Liputan6.com, Jakarta Kolesterol tinggi menjadi ancaman serius bagi kesehatan jantung. Banyak kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari justru meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Artikel ini akan mengungkap 6 kebiasaan tersebut dan memberikan solusi praktis untuk mengatasinya.
Siapa pun, di mana pun, dan kapan pun bisa berisiko mengalami kolesterol tinggi jika memiliki kebiasaan buruk. Mengapa? Karena kebiasaan seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kurang olahraga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (baik). Bagaimana cara menghindarinya? Dengan menerapkan perubahan gaya hidup sehat.
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, kurang olahraga, konsumsi gula berlebih, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan stres kronis adalah beberapa kebiasaan yang meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Untungnya, dengan perubahan pola makan, olahraga teratur, manajemen stres, berhenti merokok, membatasi alkohol, dan pemeriksaan rutin, kita dapat mengontrol kadar kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.
Konsumsi Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Lemak Trans
Makanan seperti gorengan, makanan cepat saji, daging merah berlemak, dan makanan olahan tinggi lemak jenuh dan lemak trans adalah musuh utama bagi kesehatan jantung. Lemak-lemak ini meningkatkan kadar kolesterol LDL. Pilihlah makanan kaya serat seperti buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Prioritaskan lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal (alpukat, minyak zaitun) dan lemak tak jenuh ganda (ikan berlemak).
Batasi konsumsi makanan olahan dan makanan cepat saji. Gantilah camilan tidak sehat dengan buah-buahan segar atau segenggam kacang-kacangan. Memasak di rumah dengan bahan-bahan segar akan memberi Anda lebih banyak kendali atas asupan lemak.
Ingatlah untuk selalu membaca label nutrisi pada kemasan makanan untuk mengetahui kandungan lemak jenuh dan lemak trans.
Kurang Olahraga
Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan penurunan kadar kolesterol HDL ('baik') dan peningkatan kolesterol LDL. Luangkan waktu minimal 150 menit per minggu untuk berolahraga. Pilih aktivitas yang Anda nikmati, seperti jalan cepat, berlari, bersepeda, atau berenang.
Temukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kemampuan Anda. Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu sebelum memulai program olahraga baru. Jangan ragu untuk memulai secara perlahan dan bertahap meningkatkan intensitas olahraga.
Olahraga tidak hanya baik untuk menurunkan kolesterol, tetapi juga untuk kesehatan secara keseluruhan.
Konsumsi Gula Berlebih
Asupan gula tinggi meningkatkan trigliserida, yang dapat memengaruhi kadar kolesterol. Kurangi minuman manis, makanan penutup, dan makanan olahan tinggi gula. Gantilah minuman manis dengan air putih atau teh tanpa gula.
Baca label nutrisi pada makanan dan minuman untuk mengetahui kandungan gula tambahan. Pilihlah makanan dan minuman dengan kadar gula rendah. Perbanyak konsumsi buah-buahan sebagai sumber gula alami.
Mengurangi asupan gula tidak hanya baik untuk kolesterol, tetapi juga untuk berat badan dan kesehatan gigi.
Merokok
Merokok merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan kolesterol LDL. Berhenti merokok adalah langkah penting untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk kolesterol tinggi. Konsultasikan dengan dokter atau terapis untuk mendapatkan bantuan dalam berhenti merokok.
Cari dukungan dari keluarga dan teman. Gunakan metode pengganti nikotin jika diperlukan. Ingat, berhenti merokok adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan Anda.
Berhenti merokok akan memberikan dampak positif bagi kesehatan Anda secara keseluruhan, termasuk penurunan risiko kolesterol tinggi.
Konsumsi Alkohol Berlebihan
Konsumsi alkohol berlebih meningkatkan trigliserida dan kolesterol. Jika mengonsumsi alkohol, lakukan dengan moderasi. Konsultasikan dengan dokter mengenai batasan konsumsi alkohol yang aman bagi Anda.
Batasi konsumsi alkohol sesuai anjuran dokter. Pilih minuman beralkohol rendah kalori. Hindari konsumsi alkohol jika Anda memiliki riwayat penyakit hati atau masalah kesehatan lainnya.
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan Anda, termasuk meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Stres Kronis
Stres jangka panjang memicu pelepasan hormon kortisol dan adrenalin, yang dapat meningkatkan kolesterol LDL dan trigliserida. Praktikkan teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu di alam. Cukup istirahat dan tidur yang berkualitas juga penting.
Temukan cara untuk mengelola stres yang efektif bagi Anda. Prioritaskan waktu untuk relaksasi dan istirahat. Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Mengurangi stres akan berdampak positif bagi kesehatan jantung dan membantu mengontrol kadar kolesterol.
Kolesterol tinggi seringkali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas, sehingga penting untuk menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan rutin. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau memiliki faktor risiko lain, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Perubahan gaya hidup yang konsisten dan dukungan dari tenaga medis profesional sangat penting untuk mengelola dan menurunkan kolesterol tinggi.
Pertanyaan Umum Seputar Kebiasaan Harian yang Picu Kolesterol
1. Apakah kolesterol hanya naik karena makanan berlemak?
Tidak selalu. Selain makanan tinggi lemak jenuh dan trans, kolesterol juga bisa meningkat karena gaya hidup tidak sehat seperti kurang gerak, stres, dan pola tidur buruk.
2. Benarkah duduk terlalu lama bisa menyebabkan kolesterol tinggi?
Ya, kurangnya aktivitas fisik, termasuk duduk terlalu lama, dapat menurunkan metabolisme lemak dalam tubuh dan memicu peningkatan kolesterol jahat (LDL).
3. Apakah begadang berpengaruh terhadap kadar kolesterol?
Iya. Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat mengganggu hormon dalam tubuh dan berdampak pada metabolisme lemak, yang akhirnya meningkatkan kolesterol.
4. Seberapa besar pengaruh stres terhadap kolesterol?
Stres kronis bisa memicu tubuh memproduksi lebih banyak kolesterol. Selain itu, stres juga sering mendorong kebiasaan makan tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi lemak dan gula.
5. Apakah minum kopi setiap hari bisa menaikkan kolesterol?
Tergantung jenis dan cara penyajiannya. Kopi tanpa filter (seperti French press atau espresso) mengandung cafestol, senyawa yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jika dikonsumsi berlebihan.
6. Bagaimana cara menurunkan kolesterol yang sudah tinggi akibat kebiasaan ini?
Solusinya adalah memperbaiki pola makan, rutin berolahraga, cukup tidur, mengelola stres, dan jika perlu, konsultasi ke dokter untuk penanganan medis atau konsumsi obat sesuai anjuran.