementara itu, Direktur Pendidikan Vokasi dan Kaprodi Produksi Media, Teguh Setiawan, mengatakan, dunia berita televisi kini menghadapi tantangan besar dengan semakin kuatnya peran media sosial dalam menyebarkan informasi.

Perubahan cara masyarakat mengonsumsi berita membuat TV harus beradaptasi agar tetap relevan tanpa kehilangan kualitas dan kredibilitasnya. Untuk membahas hal ini, lanjut Teguh, Program Studi Produksi Media dengan bangga mengadakan webinar "Berita TV di Tengah Pusaran Media Sosial."

"Dalam webinar ini, kita akan belajar langsung dari dosen IMDE Fitri Diani, yang memiliki pengalaman di bidang media dan jurnalistik, serta dipandu oleh Anita Sari Simatupang mahasiswa IMDE sebagai moderator," kata Teguh.

Teguh berharap webinar ini bisa menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi media untuk memahami tantangan dan peluang berita televisi di era digital.

"Dengan diskusi yang interaktif dan penuh wawasan, kita bisa bersama-sama mencari cara agar berita TV tetap dipercaya dan relevan di tengah perkembangan media sosial," tutup Teguh.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |