Bagaimana Bawang Putih Membantu Menurunkan Kolesterol? Simak Penjelasannya

7 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Sejak dahulu, bawang putih dikenal memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

Bahee Van de Bor, ahli gizi anak sekaligus juru bicara British Dietician Association, mengungkapkan bahwa bawang putih kaya akan beragam zat penting.

"Bawang putih mengandung kalium, fosfor, seng, belerang dalam jumlah tinggi, serta magnesium, mangan, dan besi dalam jumlah sedang. Ini adalah sayuran yang menakjubkan,” jelasnya, dikutip dari BBC.

Van de Bor juga menjelaskan bahwa bawang putih mentah mengandung allicin, yaitu senyawa sulfur yang memiliki berbagai manfaat kesehatan.

"Bawang putih mentah terkenal karena kandungan allicinnya yang tinggi, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan. Selain kaya akan nutrisi esensial, bawang putih juga merupakan sumber serat prebiotik yang sangat baik, yang berperan dalam memberi makan bakteri baik di dalam usus kita," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa mikroorganisme baik tersebut bergantung pada serat untuk berkembang dan berkontribusi pada kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan.

Penelitian juga mendukung manfaat bawang putih ini. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients mengungkapkan bahwa bawang putih dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa allicin dalam bawang putih memiliki sifat antibakteri, antijamur, serta antivirus. Studi pada hewan juga menunjukkan bahwa senyawa ini efektif dalam menurunkan kadar kolesterol.

Lebih lanjut, tim peneliti dari China melakukan meta-analisis terkait efek bawang putih terhadap kadar gula darah dan metabolisme lipid. Mereka meneliti 22 studi, mencakup 29 uji klinis, dengan total 1.567 partisipan dari berbagai latar belakang dan rentang usia.

Promosi 1

Konsumsi Bawang Putih Tidak Berdampak pada Kadar Trigliserida

Sebuah meta-analisis yang mengumpulkan data dari berbagai uji klinis mengharuskan peserta untuk mengonsumsi bawang putih selama minimal dua minggu. Para peneliti kemudian mengukur beberapa indikator kesehatan, termasuk kadar hemoglobin terglikasi, glukosa darah puasa, kolesterol total, kolesterol high-density lipoprotein (HDL), kolesterol low-density lipoprotein (LDL), dan trigliserida. Studi ini melibatkan partisipan berusia 18 tahun ke atas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah konsumsi bawang putih dapat meningkatkan penanda metabolisme. Data dari setiap uji klinis dianalisis secara menyeluruh untuk memahami dampaknya terhadap berbagai aspek kesehatan. Bawang putih yang dikonsumsi peserta hadir dalam beragam bentuk, seperti bubuk, minyak, ekstrak, tablet, kapsul, dan bawang putih mentah. Dalam beberapa studi, dosis konsumsi berkisar antara 300 hingga 22.400 mg bubuk bawang putih per hari, atau 800 hingga 4.200 mg dalam bentuk lainnya.

Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih berkontribusi pada penurunan kadar gula darah puasa, hemoglobin terglikasi, kolesterol total, serta kolesterol LDL, sekaligus meningkatkan kadar kolesterol HDL. Menariknya, semakin lama bawang putih dikonsumsi, semakin signifikan dampaknya terhadap penurunan kadar gula darah dan kolesterol. Namun, penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh bawang putih terhadap kadar trigliserida. Meski demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi bawang putih berpotensi membantu dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit kardiovaskular serta gangguan metabolisme.

Berapa Banyak Bawang Putih yang Dibutuhkan untuk Menurunkan Kolesterol?

Selain penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari China, riset yang dilakukan oleh Ankara University menunjukkan bahwa konsumsi suplemen ekstrak bawang putih secara signifikan dapat memperbaiki profil kolesterol responden.

“Studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutritional Biochemistry ini juga menemukan bahwa responden yang mengonsumsi ekstrak bawang putih mengalami penurunan tekanan darah yang cukup signifikan,” ungkap dr. Nadia Octavia, dikutip dari Klikdokter.

Sementara itu, mengutip BBC, sebuah penelitian di Iran pada tahun 2016 menguji efek konsumsi bawang putih terhadap kadar kolesterol dan tekanan darah. Dalam studi ini, peserta mengonsumsi campuran 20 gram bawang putih dan satu sendok makan jus lemon setiap hari selama delapan minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi tersebut mampu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah secara efektif.

Pada tahun yang sama, studi lain juga mengungkapkan bahwa suplemen bawang putih dapat membantu menurunkan tekanan darah, mendukung temuan sebelumnya terkait manfaat bawang putih bagi kesehatan jantung dan metabolisme.

Penelitian Stanford University Membantah Klaim Bawang Putih Menurunkan Kolesterol

Berbeda dengan sejumlah penelitian sebelumnya, riset yang dilakukan oleh Stanford University pada tahun 2007 justru membantah anggapan bahwa bawang putih efektif menurunkan kadar kolesterol. Dalam studi tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa konsumsi bawang putih tidak berpengaruh terhadap penurunan kolesterol LDL (kolesterol jahat).

“Pada 200 peserta dewasa dengan kadar kolesterol yang sedikit tinggi, konsumsi bawang putih selama enam bulan tidak menunjukkan efek dalam menurunkan kolesterol darah. Setiap peserta mengonsumsi bawang putih dengan dosis satu siung per hari,” jelas Prof. Christopher Gardner, penulis utama penelitian ini.

Studi yang didanai oleh National Institutes of Health (NIH) ini berlangsung selama enam bulan dan memiliki tingkat validitas serta retensi yang tinggi. Prof. Gardner menekankan bahwa hingga saat ini, ia belum menemukan penelitian lain dengan tingkat ketelitian yang sama yang membuktikan manfaat bawang putih dalam menurunkan kolesterol. Namun, ia tetap tertarik jika ada studi serupa dengan hasil berbeda. “Bawang putih memang memiliki banyak potensi manfaat kesehatan, tetapi membuktikannya dalam penelitian yang dirancang dengan baik adalah tantangan tersendiri,” tambahnya.

Manfaat Bawang Putih bagi Kesehatan: Dari Kolesterol hingga Penyakit Serius

Selain dikenal karena potensinya dalam menurunkan kadar kolesterol, bawang putih juga memiliki berbagai manfaat kesehatan lainnya. Salah satu penelitian yang menarik datang dari Prof. Marit Otterlei dan timnya di Norwegian University of Science and Technology (TNU), yang meneliti efek bawang putih terhadap kanker.

"Kami menemukan bahwa ekstrak bawang putih mentah segar dapat mengaktifkan mekanisme stres seluler yang berperan dalam mengeliminasi sel-sel bermasalah, termasuk yang mengalami gangguan dalam produksi dan renovasi protein—suatu kondisi yang sering terjadi pada penderita kanker," jelasnya. Para peneliti percaya bahwa mekanisme ini menjadi kunci dari efek biologis bawang putih terhadap kanker. Namun, mereka juga mencatat bahwa efektivitas bawang putih bisa berkurang jika diproses dengan cara dibekukan atau dikeringkan, karena senyawa aktifnya mudah menguap.

Selain potensi anti-kankernya, bawang putih juga dikaitkan dengan pencegahan infeksi, termasuk flu. Prof. Marc Cohen dari University of Western Sydney melakukan studi yang menunjukkan bahwa bawang putih memiliki sifat antimikroba, antivirus, dan antijamur yang kuat. "Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa bawang putih memiliki aktivitas antivirus yang signifikan dan mampu menghambat masuknya virus ke dalam sel inang," ungkapnya. Dengan berbagai manfaat ini, konsumsi bawang putih, terutama dalam keadaan mentah, berpotensi memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit.

Apakah Semua Orang Bisa Mengonsumsi Bawang Putih?

Meskipun bawang putih memiliki banyak manfaat kesehatan, tidak semua orang dapat mengonsumsinya tanpa efek samping. Beberapa orang justru mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi bawang putih, terutama mereka yang memiliki kondisi Irritable Bowel Syndrome (IBS).

“Sayangnya, bawang putih dapat menjadi pemicu gejala bagi sebagian orang, terutama penderita IBS. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, termasuk anak-anak dengan IBS, untuk mengenali batas toleransi mereka terhadap bawang putih,” jelas Van de Bor. Ia menyarankan penggunaan minyak bawang putih dalam memasak sebagai alternatif yang lebih aman, karena minyak ini mengandung lebih sedikit senyawa yang dapat memicu IBS. Namun, metode ini juga mengurangi kadar allicin, zat aktif dalam bawang putih yang berperan dalam banyak manfaat kesehatannya.

Selain itu, sebelum menjadikan bawang putih sebagai solusi kesehatan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli kesehatan untuk memastikan keamanannya sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |