Kecelakaan Bus Nakes Bromo: Tewas Jadi 9 Orang, Belum Ada Tersangka

4 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Korban meninggal dunia kecelakaan bus pariwisata rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember di jalur Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bertambah jadi sembilan orang.

"Betul (korban bertambah)," kata Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi, saat dikonfirmasi Rabu (17/9) malam.

Direktur RS Bina Sehat Jember, dr Faida mengatakan, korban tersebut bernama Betty. Ia meninggal dunia di ruang ICU RS Bina Sehat Jember pada Selasa (16/9) sekitar pukul 17.58 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"[Korban] belum sempat dibawa ke kamar operasi yang sudah siap timnya. Namun kondisi [kesehatannya] menurun," kata Faida, Rabu (17/9).

Faida menyampaikan, Betty sempat akan dioperasi. Tim dokter pun sudah siap. Namun tindakan itu tak bisa dilakukan karena kondisi korban yang menurun.

"Jadi ditunda dibawa ke kamar operasi, kamar operasi saya minta tetap standby," ujarnya.

Namun kondisi korban tak tertolong. Betty menghembuskan napas terakhirnya sebelum dilakukan tindakan operasi.

"Tapi takdirnya lain, baru usai tahlil untuk 8 korban meninggal, Betty meninggal juga," ucapnya.

Berikut identitas korban meninggal dunia:

1. Bella Putri Kayla (10), Kecamatan Patrang, Jember

2. Hesti Purwa Wartamaya (39), Kecamatan Ajung, Jember

3. Hendra Pratama (37), Kaliwates, Jember

4. Arti Wibowati (34), Wuluhan, Jember

5. Wardatus Sholehah (35), Kecamatan Panti, Jember

6. Ayeza Fahrani Agustin (7), Kecamatan Panti, Jember (anak dari Hendra Pratama)

7. Nasha Azkia Nayyara (14), Kecamatan Patrang, Jember

8. Desy P, Jember

9. Betty

Belum ada tersangka

Polisi belum menetapkan tersangka dalam peristiwa kecelakaan maut bus Nakes di jalur Gunung Bromo. Dirlantas Polda Jatim Kombes Iwan Saktiadi mengatakan, pihaknya masih akan menggabungkan hasil olah TKP, hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi untuk mengkonstruksikan kasus ini, hingga akhirnya menetapkan tersangka.

"Jika ditanyakan potensi tersangkanya tentunya hasil penyelidikan awal, hasil olah TKP yang kami dapati nanti akan kami gunakan untuk mengkonstruksikan proses penyelidikan tersebut dan menentukan siapa tersangka," kata Iwan di Mapolda Jatim, Rabu (17/9).

Apalagi, kata Iwan, sopir bus pariwisata ini yang bernama Al Bahri belum bisa diperiksa secara intens, karena masih dalam perawatan akibat luka retak yang dideritanya.

"[sopir] menderita luka retak pada tangan sebelah kiri. Jadi keterangan medis yang kami dapatkan bahwa masih menderita luka retak tangan. Kami masih menunggu akan berkonsultasi kepada medis sampai dengan dinyatakan bahwa si sopir dalam kondisi seperti ini," lanjutnya.

Namun, pihaknya sudah melakukan tes urine ke si sopir. Dan hasilnya negatif. Artinya pengendara dalam kondisi sadar saat kecelakaan terjadi.

"Kemudian kami juga lakukan tes pengaruh narkoba atau obat-obatan kepada pengemudi dan hasilnya tidak didapati bahwa pengemudi dalam pengaruh obat-obatan apapun. Artinya pengemudi dalam kondisi sadar dan sehat," ujarnya.

Iwan mengatakan, kendaraan bus juga dinyatakan laik jalan yang dibuktikan dengan surat Uji Kendaraan Bermotor (KIR) dan surat-surat kelengkapan lainnya.

"Berdasarkan atas dikeluarkannya surat laik jalan, kondisi bus tersebut secara teknis dinyatakan laik jalan. Kami mempedomani dua dokumen ini saja artinya kapasitas menyatakan layak jalan dan tidak layak jalan. Sudah ada institusi yang menyatakan dengan dikeluarkannya surat ini," katanya.

Sebelumnya, bus bernopol P-7221-UG yang berisi rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember mengalami kecelakaan di jalur Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9).

Berdasarkan data kepolisian, penumpang bus itu berjumlah 52 orang. 8 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia, sedangkan 44 sisanya mengalami luka dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Probolinggo.

(frd/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Fakta Dunia | Islamic |