Harga Kripto Hari Ini 28 April 2025: Bitcoin Memerah, XRP Menghijau

13 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto yang masuk jajaran teratas terpantau melemah pada Senin (28/4/2025). Harga bitcoin dan Ethereum memerah dalam 24 jam terakhir.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) merosot. Bitcoin susut 0,92% dalam 24 jam, dan masih menguat 10,31% dalam sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 93.783,42 per koin atau setara Rp 1,57 miliar (asumsi kurs Rp 16.825 per dolar AS).

Selain itu, Ethereum (ETH) juga ikut loyo. ETH turun 1,46% dalam sehari terakhir dan naik 13,23% selama sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di posisi USD 1.793,75 atau Rp 30,16 juta.

Selanjutnya ada XRP yang berada di zona hijau. Harga XRP naik 2,97% dalam 24 jam dan melonjak 8,87% sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 2,25.

Lalu Binance coin (BNB) juga ikut melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,71% dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 1,76% sepekan. Hal itu membuat BNB ditetapkan dengan harga USD 603,39 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga ikut memerah. SOL terperosok 0,67% dalam sehari, tetapi masih naik 7,68% sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 148,22.

Sementara itu, Meme Dogecoin (DOGE) juga melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE susut 1,37%, tetapi masih menguat 15,59% selama sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,1792.

Selanjutnya Cardano (ADA) masih berada di zona merah. ADA susut 0,66% dalam sehari dan menguat 13,22% selama sepekan. Dengan demikian, ADA berada di posisi USD 0,7017.

Sementara itu, harga TRON (TRX) terpangkas 3,1% dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga Tron menguat 0,39%. Kini harga TRON berada di posisi USD 0,2448.

Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT)  menguat 0,03% dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDT mendaki 0,05%.

Di sisi lain harga USD Coin (USDC) berada di zona merah. Harga USDC merosot 0,02% dalam 24 jam terakhir. USDC melemah 0,01 persen ke posisi USD 1,00 dan harga USDC melemah.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,94 triliun atau setara Rp 49.490 triliun, susut 1% dalam sehari terakhir.

PBB Ungkap Jaringan Pencucian Uang Terkait Kripto di Asia Tenggara

Sebelumnya, Kawasan Asia Tenggara dilaporkan melihat peningkatan kasus eksploitasi kripto dengan meluncurkan koin, bursa, dan jaringan blockchain untuk praktik pencucian uang.

Temuan itu diungkapkan dalam laporan baru dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC).

Mengutip Coindesk, Rabu (23/4/2025) laporan UNODC mengungkapkan sindikat kriminal tidak lagi hanya menggunakan infrastruktur kripto yang ada. Sebaliknya, mereka secara aktif membangun ekosistem keuangan yang disesuaikan untuk menghindari deteksi.

Kawasan Asia Tenggara dilaporkan melihat peningkatan kasus eksploitasi kripto dengan meluncurkan koin, bursa, dan jaringan blockchain untuk praktik pencucian uang.

Temuan itu diungkapkan dalam laporan baru dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC).

Mengutip Coindesk, Rabu (23/4/2025) laporan UNODC mengungkapkan sindikat kriminal tidak lagi hanya menggunakan infrastruktur kripto yang ada. Sebaliknya, mereka secara aktif membangun ekosistem keuangan yang disesuaikan untuk menghindari deteksi.

Salah satu contoh yang dikutip dalam laporan tersebut adalah ekosistem dan pasar berbahasa Mandarin yang dikenal sebagai Huione Guarantee, yang sekarang berganti nama menjadi Haowang.

Ekosistem tersebut telah memproses kripto senilai lebih dari USD 24 miliar atau Rp 404,9 triliun yang terkait dengan penipuan selama empat tahun terakhir.

Pusat Penipuan di Myanmar

Berkantor pusat di Phnom Penh, Kamboja, platform tersebut telah berkembang hingga memiliki lebih dari 970.000 pengguna dan ribuan vendor yang saling terhubung.

"Yang mengkhawatirkan, Huione baru-baru ini meluncurkan serangkaian produk terkait mata uang kripto miliknya sendiri, termasuk aplikasi bursa dan perdagangan mata uang kripto, platform perjudian daring, jaringan blockchain, dan stablecoin yang didukung dolar AS yang dirancang untuk menghindari kontrol pemerintah," ungkap UNODC dalam laporannya.

UNODC juga mencatat, pusat penipuan di Myanmar, Kamboja, dan Laos telah mengindustrialisasi kejahatan dunia maya, menggabungkan blockchain, kecerdasan buatan, dan Stablecoin untuk mendorong operasi.

Pusat-pusat ini menjalankan skema penipuan yang kompleks, termasuk phishing, penipuan investasi, dan "penyembelihan babi," yang menghasilkan miliaran dolar setiap tahunnya, menurut laporan tersebut.

Beberapa sindikat penyembelihan babi terbesar dilaporkan berkerumun di sekitar wilayah tersebut, demikian menurut laporan Cointelegraph.

Sederet Penangkapan Lainnya

Selama setahun terakhir, beberapa penggerebekan telah menyebabkan penangkapan ratusan orang, termasuk warga negara Tiongkok, Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam yang ditemukan dalam dugaan operasi penipuan yang didukung dunia maya.

Selain itu, pada Oktober 2024, kepolisian Hong Kong menggerebek sebuah pusat penipuan dan menangkap 27 orang yang mereka tuduh menggunakan deepfake AI untuk melakukan penipuan investasi romansa kripto yang menipu korban senilai lebih dari USD 46 juta.

Demikian pula pada Desember 2024, lembaga antikorupsi Nigeria menangkap 792 orang dalam penggerebekan di sebuah gedung di kota terbesar di negara tersebut yang diklaim sebagai pusat operasi penipuan romansa kripto besar-besaran.

Laporan UNODC juga menyoroti bahwa sindikat menerbitkan Stablecoin mereka sendiri dan membuat bursa swasta untuk menghindari regulasi keuangan global, yang memungkinkan penjahat memindahkan dana dengan lancar lintas batas tanpa bergantung pada platform utama yang tunduk pada kontrol Anti Pencucian Uang.

Huione Guarantee telah meluncurkan serangkaian produk terkait kripto, yang juga mencakup bursa mata uang kripto, jaringan blockchain (Xone Chain), dan platform perjudian daring. Grup tersebut juga mengumumkan peluncuran kartu Visa Huione pada Februari 2025.

Meskipun Asia Tenggara tetap menjadi episentrum, UNODC mencatat operasi yang didukung kripto ini meluas ke Afrika, Amerika Selatan, dan Pasifik.

“Dampak global yang semakin besar dari perluasan jaringan pencucian uang dan perbankan bawah tanah di Asia tidak dapat diremehkan,” kata laporan tersebut, yang mendesak pemerintah untuk menutup celah hukum.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |