Liputan6.com, Jakarta - Salah satu indikator kesehatan wanita yaitu dengan datangnya menstruasi setiap bulannya. Namun, lamanya siklus menstruasi dapat bervariasi karena berbagai faktor.
Misalnya ada yang menstruasi selama 3 hari tapi ada juga yang bisa lebih dari itu. Bahkan, beberapa perubahan pun mungkin terjadi seiring bertambahnya usia dan membuat durasi siklus menstruasi menjadi berkurang atau lebih pendek.
Dikutip dari Byrdie, Selasa (22/4/2025), Dr. Sara Twogood, dokter kandungan dan ginekolog bersertifikat, mengungkapkan bahwa, "Menstruasi yang tidak teratur harus dievaluasi oleh penyedia layanan kesehatan Anda. Namun, normal jika panjang siklus menstruasi sedikit berfluktuasi."
Selain itu, ternyata ada berbagai kemungkinan faktor yang dapat memengaruhi durasi siklus menstruasi. Hal ini tentunya sangat penting diketahui supaya Anda tidak merasa panik dan bingung jika tiba-tiba menstruasi Anda memendek atau berkurang. Berikut ini beberapa alasannya:
1. Usia
Alasan pertama yang paling mempengaruhi siklus menstruasi rupanya karena usia.
"Seiring bertambahnya usia wanita, siklus menstruasinya mungkin menjadi lebih pendek," jelas Dr. Hack. "Hal ini sering terlihat di usia 40-an, terutama pada tahun-tahun menjelang menopause."
Dalam beberapa kasus, wanita akan mengalami beberapa gejala perimenopause, misalnya terbangun pukul 5 pagi tanpa alasan.
"Namun, dapat menjadi hal yang normal jika aliran menstruasi bervariasi dari bulan ke bulan dan juga berubah seiring waktu," imbuh Dr. Twogood.
5 Mitos Aneh Seputar Menstruasi
2. Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi hormonal seperti pil KB dan IUD dapat menyebabkan periode menstruasi yang lebih ringan atau lebih pendek.
"Kontrasepsi hormonal (IUD progestin, pil KB) dapat membuat periode menstruasi lebih ringan," kata Dr. Twogood.
Ini karena perubahan hormonal apa pun dapat memengaruhi periode menstruasi Anda.
"Siklus menstruasi dikendalikan oleh hormon dan perubahan apa pun pada hormon ini dapat memengaruhi lamanya periode menstruasi," tambah Dr. Hack.
3. Obat-obatan
"Obat-obatan tertentu, seperti pil KB, dapat memengaruhi kadar hormon dan menyebabkan periode menstruasi yang lebih pendek," kata Dr. Hack.
Jenis obat atau perawatan lain seperti steroid dan kemoterapi juga dapat menyebabkan periode menstruasi yang lebih pendek.
"Periode menstruasi dapat kembali ke durasi normalnya setelah obat dihentikan," catat Dr. Hack.
4. Stres
Stres—terutama jika kronis—dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan kita dan menstruasi adalah salah satunya.
"Stres dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, yang menyebabkan periode menstruasi menjadi lebih pendek," kata Dr. Hack.
Terlalu banyak stres menciptakan banyak kortisol, yang dapat mengganggu fungsi hormon secara umum.
5. Olahraga
Periode waktu saat Anda berolahraga lebih intens dari biasanya dapat menyebabkan periode menstruasi menjadi lebih pendek.
"Olahraga teratur dan intens juga dapat memengaruhi hormon dan menyebabkan periode menstruasi menjadi lebih pendek," kata Dr. Hack. "Jika seseorang menjalani latihan berat, menstruasinya dapat hilang sama sekali."
6. Perubahan Berat Badan yang Cepat
Penurunan atau penambahan berat badan yang cepat dapat memengaruhi lamanya periode menstruasi.
"Penurunan atau penambahan berat badan yang cepat dapat memengaruhi kadar hormon dan menyebabkan periode menstruasi yang lebih pendek," kata Dr. Hack.
Tubuh dapat memproduksi lebih banyak atau lebih sedikit estrogen sebagai respons terhadap perubahan berat badan, yang dapat mengganggu siklus menstruasi Anda yang biasa.
7. Kehamilan dan Pascapersalinan
"Selama kehamilan, periode menstruasi akan berhenti dan bisa lebih pendek setelah periode menstruasi kembali," kata Dr. Hack.
"Selain itu, beberapa wanita mungkin mengalami pendarahan implantasi, yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Pendarahan ini terjadi sekitar waktu menstruasi yang diharapkan, namun biasanya hanya berlangsung satu hingga dua hari," sambungnya.
8. Menyusui
Menyusui biasanya menyebabkan periode menstruasi lebih pendek. Periode menstruasi sering kembali ke durasi normal tiga hingga enam bulan setelah menyusui, meskipun mungkin membutuhkan waktu lebih lama.
9. PCOS
Polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah kondisi yang memengaruhi keseimbangan hormon. Kondisi ini menyebabkan tubuh mengembangkan kista di ovarium yang berisi sel telur prematur. Kondisi ini dapat memengaruhi siklus menstruasi dalam beberapa cara.
"Polycystic ovarian syndrome (PCOS) juga dapat memengaruhi kadar hormon dan menyebabkan periode menstruasi lebih pendek. Periode ini mungkin juga jarang terjadi," kata Dr. Hack.
10. Gangguan Tiroid
Tiroid adalah organ kecil yang terletak di leher dan sering disebut sebagai "kelenjar induk" dari sistem endokrin. Ketika fungsinya terganggu, hal itu dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Periode menstruasi yang lebih pendek dapat disebabkan oleh hipotiroidisme (ketika tiroid Anda bekerja terlalu lambat), hipertiroidisme (ketika bekerja terlalu cepat) atau penyakit Hashimoto (gangguan autoimun).
11. Premature Ovarian Insufficiency
Premature Ovarian Insufficiency (atau POI) mengacu pada kejadian di mana ovarium Anda berhenti memproduksi sel telur sebelum usia menopause standar. Dalam hal ini, ovarium berhenti memproduksi estrogen dan progesteron. Hal ini dapat menyebabkan menopause dini.
POI juga dapat menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur atau ringan, serta penghentiannya sama sekali. Hal ini terjadi pada sekitar 1% dari mereka yang mengalami menstruasi.
12. Jaringan parut rahim (Uterine Scarring)
Jaringan parut rahim dapat terjadi karena prosedur medis, peradangan, endometriosis, atau infeksi menular seksual seperti klamidia. Kondisi ini dapat menyebabkan periode menstruasi menjadi lebih pendek karena pasokan darah yang tidak normal ke rahim. Jaringan parut rahim juga dapat menyebabkan infertilitas.