Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi kerap disebut sebagai “silent killer” karena sering kali tidak menunjukkan gejala hingga terjadi komplikasi serius, seperti serangan jantung atau stroke. Kolesterol yang berlebihan dalam darah dapat menumpuk di dinding arteri, menyebabkan penyempitan dan mengurangi aliran darah ke jantung.
Kondisi ini dikenal sebagai aterosklerosis dan menjadi salah satu penyebab utama penyakit jantung koroner. Oleh karena itu, menjaga kadar kolesterol tetap dalam batas normal adalah langkah penting untuk kesehatan jantung.
Hubungan antara kolesterol dan kesehatan jantung sangat erat. Kolesterol sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk membangun sel-sel sehat dan menghasilkan hormon tertentu. Namun, ketika kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") terlalu tinggi, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya plak pada pembuluh darah.
Plak ini bisa pecah sewaktu-waktu, memicu penggumpalan darah yang berpotensi fatal. Sebaliknya, kadar kolesterol HDL (kolesterol "baik") yang cukup justru membantu mengurangi risiko tersebut dengan membersihkan kolesterol jahat dari arteri.
Mengetahui kondisi kadar kolesterol dalam tubuh tidak hanya bisa dilakukan melalui pemeriksaan medis, tetapi juga dapat dilihat dari gaya hidup dan kebiasaan sehat yang kamu jalani. Beberapa kebiasaan tertentu menunjukkan bahwa tubuhmu cenderung memiliki kadar kolesterol yang sehat, sekaligus menandakan jantungmu bekerja optimal.
Menariknya, ada pula tanda-tanda fisik yang bisa menjadi indikasi tidak adanya masalah kolesterol tinggi. Memahami hubungan antara kolesterol tinggi dan kesehatan jantung sekaligus mengenali tanda-tanda bebas kolesterol tinggi sangat penting. Tidak hanya untuk mencegah penyakit, tetapi juga untuk mempertahankan kualitas hidup yang lebih baik.
Dihimpun dari The Health Site, berikut ini beberapa tanda kamu tidak memiliki kadar kolesterol tinggi.
Walaupun memiliki kolesterol yang tinggi, telur ternyata memiliki manfaat tersembunyi yang berguna bagi tubuh.
1. Tekanan Darah Stabil
Salah satu tanda paling signifikan dari jantung yang sehat adalah menjaga tekanan darah normal. Tekanan darah adalah kekuatan darah terhadap dinding arteri Anda. Tekanan darah tinggi (hipertensi) sering dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi karena memberikan tekanan ekstra pada jantung dan arteri, meningkatkan risiko penumpukan plak. Pembacaan tekanan darah normal biasanya sekitar 120/80 mm Hg.
2. Kadar Kolesterol Baik (HDL)
HDL (lipoprotein densitas tinggi) sering disebut sebagai kolesterol "baik" karena membantu menghilangkan LDL (lipoprotein densitas rendah, atau kolesterol "jahat") dari aliran darah, mencegahnya terakumulasi di arteri. Kadar HDL yang sehat biasanya di atas 60 mg/dL.
3. Kadar Trigliserida Normal
Trigliserida adalah jenis lemak lain yang ditemukan dalam darah, dan kadar yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kadar trigliserida di bawah 150 mg/dL dianggap normal. Trigliserida tinggi sering kali bertepatan dengan kadar HDL rendah dan kolesterol LDL tinggi, yang menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung.
4. Tidak Ada Nyeri Dada atau Sesak Napas
Nyeri dada (angina) dan sesak napas dapat menjadi gejala penyakit jantung atau kadar kolesterol tinggi yang menyebabkan penyempitan arteri. Jantung yang sehat dan kadar kolesterol yang optimal biasanya berarti Anda tidak mengalami gejala-gejala ini. Jika Anda dapat melakukan aktivitas fisik seperti berjalan atau berolahraga tanpa rasa tidak nyaman, jantung dan kadar kolesterol Anda mungkin dalam kondisi baik.
5. Berat Badan dan BMI yang Sehat
Menjaga berat badan yang sehat merupakan faktor penting dalam kesehatan jantung secara keseluruhan. Obesitas dan kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk kadar kolesterol tinggi, karena kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan produksi kolesterol LDL. Berat badan yang sehat membantu memastikan kadar kolesterol normal, mengurangi beban pada jantung dan arteri Anda.
6. Kulit Bersih dan Rambut Sehat
Kulit dan rambut Anda juga dapat memberikan wawasan tentang kesehatan jantung Anda. Kulit kering, rambut rapuh, atau rambut rontok berlebihan dapat dikaitkan dengan ketidakseimbangan kolesterol, terutama jika dikaitkan dengan hipotiroidisme atau kondisi lain yang memengaruhi metabolisme lipid. Di sisi lain, kulit dan rambut yang sehat sering kali menjadi tanda bahwa kolesterol dan kesehatan metabolisme Anda secara keseluruhan dalam kondisi baik.
7. Pencernaan yang Sehat
Pencernaan yang baik dan buang air besar yang teratur juga dapat menjadi indikator kesehatan secara keseluruhan, termasuk keseimbangan kolesterol. Kolesterol berperan dalam produksi empedu, yang membantu pencernaan lemak. Ketika kolesterol berada dalam keseimbangan yang tepat, sistem pencernaan bekerja lebih efisien.
8. Pola Tidur yang Sehat
Mendapatkan tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan jantung. Kurang tidur sering kali dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol, karena dapat menyebabkan stres yang lebih tinggi, penambahan berat badan, dan gangguan regulasi hormon. Jika Anda dapat tidur nyenyak dan bangun dengan perasaan segar, itu dapat menjadi indikasi kolesterol seimbang dan jantung yang sehat.
9. Aktivitas Fisik yang Teratur
Salah satu indikator paling jelas dari jantung yang sehat dan kadar kolesterol yang seimbang adalah kemampuan untuk berolahraga secara teratur tanpa kelelahan. Aktivitas fisik membantu meningkatkan HDL (kolesterol baik) sekaligus menurunkan LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida. Olahraga teratur, seperti berjalan, berenang, atau bersepeda, dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan membantu menjaga kadar kolesterol yang sehat.