Selain itu, pembaca Al-Qur’an juga perlu memperhatikan adab dalam membaca kitab suci tersebut. Misalnya, ia dianjurkan untuk menghentikan sejenak aktivitasnya ketika mengantuk di tengah aktivitas membaca Al-Qur’an. (Imam An-Nawawi: 95).
Berkaitan dengan ini, Imam An-Nawawi mengutip hadits riwayat Imam Muslim yang menganjurkan orang menutup mulut saat menguap.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فَمِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
Artinya: "Dari Abu Said Al-Khudri RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Jika salah seorang dari kalian menguap, hendaklah ia meletakkan tangan pada mulutnya karena setan akan masuk.'" (HR Muslim).
Berikut adalah beberapa adab membaca Al-Qur’an yang penting untuk diperhatikan agar tilawah menjadi lebih khusyuk, penuh penghormatan, dan bernilai ibadah maksimal:
1. Suci dari Hadats
Sebelum membaca Al-Qur’an, dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Menyentuh mushaf (kitab fisik Al-Qur’an) sebaiknya hanya dilakukan dalam keadaan suci dari hadats kecil maupun besar.
2. Membaca dengan Tartil
Al-Qur’an sebaiknya dibaca dengan tartil, yaitu perlahan dan dengan tajwid yang benar. Ini menunjukkan kesungguhan dan penghormatan terhadap kalamullah.
3. Menghadap Kiblat
Meski tidak wajib, menghadap kiblat saat membaca Al-Qur’an adalah bentuk adab dan penghormatan terhadap ayat-ayat suci.
4. Membaca Ta’awudz dan Basmalah
Disunnahkan untuk membaca ta’awudz (أعوذ بالله من الشيطان الرجيم) sebelum memulai tilawah, serta membaca basmalah (بسم الله الرحمن الرحيم) di awal setiap surat kecuali surat At-Taubah.
5. Membaca dengan Suara yang Lembut dan Penuh Penghayatan
Sebaiknya membaca dengan suara yang tidak terlalu keras, kecuali ketika mengajar atau dalam kelompok yang mengizinkan. Intinya adalah membaca dengan hati, bukan hanya lisan.
6. Berhenti Saat Mengantuk atau Lelah
Jika merasa mengantuk atau lelah, sebaiknya menghentikan tilawah agar tidak membaca dalam keadaan tidak fokus atau tanpa penghayatan.
7. Tidak Membaca di Tempat yang Kurang Sopan
Hindari membaca di tempat yang najis, kotor, atau saat berada di kamar mandi. Adab ini menunjukkan kesucian dan kehormatan Al-Qur’an.
8. Merenungi Makna Ayat
Tilawah yang terbaik adalah yang disertai tadabbur (perenungan) terhadap makna ayat-ayat yang dibaca. Ini akan menumbuhkan iman dan pemahaman yang lebih dalam.
9. Menangis atau Tersentuh Saat Membaca Ayat yang Menyentuh Hati
Rasulullah ﷺ dan para sahabat sering menangis saat membaca ayat-ayat yang menyentuh hati. Hal ini menunjukkan kepekaan spiritual terhadap isi Al-Qur’an.
10. Menjaga Konsistensi
Lebih baik membaca sedikit tapi rutin setiap hari, dibandingkan membaca banyak tapi jarang. Konsistensi dalam tilawah mendatangkan keberkahan.